Generasi Millenial saat ini pun makin banyak yang melirik profesi yang sangat menggoda ini. Bagaimana tidak, Anda bisa mendapatkan kesempatan luas untuk bepergian ke berbagai penjuru dunia. Tanpa bayar sepeser pun. Bahkan masih mendapat pendapatan yang cukup besar.Â
Belum lagi ikut menikmati berbagai fasilitas di sepanjang perjalanan. Persis seperti yang didapatkan peserta tur yang bayar. Naik pesawat dari berbagai maskapai penerbangan ternama; tinggal di hotel-hotel berbintang dari jaringan hotel internasional; ikut mengunjungi deretan destinasi wisata populer di dunia; dan sebagainya. Siapa yang tidak tergiur...
Terdengar sangat indah! Tetapi, untuk mendapatkan semuanya itu, jelas ada usaha keras yang harus dilakukan. Ada banyak persyaratan yang harus dimiliki seorang Tour Leader. Ada berbagai kompetensi yang wajib dikuasai. Misalnya saja, soal leadership, people management, communication skill, wawasan yang luas, dan sebagainya.Â
Tidak itu saja. Tour Leader pun tidak bisa tidak harus mempunyai kepribadian yang baik. Dan dalam banyak kesempatan, bahkan nyaris tiap hari, seorang Tour Leader adalah orang pertama yang harus paling siap sebelum berangkat setiap hari. Tidak boleh sekalipun terlambat. Sekaligus yang paling terakhir menuju ke kamar setelah check in.Â
Jangan lupa juga, meskipun pekerjaan Tour Leader sering disebut bak bekerja sambil jalan-jalan. Tetapi, "jalan-jalan"nya tentu saja berbeda dengan peserta tur. Tour Leader hanya bebas setelah semua tugasnya selesai. Betapa pun, jika bekerja dengan passion yang kuat serta selalu mau melayani tamu dengan baik, maka Anda pasti akan menikmati pekerjaan ini.
Saya sendiri telah menjalaninya lebih dari dua dekade. Berhadapan dengan berbagai jenis peserta tur. Baik wisatawan umum maupun dari kalangan korporat. Tidak hanya peserta biasa, tetapi juga beberapa di antaranya kelompok VVIP dengan layanan ektra. Tidak mudah, tetapi jika dilakukan sepenuh hati, semuanya terasa ringan.
Alhasil, pekerjaan ini pun telah mengantarku hampir mengelilingi dunia. Dari New Zealand di Pasifik Selatan sampai Greenland di Lautan Artik. Kota-kota terjauh di Afrika Selatan hingga Amerika Selatan pun pernah saya kunjungi. Sekali lagi bukan karena berdompet tebal, tetapi ditugaskan perusahaan sebagai pendamping grup tour.
Jadi ketika ada yang bertanya profesi apa yang paling prospektif?Â
Saya tidak akan pernah ragu mengatakannya: Tour Leader! Setidaknya, profesi yang hingga kini masih saya tekuni telah membawaku melanglang buana ke mana-mana. Dan di atas segalanya, saya selalu menikmati pekerjaan ini. Bekerja sesuai dengan passion...
Seperti kata  Tony Bennett, penyanyi AS terkenal, "If you follow your passion, you'll never work a day in your life."
***