Sebuah peluang bisnis pun terbuka. Pada saat itulah Frank Woodmore, seorang pengusaha property dari Perth, Australia, dengan cepat mengendus sebuah potensi bisnis judi di Pulau Natal (Christmas Island)- Australia, yang hanya berjarak sekitar 350 km di sebelah selatan Pulau Jawa. Atau hanya 1 jam terbang dari Jakarta.
Woodmore lalu menggandeng seorang pengusaha terkenal asal Solo, yakni Robby Sumampow. Dan pada tahun 1985, sebuah perusahaan patungan pun terbentuk, yakni Christmas Island Resort Pty Ltd. Woodmore memegang sekitar 10% saham, sedangkan sisanya dikuasai Robby Sumampow dan mitra bisnis lainnya.
Sejak mendapatkan lisensi kasino dari Pemerintah Federal Australia, lokasi berjudi yang kemudian terkenal dengan nama Christmas Island Casino and Resort pun melaju kencang. Pengunjung kasino alias penjudi umumnya berasal dari Jakarta dan kota-kota lain di Asia Tenggara.Â
Sebuah maskapai nasional milik Tommy Soeharto yang sedang melejit kala itu, yakni Sempati Air ikut terjun ke rute ini dengan membuka layanan penerbangan dari Jakarta. Bersaing dengan Ansett Airlines yang juga melayani rute ke Pulau Natal dari Perth dan Singapore. Untuk sesaat, nama destinasi wisata judi ini pun begitu populer di setiap akhir pekan.Â
Tetapi, Christmas Island Casino yang pernah disebut sebagai salah satu kasino paling menguntungkan di dunia tidak berusia panjang. Setelah hanya beroperasi sekitar 4 tahun, kasino ini akhirnya ditutup. Penyebabnya tidak lain dari krisis finansial yang menghantam Asia di tahun 1997-1998.Â
Setelah kasino-kasino di atas semuanya menghilang, para pecandu judi Indonesia pun melanglang buana ke mana-mana. Ada yang kembali ke Genting Highlands di Malaysia dan Makau- China.Â
Yang lain mencoba peruntungan ke Burswood Island Casino (kini bernama Crown Perth) di Perth atau ke Jupiters Hotel Casino (The Star Gold Coast)Â di Gold Coast, Queensland, Australia. Dan tidak perlu diragukan lagi, banyak di antaranya bahkan berjudi hingga ke Las Vegas, AS.
Ah, judi memang begitu. Dia akan selamanya ada ketika manusia masih selalu mencari peruntungan secara instant. Meskipun sudah terbukti selama ribuan tahun, bandar judi akan semakin kaya dan pemain judi bakal kian merana.
Jadi? Jangan berjudilah kawan!
***