Kacau! Rencana saya ke Danau Toba bersama sebuah komunitas fotografi bisa gagal total. Saya memilih terbang pagi dengan pesawat itu karena harus berkumpul di bandara Kualanamu pada pukul 10 pagi. Jika baru tiba sore hari, sudah pasti ditinggalin sama grup.
Lebih mengesalkan, informasi penjadwalan ulang (reschedule) ini baru diberikan kurang dari satu hari sebelum keberangkatan. Ketika opsi penerbangan yang masih tersedia jelas semakin terbatas dengan harga yang sudah melambung tinggi.
Saya memang akhirnya ditawarkan terbang dengan pesawat lain dari grup maskapai yang sama, setelah datang langsung ke kantor pusatnya di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Tetapi, terpaksa menerima di-downgrade. Dari pesawat yang termasuk kategori "Full-Service Airlines"Â ke "Low Cost Airlines".
Jika penundaan sampai perubahan jadwal di atas saja sangat merugikan, sebuah pengalaman lain yang tidak hanya merugikan tetapi sangat melelahkan baru saja saya alami beberapa waktu lalu. Persisnya pada tanggal 12 Agustus 2022 lalu ketika hendak berangkat ke Penang, Malaysia.
Tiket yang sudah dibeli jauh hari sebelumnya dari sebuah situs penjualan tiket terkenal telah mengkonfirmasi jam penerbangan yang sesuai kami inginkan. Dan sesuai jadwal, kami awalnya direncanakan berangkat ke Penang pada jam 11.35. Jam ideal. Berangkat tidak terlalu pagi dan tiba masih sore.
Akan tetapi, sehari sebelumnya, sebuah email dan pesan pendek via telepon genggam mengabarkan penundaan jadwal keberangkatan ke Penang. Jadwal baru pesawat dengan nomor penerbangan QZ-226 itu berubah menjadi jam 17.10 sore. Dan perkiraan tiba di Penang sekitar jam 20.35. Wah, makin malam saja nih. Tapi sudahlah, tidak ada pilihan lain.
Rupanya perubahan ini masih terus berlanjut. Masih di hari yang sama, kembali masuk informasi soal penundaan pesawat milik maskapai ternama yang menyandang status sebagai "The World's Best Low Cost Airlines"Â dari perusahaan pemeringkat Skytrax.
Jadwal keberangkatan terbaru disebut menjadi jam 19.50. Alamak! Artinya, kami bakal tiba menjelang tengah malam. Beberapa rencana setiba di bandara Penang pun sudah diprediksi tidak akan bisa dilaksanakan. Dan ternyata perubahan ini pun masih belum berakhir.
Pesawat yang telah begitu lama dinanti akhirnya terbang juga menjelang tengah malam. Jauh di atas semua jadwal keberangkatan yang telah disampaikan sepanjang dua hari terakhir itu. Bisa dibayangkan betapa melelahkan menanti dalam ketidakpastian itu. Apalagi bagi penumpang luar kota yang harus menanti jauh lebih lama di Terminal 3, bandara Soekarno-Hatta.
Lalu apakah ada kompensasi yang diberikan maskapai yang melakukan penundaan itu?