Siapa yang tidak antusias menanti hadirnya kereta super cepat pertama di Indonesia. Apalagi rute populer yang dilayaninya, yakni Jakarta - Bandung, bakal dilahap dalam tempo sekitar 35 menit saja. Akan tetapi, jangan buru-buru senang. Waktu tempuh ke Bandung bisa saja lebih lama dari itu. Pasalnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) itu hanya melaju sampai stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung. Bukan di pusat kota Bandung.
PT Kereta Api Indonesia atau KAI melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kini memang sedang menggenjot persiapan uji coba kereta cepat ini. Dan rencananya tes dinamis sudah akan dilakukan pada bulan November 2022 mendatang. Bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20. Momen yang pas untuk memamerkan pencapaian ini.
Proyek kereta api cepat dengan rute Jakarta - Bandung ini memang sangat prestisius. Dan kelak jika sudah beroperasi penuh, maka Indonesia pun akan berada di jajaran negara-negara maju di Asia yang sudah terlebih dahulu memiliki kereta api berkecepatan tinggi.
Baca juga: Adu Kencang di Jalur Kereta Cepat
Seperti misalnya, Jepang dengan Shinkansen, China dengan Fuxing Hao dan Maglev Train dan Korea Selatan dengan KTX Sancheon. Sementara di kawasan Asia Tenggara, selain Indonesia, negeri Gajah Putih Thailand juga sedang membangun kereta cepat Bangkok- Nong Khai yang diperkirakan selesai pada tahun 2026. Artinya, Indonesia bisa saja menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
High-speed train atau kereta berkecepatan tinggi adalah sejenis transportasi kereta api yang sanggup melesat bak peluru. Jauh lebih cepat daripada kereta api konvensional. Katakanlah seperti yang kita miliki di Indonesia saat ini. Instalasi rel kereta cepat ini pun berbeda dengan proyek kereta api yang sudah ada di Indonesia.
PT. KCIC, yang membangun jalur kereta cepat sepanjang 142.3 km itu, adalah sebuah perusahaan patungan antara Pilar Sinergi BUMN Indonesia (60%) dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd, perusahaan konsorisum asal Tiongkok (40%). Untuk proyek KCJB, perusahaan ini menggunakan teknologi kereta cepat yang termasuk mutakhir, yakni CR400AF.
Varian ini hampir sama dengan teknologi yang digunakan kereta super cepat G6 di Shanghai, yakni kereta super cepat yang melayani rute panjang dari Hongqiao Railway Station-Shanghai ke South Railway Station di Beijing. Tidak mengejutkan, CR400AF/AF-CIT yang digunakan KCJB pun memiliki kecepatan maksimum sampai 350 km per jam.Â
Meskipun dalam operasionalnya mungkin saja kereta cepat Jakarta-Bandung itu tidak akan dikebut sekencang itu. Tetapi, dengan kecepatan, katakanlah sekitar 250 km per jam saja, pun sudah luar biasa. Bandingkan dengan Argo Cheribon yang disebut-sebut sebagai yang tercepat saat ini di Indonesia. KA yang melayani rute Gambir - Cirebon ini hanya melaju sedikit di atas 100 km/ jam.
Kereta cepat buatan CRRC Qingdao Sifang Co.Ltd itu, memiliki 8 kereta dengan kapasitas hingga 601 penumpang. Pelayanan pun terbagi dalam beberapa kelas. Mulai dari Second Class (555 tempat duduk), First Class (28 tempat duduk) hingga VIP Class (18 tempat duduk) nan mewah.
Sementara itu, tarif kereta yang rencananya akan mulai beroperasi penuh pada tahun 2023 itu berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 350.000. Sebagai pembanding, harga tiket kelas Eksekutif Argo Parahyangan saat ini berkisar Rp 100.000- Rp 120.000. Argo Parahyangan juga menyediakan kelas Luxury Executive yang dipatok hampir setara harga tiket kereta cepat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!