Itu sebabnya, di hotel-hotel seperti ini yang saya sudah prediksi kejadian lanjutannya, saya pasti langsung mengembalikannya sebelum diminta. Lagipula, siapa yang mau mengoleksi kartu kamar yang polos tanpa nama hotel dan desain apapun di atasnya.
Daya tarik sebuah kartu kunci kamar sejatinya terletak pada desain kartu yang menarik. Dan tentunya ada nama hotel tersebut di situ. Coba lihat desain kartu dari Courtyard by Marriot! Sangat menarik bukan?
Tidak hanya desain kartu yang menarik. Tulisan di kartu tersebut pun langsung membuat setiap tamu tersenyum bahagia."Relax Like a Champ", mantap bukan? Atau bagaimana dengan ini, "You're Our MVP"?Â
Jadi ingat penghargaan yang disematkan ke pemain terbaik di NBA, AS, yakni "Most Valuable Player" (MVP). Tak pelak lagi, kartu-kartu inipun menjadi suvenir yang indah.
Pada dasarnya, semua kunci kamar hotel akan selalu menjadi pengingat bahwa kita pernah menginap di hotel tersebut. Bahkan kartu dengan desain sederhana sekalipun. Apalagi deretan kartu dari hotel-hotel terkenal bertabur bintang. Â Â
Sekian tahun yang lalu, saya beruntung sempat menginap di Palazzo Versace Hotel di Gold Coast - Australia. Penugasan menjadi Tour Leader dari grup korporat yang menjadi pemenang sebuah kompetisi yang diadakan Tourism Queensland yang akhirnya membawa saya ke hotel itu.
Beberapa koleksi di sini juga mengantar kenangan kembali ketika pernah menginap di hotel-hotel ternama lainnya di berbagai kota terkenal di dunia. Di antaranya, Beverly Hilton- Los Angeles, InterContinental Times Square- New York, NH Collection Grand Hotel Krasnapolsky- Amsterdam, dan lain-lain.
Meskipun sebagian besar VingCard tersebut sekilas sama, tetapi pada dasarnya ada sedikit perbedaan. O ya, nama VingCard sendiri merujuk ke merek Ving, yakni sistem keycard pertama di dunia yang ditemukan sebuah perusahaan asal Norwegia.
Dari berbagai hotel yang pernah saya tinggal, setidaknya terdapat tiga jenis kartu akses berbeda, yakni Magnetic Key Card (kartu dengan strip magnetik), Proximity Card dan Smart Card yang memasang chip seperti yang ada di kartu kredit saat ini.
Sebetulnya ada satu lagi, yaitu kartu berlubang yang kondang dikenal sebagai "The Original VingCard". Namun, kartu dengan perforasi yang ditemukan Tor Sornes dari Norwegia pada tahun 1975 itu, kini sudah jarang ditemukan.
Yang paling populer tentu saja jenis Magnetic Key Card atau kartu dengan strip magnetik itu. Persis seperti mayoritas koleksi saya. Penggunaan kartu gesek ini pun sangat mudah. Ada slot di pintu yang berfungsi untuk menyisipkan kartu magnetik pada mesin pembaca.
Cukup masukkan kartu pada mesin tersebut agar data terbaca sebagaimana halnya pada kartu kredit. Ketika lampu sensor berwarna hijau atau terdengar bunyi berarti proses membuka pintu berhasil.
Bagaimana kalau merah? Ah, Anda belum beruntung. Ayo, balik lagi ke meja resepsionis untuk mengganti kartu yang baru atau kartu tersebut di-program kembali. Hehehe.