Sebagai kota tempat lahirnya Renaisans, Florence dihiasi banyak bangunan bersejarah dengan arsitektur menakjubkan. Bahkan berjalan kaki di pusat kota tuanya yang disebut centro storico, pengunjung seakan terlempar ke abad pertengahan. Tak heran, kawasan bersejarah itu meraih status bergengsi sebagai UNESCO World Heritage Site sejak tahun 1982.
Duomo atau lengkapnya disebut Cattedrale di Santa Maria del Fiore, adalah salah satu daya tarik utama wisata di kota Florence. Mulai dibangun pada tahun 1296 oleh Arnolfo di Cambio, katedral yang dirancang dengan gaya arsitektur gotik dan Renaisans ini hingga kini masih menjadi salah satu katedral terbesar di Eropa.
Selain fasad katedral yang dilapisi marmer berwarna merah muda, putih dan hijau nan cantik, kubah raksasanya tentu saja yang paling menakjubkan. Kubah dengan diameter 45.5 meter dan tinggi 116 meter ini konon menggunakan 4 juta batu bata dengan berat lebih dari 40,000 ton. Fantastis!
Dengan ukuran super ini, kubah oktagonal rancangan Filippo Brunelleschi ini pun disebut-sebut sebagai kubah dengan batu bata terbesar di dunia hingga kini. Dan inilah salah satu masterpiece dari era Renaisans. Suatu gaya arsitektur yang bak melahirkan kembali budaya klasik. Baik dari era Yunani Kuno maupun Romawi kuno.
Rancangan kubah Katedral Florence itu sendiri kabarnya terinspirasi dari Pantheon- Roma. Sebuah kuil berbentuk bulat dari era Romawi Kuno yang telah berdiri sejak tahun 27 SM di pusat kota Roma.Â
Selain bangunan induk katedral, di Piazza del Duomo ini juga berdiri Giotto's Campanile (Menara lonceng Giotto) yang menjulang setinggi 84.7 meter dan Baptistery of Saint John. Bangunan berbentuk oktagonal yang dibangun antara tahun 1059 - 1128 ini termasuk salah satu bangunan tertua di Florence.
Baptistery ini tidak kalah kondang dibandingkan katedral maupun menara lonceng. Bagian paling menarik dari tempat pembaptisan ini tentu saja tiga pintu artistiknya yang terbuat dari perunggu. Pintu bagian selatan adalah hasil kreasi Andrea Pisano. Lalu pintu di sisi utara dan timur dirancang oleh Lorenzo Ghiberti. Hebatnya, pintu timur yang tampil keemasan bahkan mengundang pujian dari Michelangelo yang menjulukinya sebagai "Gates of Paradise". Pesona yang tersaji di Piazza del Duomo pun membuat saya enggan meninggalkannya. Tetapi, Florence masih menyimpan banyak objek wisata menarik lainnya. Dari alun-alun ini, saya lalu menyusuri Via de Calzaiuoli yang dipenuhi banyak toko dan butik menuju Piazza della Signoria. Piazza (alun-alun) ini mudah dicapai dengan berjalan kaki sekitar 500 meter saja.
Piazza della Signoria sangat terkenal di kota Florence. Piazza ini juga termasuk salah satu alun-alun paling populer di seantero Italia. Di sinilah titik utama dan sejarah Republik Florentina berawal. Dan hingga kini pun, alun-alun ini masih menjadi tempat pertemuan (meeting point)Â favorit bagi banyak warga kota ini.Â
Ketenaran Piazza della Signoria jelas tidak terlepas dari kehadiran Palazzo Vecchio (atau Old Palace) yang berdiri anggun di alun-alun ini. Istana yang telah dikonversi menjadi museum ini juga masih berfungsi sebagai Balai Kota Florence. Menara loncengnya yang menjulang setinggi 95 meter ikut menjadi salah satu landmark kota Florence.
Dirancang oleh arsitek Arnolfo di Camblo, istana ini awalnya disebut Palazzo della Signoria. Namun, istana ini juga pernah dikenal dengan beberapa nama lain, seperti Palazzo del Popolo, Palazzo dei Priori, dan Palazzo Ducale. Sedangkan nama Palazzo Vecchio sendiri baru digunakan setelah kediaman Adipati Medici dipindahkan ke Palazzo Pitti yang berada di seberang sungai Arno.
Di depan Palazzo Vecchio terdapat banyak patung-patung keren, antara lain Patung David, patung berkuda Cosimo I dan deretan patung indah lainnya di galeri Loggia dei Lanzi. Sebuah air mancur indah, yakni Fountain of Neptune karya Bartolomeo ikut menghiasi alun-alun ini.