Jenama "Hooters" pernah melejit di industri kuliner di Amerika Serikat. Restoran waralaba yang terkenal dengan Hooters Girls nan sexy itu bahkan pernah membuka cabang di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Dan dari bisnis restoran itulah Hooters kemudian merambah ke bisnis penerbangan. Namun, peruntungan Hooters di industri aviasi ternyata berakhir cepat.
Hooters Air, yang bermarkas di Myrtle Beach, Carolina Selatan- AS, adalah sebuah maskapai penerbangan kategori Low-Cost Carrier (LCC) yang didirikan Hooters of America pada bulan Maret 2003. Dan mudah diduga, jenama Hooters yang sudah sangat kuat di bisnis restoran pun digunakan untuk mendongkrak pamor Hooters Air.
Armada Hooters Air sejatinya dioperasikan oleh Pace Airlines yang dibeli oleh Robert Brooks, pemilik Hooters of America pada bulan Desember 2002. Setelah rebranding menjadi Hooters Air, maskapai ini juga menempatkan dua "Hooters Girls" di setiap penerbangan. Suatu sentuhan unik yang mengingatkan penumpang akan atmosfer dari semua restorannya.
Dua Hooters Girls, yang dibalut tank top putih dan bawahan celana pendek oranye ketat, memang tampil menggoda. Dan itulah yang dijadikan semacam maskot maskapai penerbangan ini. Alhasil, banyak penumpang pun tertarik. Apalagi bagi calon penumpang yang telah mengenal dengan baik ciri khas Hooters yang telah memiliki ratusan restoran di berbagai kota di Negeri Paman Sam itu.
Seperti diketahui, Hooters di Amerika berada di bawah dua jaringan restoran Amerika, yakni Hooters, Inc., yang bermarkas di Clearwater, Florida, dan Hooters of America, Inc. yang berpusat di Atlanta, Georgia. Pada masa jayanya, Hooters yang berdiri pada tahun 1983 itu, pernah mengelola lebih dari 400 restoran di AS dan berbagai lokasi lainnya di dunia.
Restoran Hooters sebetulnya menyajikan menu yang tidak berbeda dengan berbagai western-styled restaurant lainnya. Di antaranya salad, hamburger, sandwich, steak, dan khususnya chicken wings. Menu favoritnya. Tetapi, tidak bisa disangkal, daya tarik utama yang dijual restoran ini adalah penampilan gadis-gadis pelayan yang berpenampilan sexy.Â
Dengan reputasi seperti inilah, Hooters yang bisa berarti payudara, pun ekspansi ke bisnis penerbangan. Suatu diversifikasi bisnis yang konon hanya untuk memperkuat 'brand awareness' dari Hooters. Semacam "flying billboard". Namun, investasi di bisnis penerbangan tentu saja terlalu besar jika sekedar dijadikan penyokong jenama restorannya.
Hooters Air pun akhirnya terjun sepenuhnya ke industri yang sangat ketat di Amerika Serikat itu. Awalnya, maskapai berlogo burung hantu itu menyasar ke pasar pegolf yang kerap bermain di kawasan Myrtle Beach, Carolina Selatan. Namun, selanjutnya Hooters Air juga menerbangi banyak destinasi lainnya.
Lalu apa yang coba ditawarkan Hooters Air agar maskapai ini dilirik calon penumpang?Â
Seperti kebanyakan maskapai kategori LCC lainnya, Hooters Air juga menjual harga tiketnya dengan sangat murah. Namun, Hooters Air menjanjikan pengalaman berbeda bagi penumpangnya. Jarak antar baris kursi yang dikenal dengan istilah 'seat pitch' termasuk cukup longgar. Di atas rata-rata pesaing lainnya di kategori yang sama.
Seat pitch di setiap pesawat Hooters Air adalah 34 inci (86 cm). Sementara di pesaing lainnya, misalnya Southwest cuma 31 inci. Sudah itu, maskapai ini juga masih menyediakan layanan makan untuk penerbangan di atas satu jam. Dan di atas segalanya, 'jualan' utamanya tidak lain dari kehadiran Hooters Girls.Â