Bloomberg baru saja merilis sebuah berita mengejutkan. Menurut analis dari Barclays Plc, seperti dikutip Bloomberg, nilai pasar taruhan pada Piala Dunia FIFA 2022 telah menyentuh 35 milyar dolar AS atau sekitar Rp 545 triliun. Suatu angka yang fantastis. Melonjak sekitar 65% dari Piala Dunia 2018 di Russia!Â
Konon ada dua hal yang paling disukai semua penggemar olahraga di muka bumi. Yang pertama tentu saja sepak bola. Dari kompetisi di tingkat lokal hingga pertarungan di level Piala Dunia. Sedangkan yang kedua adalah ikut bertaruh pada setiap pertandingan sepak bola. Yup, taruhan sepak bola!
Pasar taruhan sepak bola memang terus meningkat dari waktu ke waktu. Apalagi kala ditunjang kemajuan teknologi, yakni bisa memasang taruhan secara online. Begitu praktis dan bisa dilakukan dari mana saja. Maka jangan terkejut ketika bisnis judi online secara global tumbuh sangat pesat.
Berdasarkan data yang dikutip dari Sports Betting Global Market Report 2022, pasar judi online telah mencapai 89.65 milyar dolar AS pada tahun 2021. Lalu diperkirakan meningkat sampai 99.20 milyar dolar pada tahun 2022 ini.Â
Dan grafik pertumbuhan ini diprediksi terus melambung hingga 144.34 milyar dolar AS pada tahun 2026. Luar biasa! Rupanya larangan berjudi di berbagai negara tetap tidak mampu membendung laju pertumbuhan bisnis yang dicap ilegal ini.
Federation Internationale de Football Association (FIFA) sendiri sebetulnya melarang keras semua perjudian di lingkungan sepak bola. Bukan hanya di kalangan pemain sepak bola profesional. Tetapi, juga wasit, official, dan semua yang terkait dengan sebuah pertandingan. Aturan ini secara jelas tercantum di dalam FIFA Code of Ethics.Â
Jika kedapatan terlibat, maka bisa diusut melalui suatu investigasi integritas yang berujung ke hukuman berat. Pasal 26 di Kode Etik FIFA itu menjelaskan hukuman atas pelanggaran itu. Selain dikenakan denda sedikitnya 100 ribu Franc Swiss atau sekitar 1.6 milyar rupiah, juga larangan terlibat di sepak bola selama 3 tahun.
Senada dengan FIFA, otoritas sepak bola di berbagai negara pun menerapkan regulasi yang tidak kalah ketat. Di Liga Premier Inggris, misalnya, The Football Association (FA) telah lama menetapkan larangan berjudi bagi semua pemain profesional yang masih aktif.
Beberapa pemain sepak bola terkenal sudah pernah merasakan pahitnya hukuman yang dijatuhkan FA. Sebut di antaranya Andros Townsend (Crystal Palace), Joey Barton (Manchester City), Martin Demichelis (Manchester City), Dan Gosling (Newcastle United), Kieran Trippier (Newcastle United) dan Daniel Sturridge (Liverpool).
Kasus Daniel Sturridge termasuk paling unik. Mantan penyerang Liverpool itu didakwa FA melanggar aturan mengenai judi pada Januari 2018. Konon saat itu, Sturridge membocorkan informasi kepada teman-teman dan keluarganya soal rencana transfer-nya dari Liverpool ke klub sepak bola lain.
Celakanya, informasi itu kemudian diduga digunakan sebagai bahan taruhan. Alhasil, Sturridge pun didenda sebesar 150 ribu pound dan larangan bermain sepak bola selama 4 bulan.
Namun ironisnya, FIFA maupun otoritas sepak bola di berbagai liga Eropa seolah menutup mata akan penetrasi rumah judi ke pentas sepak bola. Bahkan tidak sedikit rumah judi yang ikut menjadi sponsor klub-klub sepak bola. Dari Liga Premier di Inggris sampai Liga 1 di Rumania.
FIFA sendiri membuat keputusan berani kala Federasi Sepak Bola Internasional itu mengikat kontrak dengan Betano, sebuah situs taruhan sepak bola online terkenal. Merek judi online ini dikelola oleh Kaizen Gaming. Dan inilah perusahaan taruhan sepak bola pertama yang bermitra dengan FIFA di Piala Dunia.Â
Betano memang bukan nama baru di bisnis judi online. Perusahaan judi online asal Athena- Yunani itu selama ini dikenal sebagai sponsor beberapa klub sepak bola di berbagai negara, antara lain Atletico Madrid- Spanyol, Braga- Portugal, Fluminese- Brazil dan Univ Craiova- Rumania.
Menurut data statistik dari Global Data, pada musim 2020/2021 saja, industri sepak bola mendapatkan pemasukan hampir 500 juta dolar dari sponsor perusahaan judi online. Nama-nama besar di bisnis ini pun sudah sangat dikenal pecinta sepak bola dunia.
Pasalnya, perusahaan-perusahaan judi ini tidak segan memompa dana besar ke berbagai liga sepak bola melalui jalur sponsorship. Dan Liga Inggris tentu saja yang paling banyak meraup pendapatan dari sponsor ini. Kabarnya mencapai 143,8 juta dolar!
Liga Premier memang memiliki nilai jual tertinggi. Inilah kompetisi yang paling banyak menarik penonton TV. Beberapa klub di Liga Premier pun meraih sponsor besar dari sejumlah perusahaan judi online, antara lain Brentford (Hollywoodbets), Leeds United (SBOTOP), Newcastle United (Fun88), Southampton (Sportsbet.io)Â dan West Ham United (Betway).Â
Namun, bukan hanya di kasta teratas sepak bola Inggris yang kecipratan duit dari rumah judi. Beberapa klub di divisi Championship pun ikut menikmatinya. Contohnya, Stoke City (Bet363) dan Swansea City (Letou). Tidak itu saja, EFL Championship pun disponsori oleh SkyBet.
Di luar Inggris, reputasi La Liga Spanyol pun pernah mengundang hadirnya banyak rumah judi online sebagai sponsor. Tercatat antara lain, Valencia (bwin), Alaves (betway), dan lain-lain. Akan tetapi, kiprah perusahaan judi online di La Liga berakhir pada musim 2020-2021.
Di antara semua sponsor rumah judi itu, ada satu nama yang pasti sulit dilupakan banyak penggemar sepak bola di benua biru Eropa. Itulah bwin, perusahaan judi online asal Austria yang sangat terkenal. Bagaimana tidak, logo bwin pernah menempel di bagian depan jersey berbagai klub sepak bola raksasa di Eropa, seperti Real Madrid, Bayern Munchen, AC Milan dan Juventus.Â
Begitulah, sepak bola global dan judi online makin sulit dipisahkan. Tetapi, tentu saja kita tidak harus mengikutinya. Judi sendiri jelas dilarang di Indonesia. Selain melanggar norma agama, judi juga kerap merugikan masyarakat. Bahkan khusus untuk judi online, Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) siap menjerat Anda.
Jadi kenapa kita tidak menikmati sepak bolanya saja? Tanpa judi tentunya. Mau kalah ataupun menang, tetap masih bisa tidur nyenyak. Setuju?
***
Kelapa Gading, 6 Desember 2022
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
Semua sumber foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H