Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pesona di Balik Tembok Kota Tua Yerusalem

5 November 2022   13:16 Diperbarui: 5 November 2022   23:03 2325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Western Wall (Tembok Barat) atau Tembok Ratapan- Yerusalem. Sumber: dokumentasi pribadi

Tembok kota yang mengelilingi kota tua Yerusalem masih terlihat kokoh. Di beberapa bagian tembok yang dibangun Sultan Suleiman I dari Kekaisaran Ottoman pada abad ke-16 itu tampak menjulang tinggi. Lebih dari 12 meter! Yerusalem pun bak sebuah kota benteng yang sulit ditembus. 

Secara tradisional, distrik Kota Tua Yerusalem terbagi dalam empat wilayah, yakni Muslim Quarter, Christian Quarter, Armenian Quarter dan Jewish Quarter. Luas wilayah kota tua di bagian Yerusalem Timur itu sebetulnya tidak terlalu besar. Hanya 0.9 km persegi!

Namun, di dalam wilayah yang sedikitnya dihuni sekitar 36,000 penduduk itu, tersimpan sejarah yang membentang lebih dari 3,000 tahun. Lebih tua dari 'street plan' kota tua itu sendiri yang konon baru dirancang di era Byzantium.

Peta Kota Tua Yerusalem. Sumber: www.britannica.com
Peta Kota Tua Yerusalem. Sumber: www.britannica.com

Situs-situs paling penting bagi tiga agama monoteistik pun ada di dalam kota tua ini. Di Muslim Quarter (Bagian Muslim), contohnya, berdiri kompleks Masjid Al-Aqsa. Lalu di Christian Quarter terdapat Church of the Holy Sepulchre. Dan di Jewish Quarter ada Western Wall yang dianggap suci bagi semua orang Yahudi.

Kota Tua Yerusalem sendiri dikelilingi tembok tebal dan tinggi. Tembok kota sepanjang 4 km itu dibangun pada awal abad ke-16 oleh Sultan Suleiman I dari Kekaisaran Ottoman. Sultan yang sangat termasyhur dengan julukan "Suleiman the Magnificent" itu pula yang ikut merenovasi Dome of the Rock.

Dome of the Rock di Muslim Quarter. Sumber: dokumentasi pribadi
Dome of the Rock di Muslim Quarter. Sumber: dokumentasi pribadi
Untuk memasuki kota tua ini, Anda bisa melalui 7 (tujuh) dari 8 (delapan) pintu gerbang yang dibuka. Satu-satunya gerbang yang telah ditutup adalah Golden Gate yang berada di sisi timur Kota Tua Yerusalem. Tentu saja Anda harus memilih pintu masuk sesuai dengan tujuan.

Misalnya, jika mau mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa dan Tembok Ratapan, maka harus masuk melalui Dung Gate. Pintu gerbang yang berada di Jewish Quarter ini juga dikenal dengan nama Silwan Gate atau Maghrabi Gate.

Sedangkan peziarah Kristen yang hendak mengikuti prosesi Via Dolorosa biasa mengawalinya dari Lions' Gate (St. Stephen's Gate). Pintu ini memang yang terdekat ke St. Anne's Church dan Pools of Bethesda. Pun tidak berapa jauh ke Stasi Pertama. Dan itulah yang saya lakukan kala ke Yerusalem belum lama ini.

Lions' Gate di Muslim Quarter. Sumber: dokumentasi pribadi
Lions' Gate di Muslim Quarter. Sumber: dokumentasi pribadi
Setelah mengunjungi Western Wall atau Tembok Ratapan (akan ditulis dalam artikel terpisah) sehari sebelumnya, kali ini kami mengikuti prosesi Via Dolorosa melalui Lions' Gate yang terletak di bagian timur tembok kota Yerusalem.

Via Dolorosa adalah salah satu prosesi penting yang tidak pernah dilewatkan semua peziarah Kristen yang datang ke Yerusalem. Rute prosesi, yang terdiri dari 14 stasi perhentian itu, telah ditetapkan oleh Ordo Fransiskan sejak abad-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun