Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Turkish Airlines pun Terpaksa "Divert" di Bandara Kualanamu

17 Oktober 2022   07:26 Diperbarui: 18 Oktober 2022   10:45 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesawat Emirates. Sumber: Mehmed Bekir Cakmak / www.planespotters.net

Namun, jika setelah ditangani dokter tetapi tetap membutuhkan perawatan medis cepat, maka pilot pun bisa saja melakukan divert. Tentu tergantung seberapa berat sakit yang dialami penumpang tersebut. Dan itulah yang pernah saya alami dalam sebuah penerbangan dari Dubai ke Jakarta.

Ilustrasi pesawat Emirates. Sumber: Mehmed Bekir Cakmak / www.planespotters.net
Ilustrasi pesawat Emirates. Sumber: Mehmed Bekir Cakmak / www.planespotters.net

Setelah mengudara sekitar tiga jam, seorang penumpang diketahui sakit serius. Bantuan seorang dokter yang kebetulan terbang dalam pesawat yang sama tidak berhasil menanganinya. Dan konon akan beresiko jika harus menunggu hingga tiba di Jakarta yang masih sekitar 4 jam penerbangan. 

Dengan pertimbangan keselamatan penumpang di atas segalanya, pilot pun memutuskan divert di Bandaranaike International Airport di Colombo, Sri Lanka. Bandara terdekat pada saat itu. 

Kemudian petugas medis lengkap segera datang begitu pesawat mendarat. Beruntung saja, usaha pertolongan itu berhasil. Penumpang tersebut akhirnya diizinkan melanjutkan perjalanan bersama kami.

Sekitar dua jam tertunda di bandara tersebut sama sekali tidak berarti dibandingkan keselamatan seorang penumpang. Dan itulah yang seharusnya menjadi pegangan semua maskapai penerbangan di dunia.

Gangguan Penumpang 

Gangguan penumpang sebetulnya bisa bermacam-macam. Tetapi, jika dianggap sudah mengancam keselamatan pesawat, penumpang, atau awak pesawat, penerbangan itu pun bisa saja dialihkan. Kasus yang menimpa Turkish Airlines yang mendarat di Bandara Kualanamu termasuk dalam kategori ini.

Ilustrasi penumpang yang berulah di dalam pesawat. Sumber: Green Light Limited / www.edition.cnn.com
Ilustrasi penumpang yang berulah di dalam pesawat. Sumber: Green Light Limited / www.edition.cnn.com

Di negeri Paman Sam AS, jumlah penerbangan yang terpaksa mengalihkan pendaratan di bandara lain tercatat cukup tinggi. 

Tidak heran, pihak FAA (Federal Aviation Administration) pun makin tegas terhadap penumpang yang membuat onar di dalam sebuah penerbangan. Tidak hanya denda besar, tetapi ancaman penjara pun menanti.

Ancaman denda dan hukuman dari FAA. Sumber: @TheFAANews /twitter.com via www.simpleflying.com
Ancaman denda dan hukuman dari FAA. Sumber: @TheFAANews /twitter.com via www.simpleflying.com

Soal Keamanan dan Masalah lainnya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun