Untuk menerbitkan sebuah buku tentunya butuh perjuangan yang tidak mudah. Selain jumlah tulisan, juga harus memastikan gaya tulisan kita masih dapat dinikmati pembaca. Belum lagi tantangan untuk tetap konsisten menulis. Tidak mudah, my friend!
Akan tetapi, di sinilah hebatnya Kompasiana!Â
Ketika Anda mulai kehilangan motivasi menulis, tidak kurang pula hadir berbagai ulasan yang membuat Anda terpacu untuk kembali menulis. Seperti yang selalu dibagikan oleh Pak Tjiptadinata, Pak I Ketut Suweca dan banyak Kompasianer hebat lainnya.
Dorongan dari deretan Kompasianer handal itu sudah seperti kutipan terkenal dari Pramoedya Ananta Toer, yakni: "Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah!".
And that's the beauty of Kompasiana!
Waktu pun berlari cepat. Setahun lebih berlalu. Kumpulan artikel perjalananku pun kian banyak. Banyak teman, termasuk beberapa Kompasianer, mulai mendorong untuk segera membukukan tulisan-tulisan itu. Tentu saja mau! Tetapi, bagaimana caranya? Lagi-lagi, saya harus berterima kasih telah diterima kuliah di "University of Kompasiana".Â
Pasalnya, soal membikin buku bukan hal baru di Kompasiana. Banyak Kompasianer yang sejak lama telah sukses menerbitkan buku. Baik secara sendiri maupun bersama Kompasianer lainnya. Mulai dari sang Maestro Pak Tjiptadinata, Romo Bobby (Ruang Berbagi), I Ketut Suweca, Ari Budiyanti, Hennie Triana, CL Patterson, Ikhwanul Halim, Alip Yog Kunandar, dan banyak lainnya.
Mas Alip Yog Kunandar pula yang kemudian membantu saya mewujudkan impian itu, yakni memiliki sebuah buku catatan perjalanan sendiri. Sebagai sesama Kopites, fans Liverpool, saya tentu sangat berterima kasih atas dukungan Mas Alip yang mungkin diam-diam bilang, "You'll Never Walk Alone, bro!". Â Hehehe.
Selain Mas Alip yang membantu menerbitkannya, di balik itu ada beberapa Kompasianer yang ikut menorehkan sepotong testimoni yang sangat berharga untuk buku yang sedang diproses saat itu. Sungguh suatu dukungan yang sangat membesarkan hati.Â
Terima kasih Suhu Acek Rudy, Numerologist kondang dari Makassar; Romo Bobby Steven, Penulis handal yang lama bermukim di Roma; CL Patterson, Hotelier profesional yang kini sudah kembali sibuk; dan juga Mas Alip, dosen dan sekaligus penerbit di Yogya. Thank you very much!
On top of that, saya sungguh bahagia ketika Pak Nurulloh, COO Kompasiana, pun berkenan memberikan sebuah Kata Pengantar yang indah. Ah, betul juga kata banyak sahabat Kompasianer. Kompasiana is not just a blog to share your articles. It's already like a big family! Saling mendukung satu dengan yang lainnya dalam Keluarga Besar Kompasiana. Matur Nuwun, Pak Nurulloh!