Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Riwayat "Hooters Air", Tampil Sexy Saja Tidak Cukup

19 Maret 2022   08:09 Diperbarui: 19 Maret 2022   08:19 3261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenama "Hooters" pernah melejit di industri kuliner di Amerika Serikat. Restoran waralaba yang terkenal dengan Hooters Girls nan sexy itu bahkan pernah membuka cabang di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Dan dari bisnis restoran itulah Hooters kemudian merambah ke bisnis penerbangan. Namun, peruntungan Hooters di industri aviasi ternyata berakhir cepat.

Hooters Air, yang bermarkas di Myrtle Beach, Carolina Selatan- AS, adalah sebuah maskapai penerbangan kategori Low-Cost Carrier (LCC) yang didirikan Hooters of America pada bulan Maret 2003. Dan mudah diduga, jenama Hooters yang sudah sangat kuat di bisnis restoran pun digunakan untuk mendongkrak pamor Hooters Air.

Armada Hooters Air sejatinya dioperasikan oleh Pace Airlines yang dibeli oleh Robert Brooks, pemilik Hooters of America pada bulan Desember 2002. Setelah rebranding menjadi Hooters Air, maskapai ini juga menempatkan dua "Hooters Girls" di setiap penerbangan. Suatu sentuhan unik yang mengingatkan penumpang akan atmosfer dari semua restorannya.

Hooters Girls yang terkenal dengan seragam sexy-nya. Sumber: Thrillest / www.medium.com
Hooters Girls yang terkenal dengan seragam sexy-nya. Sumber: Thrillest / www.medium.com
Dua Hooters Girls, yang dibalut tank top putih dan bawahan celana pendek oranye ketat, memang tampil menggoda. Dan itulah yang dijadikan semacam maskot maskapai penerbangan ini. Alhasil, banyak penumpang pun tertarik. Apalagi bagi calon penumpang yang telah mengenal dengan baik ciri khas Hooters yang telah memiliki ratusan restoran di berbagai kota di Negeri Paman Sam itu.

Seperti diketahui, Hooters di Amerika berada di bawah dua jaringan restoran Amerika, yakni Hooters, Inc., yang bermarkas di Clearwater, Florida, dan Hooters of America, Inc. yang berpusat di Atlanta, Georgia. Pada masa jayanya, Hooters yang berdiri pada tahun 1983 itu, pernah mengelola lebih dari 400 restoran di AS dan berbagai lokasi lainnya di dunia.

Restoran Hooters sebetulnya menyajikan menu yang tidak berbeda dengan berbagai western-styled restaurant lainnya. Di antaranya salad, hamburger, sandwich, steak, dan khususnya chicken wings. Menu favoritnya. Tetapi, tidak bisa disangkal, daya tarik utama yang dijual restoran ini adalah penampilan gadis-gadis pelayan yang berpenampilan sexy. 

Hooters Girl di salah satu restorannya di Atlanta. Sumber: usatoday.com / www.thetravel.com
Hooters Girl di salah satu restorannya di Atlanta. Sumber: usatoday.com / www.thetravel.com
Dengan reputasi seperti inilah, Hooters yang bisa berarti payudara, pun ekspansi ke bisnis penerbangan. Suatu diversifikasi bisnis yang konon hanya untuk memperkuat 'brand awareness' dari Hooters. Semacam "flying billboard". Namun, investasi di bisnis penerbangan tentu saja terlalu besar jika sekedar dijadikan penyokong jenama restorannya.

Hooters Air pun akhirnya terjun sepenuhnya ke industri yang sangat ketat di Amerika Serikat itu. Awalnya, maskapai berlogo burung hantu itu menyasar ke pasar pegolf yang kerap bermain di kawasan Myrtle Beach, Carolina Selatan. Namun, selanjutnya Hooters Air juga menerbangi banyak destinasi lainnya.

Lalu apa yang coba ditawarkan Hooters Air agar maskapai ini dilirik calon penumpang? 

Seperti kebanyakan maskapai kategori LCC lainnya, Hooters Air juga menjual harga tiketnya dengan sangat murah. Namun, Hooters Air menjanjikan pengalaman berbeda bagi penumpangnya. Jarak antar baris kursi yang dikenal dengan istilah 'seat pitch' termasuk cukup longgar. Di atas rata-rata pesaing lainnya di kategori yang sama.

Seat pitch di setiap pesawat Hooters Air adalah 34 inci (86 cm). Sementara di pesaing lainnya, misalnya Southwest cuma 31 inci. Sudah itu, maskapai ini juga masih menyediakan layanan makan untuk penerbangan di atas satu jam. Dan di atas segalanya, 'jualan' utamanya tidak lain dari kehadiran Hooters Girls. 

Hooters Girl menawarkan suvenir ke penumpang pesawat. Sumber: Getty Images / www.simpleflying.com
Hooters Girl menawarkan suvenir ke penumpang pesawat. Sumber: Getty Images / www.simpleflying.com
Akan tetapi, seperti dilansir media aviasi Simple Flying, ide penempatan Hooters Girls di dalam setiap penerbangan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Kru pesawat yang sebenarnya, yakni pramugari yang bertugas melayani penumpang, justru seolah terganggu oleh 'pertunjukan' ala Hooters Girls.

Hooters Girls yang ditempatkan di pesawat memang hanya bisa menghibur dengan membuat 'trivia contest' berhadiah. Dan sekaligus menjual aneka suvenir khas Hooters, seperti kaos, topi, dan gantungan kunci. Tanpa memiliki dasar pelatihan sebagai pramugari profesional, Hooters Girls memang tidak diijinkan membantu kru pesawat melakukan tugas-utama utamanya.

Hooters Girls dan kru Hooters Air. Sumber: a21.com/ www.thetravel.com
Hooters Girls dan kru Hooters Air. Sumber: a21.com/ www.thetravel.com
Hooters Air pernah mengoperasikan 7 pesawat jenis Boeing 737-200 dan Boeing 737-300. Rute yang dilayani hanya mencapai sekitar 17 destinasi di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, antara lain Florida, New Jersey, dan Colorado. Tentu saja, kalah jauh dibandingkan jaringan maskapai ternama lainnya.

Meskipun telah mencoba menawarkan sejumlah keunggulan layanan, namun penumpang maskapai ini sebetulnya lebih tertarik dengan "Hooters Girls" yang dijadikan maskot. Dan ketika maskot ini kehilangan daya magisnya, maka Hooters Air pun sama saja dengan maskapai lainnya.

Penumpang mungkin tergoda terbang dengan maskapai yang menampilkan gadis-gadis muda ala Hooters Girls. Tetapi, seiring berjalannya waktu, penampilan Hooters Girls akhirnya menjadi sesuatu yang membosankan. Apalagi bagi penumpang yang sama di penerbangan berikutnya. Tidak ada lagi yang spesial dari gadis muda berbusana minim itu.

Hooters Girls di dalam pesawat Hooters Air. Sumber: Getty Images / www.simpleflying.com
Hooters Girls di dalam pesawat Hooters Air. Sumber: Getty Images / www.simpleflying.com
Pada tanggal 9 Januari 2006, Hooters Air menangguhkan semua operasional pesawatnya. Dan pada tanggal 17 April 2006, Hooters Air akhirnya berhenti terbang selamanya. Suatu petualangan di udara yang sangat singkat bagi sebuah maskapai penerbangan. Hooters Air praktis hanya mengangkasa sekitar tiga tahun.

Manajemen Hooters Air berkilah bahwa kegagalan bisnisnya akibat naiknya harga minyak pasca badai Katrina dan Rita pada tahun 2005. Tetapi, ada hal lain yang dilupakan Hooters Air. Persaingan penerbangan domestik di AS memang tidak main-main. Dengan rute dan armada terbatas, apalagi hanya mengandalkan pesona Hooters Girls, maskapai ini jelas sulit bersaing.

Suatu pelajaran yang sangat mahal. Hooters akhirnya kembali fokus ke core business-nya, yakni Hooters Restaurants. Bisnis inti yang kinipun mulai memudar. Dalam waktu singkat itu, maskapai Hooters Air tercatat mengalami kerugian sekitar 40 juta dolar. Entah berapa banyak chicken wings yang harus dijual untuk menutupi kerugian itu. :)

***

Kelapa Gading, 19 Maret 2022
Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2, 3

Catatan: Semua foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun