Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ratu Elizabeth II Wafat, Inggris pun Berduka

9 September 2022   13:31 Diperbarui: 10 September 2022   22:38 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ratu Elizabeth II dari masa ke masa. Sumber: West Brown Fav TV @albionfantv / www.twitter.com

"The Queen died peacefully at Balmoral this afternoon". Sebuah tweet dari Istana Buckingham pada pukul 18.30 GMT itu pun seketika menyentak dunia. Dalam waktu cepat, hampir semua media ternama dunia pun menampilkan 'breaking news' dengan konten senada: Ratu Elizabeth II Telah Wafat. Duka cita mendalam pun merebak ke seluruh wilayah Britania Raya dan negara-negara anggota Persemakmuran Inggris. 

Adalah kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street No. 10 yang pertama kali menerima berita duka itu sebelum diumumkan ke publik. PM Liz Truss, yang baru dilantik sebagai Perdana Menteri Inggris pada tanggal 6 September lalu, mendapat kabar menyedihkan itu dari Sekretaris Kabinet pada pukul 16.30 waktu Inggris.

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di Kastel Balmoral, salah satu kediamannya yang terletak sekitar 80 km dari kota Abeerden, Skotlandia. Meskipun sempat terdengar berita bahwa Elizabeth II sedang dalam pengawasan ketat lantaran kondisi kesehatannya yang kian menurun, tetapi belum ada pernyataan resmi penyebab kematiannya.

Ratu Elizabeth II kala menerima PM Liz Truss di Kastel Balmoral pada tanggal 6 September 2022. Sumber: Jane Barlow/Pool via REUTERS 
Ratu Elizabeth II kala menerima PM Liz Truss di Kastel Balmoral pada tanggal 6 September 2022. Sumber: Jane Barlow/Pool via REUTERS 

Elizabeth II (Elizabeth Alexandra Mary) yang lahir pada tanggal 8 April 1926 di Mayfair, London, adalah putri pertama dari pasangan Duke & Duchess of York, yang selanjutnya menjadi Raja George VI dan Ratu Lady Elizabeth. Elizabeth hanya memiliki seorang adik kandung, yakni Putri Margaret yang telah mendahuluinya pada tahun 2002 silam.

Raja George VI sendiri naik takhta pada tahun 1936, setelah Raja Edward VIII terpaksa turun takhta akibat hendak menikah dengan Wallis Simpson, seorang wanita Amerika yang sudah pernah menikah dua kali. Pasalnya, sebagai Raja Inggris dan sekaligus Kepala Gereja Inggris, pernikahan itu dianggap tidak pantas. Menurut aturan Gereja Inggris, menikah dengan seseorang yang sudah pernah bercerai adalah terlarang.

Pada tanggal 20 November 1947, Elizabeth menikah dengan kekasihnya Philip Mountbatten, yang selanjutnya bergelar Duke of Edinburgh. Mantan Pangeran Yunani dan Denmark itu pun setia mendampingi Elizabeth II selama 73 tahun hingga meninggal dunia pada tanggal 9 April 2021.

Pernikahan Putri Elizabeth dan Pangeran Philip. Sumber: Associated Press / wikimedia
Pernikahan Putri Elizabeth dan Pangeran Philip. Sumber: Associated Press / wikimedia

Dari pernikahan itu, pasangan yang mulai berpacaran ketika Elizabeth baru berusia 13 tahun itu, dikarunia 4 anak, yakni Charles III (Pangeran Wales dan kini Raja Inggris), Anne Elizabeth Alice Louise (Princess Royal),  Pangeran Andrew (Duke of York) dan Pangeran Edward (Earl of Wessex).

Foto Keluarga Kerajaan di Kastel Balmoral pada musim panas 1972. Sumber: www.dkfindout.com
Foto Keluarga Kerajaan di Kastel Balmoral pada musim panas 1972. Sumber: www.dkfindout.com
Setelah kematian ayahnya, Raja George VI, pada tahun 1952, Elizabeth Alexandra Mary, yang kala itu baru berusia 25 tahun, langsung memegang tampuk kekuasaan sebagai ratu dari 7 negara persemakmuran yang berdaulat, yakni Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Pakistan, dan Ceylon. Dan juga menjadi Kepala dari Negara Persemakmuran lainnya.

Namun, Elizabeth II baru secara resmi dilantik sebagai Ratu dan sekaligus Kepala Persemakmuran Inggris pada tanggal 2 Juni 1953 di Westminster Abbey, London. Jabatan yang terus digenggamnya hingga meninggal dunia pada tanggal 8 September 2022 kemarin. Persis 70 tahun dan 214 hari! Sang ratu pun tercatat dalam sejarah sebagai penguasa Monarki Inggris terlama dan kedua terpanjang di dunia setelah Raja Louis XIV dari Prancis.

Melalui pengumuman resmi dari Istana Buckingham, Charles III mengatakan kematian Ibu tercintanya sebagai "moment of great sadness" (momen yang sangat menyedihkan) bagi dia dan keluarganya. Dan tentunya juga sangat terasa di seluruh dunia.

Pernyataan resmi Raja Charles III dari Istana Buckingham. Sumber: @royalfamily / www.twitter.com
Pernyataan resmi Raja Charles III dari Istana Buckingham. Sumber: @royalfamily / www.twitter.com
Ratu Elizabeth II memang meninggalkan jejak yang sangat panjang dalam sejarah Inggris. Selama masa pemerintahannya, Elizabeth II telah melalui berbagai peristiwa penting. Mulai dari pergolakan di Irlandia Utara, Perang Falklands, dekolonisasi Afrika, hingga Inggris ke luar dari Uni Eropa (Brexit).

Belum lagi berbagai urusan keluarganya yang banyak menjadi santapan media gosip di Inggris. Pasti sangat memusingkan. Baik sebagai Ratu Inggris maupun sebagai Ibu dari putra-putrinya. Misalnya, kematian menantunya Lady Diana pada tahun 1997 serta perkawinan Charles dengan Camilla yang kontroversial.

Foto Ratu Elizabeth II dari masa ke masa. Sumber: West Brown Fav TV @albionfantv / www.twitter.com
Foto Ratu Elizabeth II dari masa ke masa. Sumber: West Brown Fav TV @albionfantv / www.twitter.com

Kematian Ratu Elizabeth II sendiri sejatinya telah diantisipasi sejak lama. Bahkan seperti dilansir harian New York Times, sejak penobatan Elizabeth II pun, Inggris telah menyiapkan suatu blueprint yang disebut "Operation London Bridge" yang memuat rencana pemakaman bilamana ratu meninggal dunia.

Menurut cetak biru itu, misalnya, berita kematian ratu akan dikomunikasikan dengan kode frasa "London Bridge is Down". Lalu, Sir Edward Young, sekretaris pribadi raja, diberi tugas menyampaikannya ke Perdana Menteri. Selanjutnya, kantor Menteri Luar Negeri bertanggung jawab untuk meneruskannya ke para pemimpin Persemakmuran. 

Raja Charles III. Sumber: Hannah McKay/AFP/Getty Images via Bloomberg
Raja Charles III. Sumber: Hannah McKay/AFP/Getty Images via Bloomberg
Sementara itu, rencana penobatan Charles III, putra pertama Ratu Elizabeth II dan pewaris takhta Inggris, pun tentu telah dipersiapkan. Posisi Charles III sebetulnya sudah otomatis menjadi Raja Inggris begitu informasi wafatnya Ratu Elizabeth II diumumkan secara resmi. Menurut agenda yang telah disiapkan, mantan suami Putri Diana itu akan diumumkan sebagai Raja Charles III pada Sabtu besok, 10 September 2022.

Namun demikian, upacara penobatan secara resmi diperkirakan baru akan berlangsung pada musim panas tahun 2023 mendatang. Masih cukup lama. Tapi, bagi Charles III, tentu saja tidak menjadi soal. Untuk apa terburu-buru. Lagipula, dia sudah pernah menantinya begitu lama. Lebih dari 70 tahun! Pewaris takhta terlama dalam sejarah Inggris.

Raja Charles III dan Camila. Sumber: Tim Graham/Getty Images via www.vanityfair.com
Raja Charles III dan Camila. Sumber: Tim Graham/Getty Images via www.vanityfair.com
Lalu bagaimana wajah Kerajaan Inggris ke depan setelah kepergian Ratu Elizabeth II? 

Tidak ada yang pasti. Nama Charles III atau sangat populer di dunia sebagai "Prince of Wales" adalah figur yang telah sangat lama dikenal. Tidak hanya di Inggris, tapi di seluruh dunia. Namun, menjadi seorang pangeran pewaris takhta tentu saja berbeda dengan statusnya kini sebagai Raja Inggris.

Tapi bagi rakyat Inggris, boleh jadi mereka tidak terlalu peduli dengan urusan penobatan saat ini. Negeri asal sepak bola itu kini tengah berduka. Duka kehilangan seorang ratu yang sangat dicintai rakyatnya. Duka kehilangan sosok yang membuat rakyat Inggris dengan bangga menyanyikan lagu kebangsaan "God Save the Queen".

***

Kelapa Gading, 9 September 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun