Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

China Eastern Airlines Jatuh, Dunia Aviasi pun Berduka

22 Maret 2022   07:24 Diperbarui: 22 Maret 2022   09:04 1988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800 (Aero Icarus via Wikimedia)

Dunia aviasi kembali berduka. Sebuah pesawat jenis Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines jatuh di kawasan pegunungan di Provinsi Guangxi, China. Pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 itu jatuh bersama 123 penumpang dan 9 kru pada sekitar pukul 14.22 waktu setempat, Senin, 21 Maret 2022. 

Dari data Flightradar24, seperti dikutip Reuters, pesawat terbang pada ketinggian 29.100 kaki pada pukul 14.20. Lebih dari dua menit dan 15 detik kemudian, pesawat itu anjlok ke 9.075 kaki.

Dua puluh detik berikutnya, ketinggian terakhir yang dilacak sudah berada pada ketinggian 3.225 kaki.

Dalam waktu kurang dari tiga menit, pesawat tersebut telah menukik sampai 25.875 kaki atau 7.886 meter!

Pesawat yang masa terbangnya baru sekitar 6 tahun itu sedang dalam penerbangan dari Kunming Changsui International Airport menuju bandara Guangzhou Baiyun.

Berangkat sesuai jadwal dari Kunming pada pukul 13.11 waktu setempat, pesawat ini diperkirakan mendarat di Guangzhou pada pukul 15.05.

Peta rute China Eastern MU5735. Sumber: flightradar24 / www.bloomberg.com
Peta rute China Eastern MU5735. Sumber: flightradar24 / www.bloomberg.com

China Eastern Airlines adalah salah satu dari tiga maskapai terbesar di China yang dikenal dengan sebutan "The Big Three".

Maskapai yang berbasis di Shanghai itu menduduki posisi kedua setelah China Southern Airlines yang berada di posisi pertama dan Air China di posisi ketiga.

Sebelum kecelakaan tragis ini, catatan keselamatan penerbangan di Negeri Tirai Bambu China termasuk sangat mengesankan. Bahkan disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Kecelakaan fatal terakhir telah terjadi sekitar 12 tahun lalu. Atau persisnya pada tanggal 24 Agustus 2010.

Kala itu sebuah pesawat jenis Embraer ERJ-190LR yang dioperasikan Henan Airlines jatuh ketika sedang mencoba mendarat di atas landasan pacu yang berkabut. Akibatnya, dari 96 penumpang yang ada, 44 di antaranya meninggal dunia.

Seperti dilansir Kantor berita Xinhua pada 25 Februari 2022 lalu, maskapai penerbangan di China telah mencatat rekor terbang lebih dari 100 juta jam tanpa kecelakaan satupun. Rekor terpanjang dari industri penerbangan sipil dari sebuah negara.

"Rekor keselamatan penerbangan di China jauh lebih baik dari rata-rata tingkat keselamatan penerbangan dunia", kata Zhu Tao, juru bicara dari The Civil Aviation Administration of China (CAAC) kala itu. Namun, rekor impresif ini kini harus terhenti setelah kecelakaan buruk tersebut.

Setelah sekian lama aman tanpa insiden apapun, tak pelak lagi, kecelakaan pesawat China Eastern Airlines yang terjadi kemarin jelas cukup mengguncang otoritas penerbangan China. Presiden China Xi Jinping sendiri mengaku syok setelah mendengar kabar jatuhnya pesawat ini.

Pesawat jenis Boeing 737 sebetulnya termasuk jenis pesawat buatan pabrikan Boeing yang paling aman di dunia. Sementara pesawat China Eastern Airlines yang jatuh adalah varian 737-800 NG. Salah satu varian yang relatif modern dari seri 737.

Usia armada China Eastern Airlines pun tergolong muda. Rata-rata masih sekitar 8.1 tahun. Sedangkan pesawat Boeing 737-800 yang jatuh itu bahkan baru diterima pada bulan Juni 2015. Meskipun keselamatan penerbangan tentu saja tidak berkorelasi langsung dengan usia pesawat.

Pasca kecelakaan ini, China Eastern Airlines telah mengumumkan bahwa maskapai ini akan meng-grounded semua armada 737-800 mulai hari ini. Dari sekitar 600 armada yang dimilikinya, 109 di antaranya adalah tipe Boeing 737-800.

China Eastern Boeing 737-89P di Bandara Kunming. Sumber: Yan Shuai / www.planespotters.net
China Eastern Boeing 737-89P di Bandara Kunming. Sumber: Yan Shuai / www.planespotters.net

Investigasi kecelakaan ini bisa saja memerlukan waktu yang panjang. Dan sebelum mendapatkan hasil investigasi menyeluruh dari The Civil Aviation Administration of China (CAAC), Boeing dan China Eastern Airlines, sebaiknya menghindari spekulasi apapun sebagai penyebab kecelakaan.

Meskipun demikian, pelanggan maupun pasar sudah langsung bereaksi. Setidaknya, seperti yang dilaporkan Bloomberg.

Sejak Senin kemarin, tingkat pembatalan reservasi ke China Eastern Airlines telah mencapai 82%. Sementara itu, Boeing sebagai pabrikan pesawat tersebut ikut kena imbas. Saham pabrikan pesawat dari AS ini ikut anjlok sekitar 8%.

China Eastern Airlines sendiri telah membuka nomor telpon bantuan darurat bagi semua keluarga dan sahabat dari kru maupun penumpang yang menjadi korban.

Dan sebagai tanda berduka cita, situs web China Eastern Airlines ditampilkan dalam warna hitam dan putih.

Turut berduka cita bagi semua penumpang dan kru China Eastern Airlines-MU5735. 

Rest in Peace.

***

Kelapa Gading, 22 Maret 2022
Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Semua foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.

***

Referensi: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun