Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Laut Mati Memang Gak Ada Matinya

19 November 2022   19:41 Diperbarui: 21 Februari 2023   16:50 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersantai di
Bersantai di "Bar Terendah di Muka Bumi". | Sumber: dokumentasi pribadi
O ya, tidak kalah menarik adalah perjalanan menuju pantai itu sendiri. Dari arah Yerusalem, contohnya. Bayangkan saja, dari Yerusalem yang berada di ketinggian 754 meter di atas permukaan laut, kendaraan kita akan melaju turun hingga berada di sekitar 430 meter di bawah permukaan laut. Suatu perbedaan ketinggian yang sangat ekstrim. Lebih dari 1,100 meter! 

Kalia Beach tentu saja sudah memadai jika hanya ingin menikmati sensasi mengapung di Laut Mati. Akan tetapi, andaikata hendak mendapatkan pengalaman lebih lengkap, maka Ein Bokek Beach Resort adalah jawabannya. Inilah kawasan wisata paling terkenal di sepanjang pesisir barat Laut Mati.

Sebuah hotel berbintang di Ein Bokek-Laut Mati. | Sumber: dokumentasi pribadi
Sebuah hotel berbintang di Ein Bokek-Laut Mati. | Sumber: dokumentasi pribadi
Ein Bokek, yang berlokasi di sisi selatan Laut Mati, sudah menjadi tempat berlibur populer sejak tahun 1960-an. Sebuah hotel bahkan sudah berdiri di sini sejak tahun 1960. Dan saat ini tentu saja makin berkembang. Setidaknya terdapat 15 hotel berbintang yang selalu bersaing merebut hati wisatawan. 

Dan berbeda dengan kawasan Laut Mati lainnya, Ein Bokek Resort juga termasyhur sebagai pusat Spa di Laut Mati. Tidak jauh dari situ memang terdapat Zohar Hot Springs atau Mata Air Panas Zohar yang terkenal. Dewasa ini, Ein Bokek sudah meraih posisi terdepan sebagai destinasi wisata kesehatan (wellness tourism) terbesar di Israel.

Wisatawan di pantai Ein Bokek- Laut Mati. | Sumber: dokumentasi pribadi
Wisatawan di pantai Ein Bokek- Laut Mati. | Sumber: dokumentasi pribadi
Keunggulan Ein Bokek rupanya tidak hanya itu. Kawasan wisata ini juga tersohor akan keindahan lanskapnya yang fantastis. Di beberapa bagian pantai, Ein Bokek memamerkan pesona pantai yang begitu berbeda. Jadi tidak mengejutkan, jika destinasi wisata ini juga banyak disukai fotografer lanskap dari berbagai penjuru dunia.

Seorang fotografer di Ein Bokek- Laut Mati. | Sumber: dokumentasi pribadi
Seorang fotografer di Ein Bokek- Laut Mati. | Sumber: dokumentasi pribadi
Selain semua pesona di atas, kawasan Laut Mati juga menyimpan tiga objek wisata terkenal lainnya, yakni Qumran, Ein Gedi dan Masada. Qumran National Park, yang dikenal sebagai tempat ditemukan gulungan kitab suci atau Naskah Laut Mati, pun populer sebagai tempat persinggahan banyak grup wisata. Baik untuk melihat situs bersejarahnya maupun tempat berbelanja produk khas laut mati. 

Wisatawan di Taman Nasional Qumran. Sumber: dokumentasi pribadi
Wisatawan di Taman Nasional Qumran. Sumber: dokumentasi pribadi
Sementara itu, Ein Gedi Reserve, yang terletak di sebelah barat Laut Mati, tidak kalah kondang. Terletak sekitar 34 km di selatan Qumran, Ein Gedi Reserve adalah sebuah oasis dengan keanekaragaman flora dan fauna yang sangat kaya. Dan tentu saja, last but not the least, adalah Masada National Park. 

Bekas benteng kuno Romawi, yang sudah terdaftar sebagai UNESCO World Heritage Site, selalu dikenang akan sejarah kelamnya yang berkaitan dengan "Siege of Masada". Sebuah peristiwa bersejarah yang berakhir pilu. Para penghuni benteng memilih melakukan bunuh diri massal, kala dikepung tentara Romawi pada tahun 73-74 Masehi.

Bekas benteng Romawi di Masada. Sumber: dokumentasi pribadi
Bekas benteng Romawi di Masada. Sumber: dokumentasi pribadi

Kembali ke Laut Mati. Konon kabarnya, khasiat Laut Mati ini sudah lama diketahui oleh Raja Salomo, Herodes Agung dan Cleopatra yang kerap mendatangi Laut Mati di era masing-masing. Untuk healing tentu saja. Tetapi, apakah mereka juga sempat menikmati sensasi mengapung di Laut Mati? 

Tidak ada jawaban yang pasti. Dan hingga saya meninggalkan kawasan Laut Mati, ada satu lagi pertanyaan yang juga belum terpecahkan. Mungkinkah kecantikan Cleopatra berkat lumpur Laut Mati? Ahavahaha. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun