Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kala Bandara Heathrow Membatasi Jumlah Penumpang

16 Juli 2022   18:54 Diperbarui: 16 Juli 2022   19:02 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepadatan penumpang di bandara Schipol-Amsterdam. Sumber: Phil Nijhuis/EPA/The New York Times/shutterstok

Fenomena 'Revenge Travel' alias wisata balas dendam sepertinya bukan isapan jempol. Setelah terkurung selama dua tahun, wisatawan dunia kini kembali melanglang buana. Apalagi memasuki liburan musim panas ini. Alhasil, beberapa bandara ternama pun makin disesaki penumpang yang membludak. Di Eropa, misalnya, kepadatan di bandara sudah menimbulkan masalah baru. Sebut misalnya, di bandara Schipol-Amsterdam dan juga yang kini menimpa bandara Heathrow-London.

Antrian panjang tampak di konter check in dan baggage drop. Begitu pula di security check area dan imigrasi. Tidak hanya itu, tumpukan bagasi yang tidak tertangani petugas bandara ikut menghiasi wajah bandara ini. Dan puncaknya terjadi pada awal pekan ini, ketika otoritas bandara Heathrow terpaksa membatalkan sekitar 60 penerbangan yang seharusnya lepas landas pada hari itu.

Maskapai penerbangan yang terkena dampak itu jelas rugi besar. British Airways, Virgin Atlantic dan Air France adalah beberapa maskapai yang harus menanggung akibat keputusan drastis ini. 

Jangan ditanya lagi bagaimana kekecewaan calon penumpang semua maskapai ini.

Sekitar 10,000 calon penumpang yang sedianya terbang dari Terminal 3 dan Terminal 5 pada Senin, 11 Juli 2022 lalu harus mengubur semua impian perjalanan di hari kelabu itu. 

Bisa dibayangkan kerugian yang harus ditanggung. Bukan hanya urusan tiket yang dibatalkan. Tetapi semua reservasi lanjutan yang terkait reservasi hotel, tour, dan sebagainya. Dan di atas segalanya, waktu berharga dan impian berlibur ke destinasi tujuan pun ikut sirna.

Lebih lanjut, otoritas bandara Heathrow pun akhirnya menghimbau semua maskapai untuk berhenti menjual tiket untuk musim panas ini, khususnya dari 12 Juli sampai 11 September 2022. Kebijakan yang juga sudah diterapkan bandara lainnya di Eropa., di antaranya Gatwick- London dan Schipol-Amsterdam.

Seperti dikutip dari ABC News pada Selasa, 12 Juli 2022 lalu, CEO Heathrow, John Holland-Kaye mengatakan bahwa Heathrow akan membatasi jumlah penumpang per hari tidak lebih dari 100,000 penumpang. 

Kebijakan ini terpaksa dilakukan untuk menghindari makin banyak penundaan, pembatalan dan disrupsi di bandara akibat Heathrow masih kekurangan staf pasca pandemi.

Lautan bagasi yang terlantar di Heathrow. Sumber: Stuart Dempster / lbc.co.uk
Lautan bagasi yang terlantar di Heathrow. Sumber: Stuart Dempster / lbc.co.uk
Masalah bagasi penumpang yang terlantar (unclaimed baggage) di Heathrow, misalnya, membuat Delta Airlines sampai mengatur penerbangan unik dalam sejarahnya. Maskapai besar asal AS itu menerbangkan salah satu pesawatnya dari Heathrow ke Detroit-AS khusus mengangkut sekitar 1,000 bagasi ex-penumpangnya yang tertinggal di bandara itu. 

Hanya bagasi tanpa ada satu pun penumpang dalam penerbangan khusus itu. Bagasi yang diangkut dengan DL9888 ke Detroit itu selanjutnya dikirim ke alamat masing-masing penumpangnya di AS. Bandara Detroit termasuk salah satu hub dari Delta Air Lines.

London Heathrow International Airport (LHR) sejatinya adalah salah satu bandara tersibuk di Eropa. Menurut data dari situs AeroAffaires, Heathrow menduduki posisi pertama dalam "Europe's 20 Biggest Airports in 2019".

Pada tahun 2019, sebelum covid-19 menerjang dunia, bandara Heathrow-London melayani lebih dari 80 juta penumpang. Sedikit lebih banyak dari bandara Charles de Gaulles di Paris dan bandara Schipol di Amsterdam, yang masing-masing berada di posisi ke-2 dan ke-3.

Akan tetapi, sejak pandemi melanda dunia, jumlah penumpang yang melalui bandara Heathrow merosot drastis. Industri pariwisata global memang termasuk yang  paling terdampak. Mulai dari maskapai penerbangan, perhotelan, hingga berbagai bandara di seluruh dunia. Tidak terkecuali Heathrow.

Staf maskapai penerbangan pun banyak yang terpaksa menerima berbagai opsi pemutusan hubungan kerja. Nasib yang sama harus diterima jutaan petugas bandara di mana-mana. Dengan pertimbangan bahwa ketika industri pariwisata pulih, rekrutmen akan dilakukan kembali secara bertahap.

Kenyataannya, laju pertumbuhan jumlah penumpang pasca pandemi ternyata di luar dugaan. Melesat tinggi melampaui semua prediksi. Itulah yang harus dihadapai bandara Heathrow- London. 

Lihat saja pencapaian Heathrow hingga Juni 2022 lalu. Di bulan Juni saja, Heathrow yang memiliki 5 terminal, tetapi saat ini hanya terminal 2 - 5 yang beroperasi, sudah melayani 6 juta penumpang. 

Dan sepanjang Januari-Juni 2022, Heathrow telah mencapai angka 25 juta penumpang. Bandingkan dengan tahun 2021 yang total hanya 19.4 juta penumpang.

Pembatasan jumlah penumpang serta kekacauan di bandara Heathrow akhir-akhir ini, yang sebetulnya belum kembali ke kapasitas normal pasca pandemi, pun menuai kecaman. Maskapai ternama asal Dubai- Uni Emirat Arab, yakni Emirates, menyebutnya sebagai "Airmageddon".

Tidak hanya Heathrow, bandara ternama lain di Eropa, yakni Schipol- Amsterdam pun sama saja. Kekacauan yang terjadi di Schipol tidak jauh berbeda. Kombinasi dari membludaknya penumpang dan kurangnya petugas bandara menyebabkan antrian panjang hingga terlantarnya ribuan bagasi penumpang.

Kepadatan penumpang di bandara Schipol-Amsterdam. Sumber: Phil Nijhuis/EPA/The New York Times/shutterstok
Kepadatan penumpang di bandara Schipol-Amsterdam. Sumber: Phil Nijhuis/EPA/The New York Times/shutterstok

Beberapa media setempat, seperti Dutch News, ikut memberitakan situasi chaos di Schipol. Dari antrian yang memanjang di konter check in hingga menumpuknya ribuan bagasi yang tidak tertangani. Konon tumpukan bagasi yang belum diambil (unclaimed baggage) sempat mencapai angka sekitar 16,000.

Bandara Schipol kabarnya sudah mulai merasakan kurangnya staf bandara sejak April lalu. Untuk itu bandara terbesar di Negeri Tulip ini pun sudah merekrut sekitar 400 staf tambahan. Setengahnya bahkan direkrut langsung bandara ternama ini.

Namun, sama seperti Heathrow, laju peningkatan jumlah penumpang tidak sanggup diimbangi penambahan petugas bandara. Situs Schipol.nl menyebut setiap hari sekitar 174,000 penumpang terbang melalui bandara ini.

Tidak ada pilihan lain. Selain menghimbau semua calon penumpang tiba tepat waktu, yakni 4 jam sebelum jam keberangkatan pesawat, Schipol pun akhirnya ikut membatasi maksimum penumpang per hari. Selama periode sibuk Juli-Agustus, Schipol hanya membolehkan sampai 67,500 penumpang per hari.

Dampak pembatasan ini tentu saja berdampak luas. Maskapai penerbangan asal AS, American Airlines, sudah menghentikan penjualan tiket ke luar dari Schipol untuk bulan Juli. Sedangkan United Airlines, yang juga asal AS, bahkan sudah membatalkan penerbangan antara Washington -Amsterdam untuk musim panas ini.

Bagi calon wisatawan asal Belanda yang hendak berwisata ke wilayah Eropa saja tentunya masih memiliki opsi transportasi lain. Baik dengan bus atau kereta api. 

Tetapi bagaimana bagi penumpang yang berencana terbang ke luar Eropa? Tidak ada jalan lain, terpaksa harus mencari alternatif lain dengan terbang dari bandara di luar Belanda.

Revenge Travel memang tidak selalu buruk. Tetapi, ketika semua wisatawan global hendak berwisata pada periode yang sama, maka jangan-jangan membludaknya penumpang di Heathrow dan Schipol akan kembali terjadi di bandara lain. Antrian panjang selama berjam-jam yang sangat melelahkan.

***

Kelapa Gading, 16 Juli 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2, 3

Catatan: Semua foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun