Relasi indah antara McDonald's dan penggemarnya di Rusia berakhir sudah. Setelah lebih dari 32 tahun melayani penyuka Big Mac, Cheeseburger dan berbagai menu andalan lainnya, restoran cepat saji asal AS ini memutuskan hengkang dari Rusia. Seperti dilansir harian The Moscow Times belum lama ini, McD mengikuti eksodus sedikitnya 250 perusahaan global lainnya ke luar dari Rusia.
Hengkangnya McDonald's tentu saja layak disesali banyak penduduk Rusia, khususnya warga kota Moskwa. Bukan karena sangat doyan menyantap junk food dari Negeri Paman Sam itu. Tetapi, berbeda dengan semua restoran lain dari AS, McDonald's sejatinya menyimpan jejak sejarah tersendiri di hati warga ibu kota Rusia itu. Inilah restoran Amerika pertama yang sukses menembus 'barikade' Negeri Tirai Besi Uni Soviet.
Restoran McDonald's pertama kali dibuka di Pushkin Square di pusat kota Moskwa pada tanggal 31 Januari 1990. Kala itu Rusia masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Negara raksasa itu sendiri bubar 23 bulan kemudian. Persisnya, pada tanggal 25 Desember 1991. Alhasil, McDonald's pun ikut disebut-sebut sebagai salah satu ikon runtuhnya Uni Soviet.
Kehadiran McDonald's di jantung kota Moskwa itu memang sangat menghebohkan. Betapa tidak, McDonald's yang dianggap sebagai representasi simbol kapitalisme bisa muncul di Pushkin Square yang notabene hanya berjarak sekitar 1.8km dari Kremlin, pusat pemerintahan Uni Soviet.
Masyarakat Uni Soviet sendiri telah lama hidup terisolasi dari komunitas global. Hidup di alam Sosialisme-Komunisme yang serba diatur negara membuat mereka takjub atas apa yang disajikan McDonald's. Nama restoran yang bagaikan mimpi itu akhirnya bisa hadir di antara mereka.
McDonald's pertama pun disambut gegap gempita. Antrian panjang segera mengular di depan gerai McDonald's pada hari pembukaan. Kabarnya, sekitar 5000 orang telah berdiri menunggu restoran buka sejak pagi sekali. Padahal McDonald's baru mulai dibuka pada jam 10.00. Musisi dan aktor Rusia ikut menghibur pengunjung yang membludak. Sungguh meriah!
Sebuah iklan menarik yang ditayangkan di sebuah tv komersial lokal membuat warga Moskwa kian antusias ke gerai pertama itu. Kata iklan tersebut: “If you can’t go to America, come to McDonald’s in Moscow". (Jika Anda tidak bisa pergi ke Amerika, datang saja ke McDonald's di Moskwa). :)
Karyawan McDonald's juga menyambut semua pengunjung dengan ramah. Bahkan berdiri di depan pintu menyapa mereka. Sesuatu yang langka. Sementara di semua restoran milik pemerintah di era Uni Soviet, pengunjung sudah terbiasa dilayani dengan kasar dan tanpa senyum. Dan antrian panjang berjam-jam pun sudah jamak terjadi. Bedanya, antrian terjadi bukan karena banyaknya pengunjung seperti di McDonald's, tetapi karena layanan yang lamban dan buruk.
Tidak itu saja, sebagian besar warga Moskwa pun terkagum-kagum kala menikmati hamburger yang disajikan dalam kondisi fresh from the oven. Bukan sejenis makanan dingin yang sudah tersimpan lama. Dan hebatnya, semua layanan berkelas di outlet McD pertama itu tidak dilakukan oleh karyawan asing, tetapi oleh warga lokal Russia sendiri.
McDonald's telah merekrut sekitar 600 warga Rusia dan sukses melatihnya dengan baik. Buku panduan wisata terkenal “Insight Guides: Russia” menuliskannya, “They even taught them to smile”. McDonald’s bahkan mengajari mereka untuk tersenyum. Suatu pelajaran dasar di bidang Customer Service yang telah lama menghilang di era Uni Soviet.
Sebuah sejarah pun tercatat pada hari Rabu, 31 Januari 1990. Tidak hanya bagi perusahaan McDonald's, tetapi juga bagi sejarah modern kota Moskwa. Di restoran yang menyandang status sebagai gerai McDonald's terbesar di dunia itu kala itu, para karyawan McDonald's berhasil melayani lebih dari 30,000 pengunjung pada hari pertama. Fantastis!
Kini perjalanan panjang McDonald's di Russia harus terhenti sejenak. Tidak ada lagi kesibukan di 847 gerainya di berbagai kota di Rusia. Begitupun di gerai pertama di Pushkin Square yang kini masih termasuk salah satu gerai McDonald's tersibuk di dunia. Salah satu tempat makan dan lokasi nongkrong favorit di Rusia menghilang sudah.
Akankah McDonald's kembali? McDonald's memang hanya menyatakan menutup sementara semua operasionalnya di Rusia. Namun, tidak ada yang pasti. McDonald's bisa saja pergi selamanya.
Manajemen McDonald's sendiri berkomitmen untuk terus membayar gaji 62,000 karyawannya di seluruh Rusia, sekalipun semua operasional sudah dihentikan. Belum ada pemutusan hubungan kerja apapun. McDonald's boleh jadi menunggu perkembangan politik selanjutnya.
Dan siapa tahu Vladimir Putin segera menarik pasukannya dari Ukraina. Perang pun berakhir. Dan pasukan Rusia yang kelelahan pun mungkin juga kangen nongkrong di McDonald's sambil menyantap Big Mac kesukaannya. Well, Time will tell!
***
Kelapa Gading, 12 Maret 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Semua foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI