Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kembalinya Industri Pariwisata di Pentas Dunia

5 September 2022   17:43 Diperbarui: 8 September 2022   20:00 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisatawan AS di Pantai Waikiki, Honolulu-Hawaii. Sumber: dokumentasi pribadi

Wisatawan AS di Pantai Waikiki, Honolulu-Hawaii. Sumber: dokumentasi pribadi
Wisatawan AS di Pantai Waikiki, Honolulu-Hawaii. Sumber: dokumentasi pribadi

Warga AS memang sejak dulu dikenal suka melanglang buana. Menabur pesona ke mana-mana. Dan di era pemulihan pariwisata global, industri pariwisata AS, bersama Eropa, ikut menjadi motor pemulihan industri jalan-jalan ini. Wisatawan asal AS sendiri diperkirakan mencapai 90 juta yang rutin melakukan perjalanan internasional setiap tahun.

Kembalinya wisatawan ke berbagai destinasi wisata dunia pun seakan mengamini suatu kredo terkenal di kalangan pecinta perjalanan: "Travel is the only thing you buy that makes you richer." Dan mungkin inilah yang makin memotivasi warga AS untuk terus bepergian. Begitu pula banyak wisatawan dari berbagai negara lainnya.

Tren pemulihan pariwisata kian kentara bila menyimak sebuah laporan yang dirilis Mastercard Economics Institute. Seperti banyak dikutip berbagai media, laporan itu makin mempertebal kepercayaan diri industri ini bahwa pemulihan pariwisata dunia sudah berada di jalur tepat. Simak saja pernyataan berikut:

"For the first time since Covid halted movement around the world, leisure travel has returned to 2019 levels. People are feeling more comfortable heading off to far flung adventures, despite a surge in cases and average airfares jumping 18% globally since the start of the year."

Secara sederhana bisa diterjemahkan sebagai berikut: 

"Untuk pertama kalinya sejak Covid menghentikan pergerakan di seluruh dunia, perjalanan wisata telah kembali ke level 2019. Orang-orang merasa lebih nyaman berpetualang ke tempat yang jauh. Sekalipun masih ada lonjakan kasus dan rerata harga tiket pesawat melonjak sampai 18% secara global sejak awal tahun ini."

Sekalipun demikian, sebagian kalangan tetap memilih berhati-hati menyikapi tren pemulihan ini. Banyak faktor eksternal yang bisa saja menjungkalkan semua prediksi itu. Karenanya, industri jasa yang sempat terpuruk di sepanjang tahun 2020 - 2021 ini diperkirakan baru sepenuhnya pulih di tahun 2024.

Sikap lebih prudent ini bisa dimaklumi. Kawasan Middle East, contohnya, meskipun sudah menorehkan rekor pemulihan sebesar 132% pada Q1 2022 dibandingkan Q1 2021. Tetapi, pencapaian ini toh masih tetap di bawah tahun 2019. Artinya, there is still a long way to go!

Kawasan Asia-Pasifik pun demikian. Walaupun indikasi kebangkitan pariwisata sudah terlihat dengan meningkatnya jumlah perjalanan di kawasan ini sebesar 64% pada Q1 2022 dibandingkan Q1 2021. Namun, lagi-lagi masih cukup jauh di bawah era sebelum pandemi di tahun 2019.

Kawasan Shibuya-Tokyo yang selalu ramai didatangai wisatawan. Sumber: dokumentasi pribadi
Kawasan Shibuya-Tokyo yang selalu ramai didatangai wisatawan. Sumber: dokumentasi pribadi
Betapapun juga, tingkat kepercayaan wisatawan untuk kembali bepergian secara aman sudah hampir sepenuhnya pulih. Setidaknya, seperti yang jelas terlihat di pameran wisata tahunan yang digelar ASTINDO (Asosiasi Travel Agent Indonesia) pada akhir pekan lalu.

Dan andaikata masih ada hambatan perjalanan internasional (outbound), itu pun bukan karena melonjaknya harga tiket atau krisis ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun