Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Dan McDonald's Pun Hengkang dari Rusia

12 Maret 2022   09:08 Diperbarui: 16 Maret 2022   14:25 1991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengumuman McDonald's Rusia via twitter. Sumber: McDonalds / www.twitter.com

Relasi indah antara McDonald's dan penggemarnya di Rusia berakhir sudah. Setelah lebih dari 32 tahun melayani penyuka Big Mac, Cheeseburger dan berbagai menu andalan lainnya, restoran cepat saji asal AS ini memutuskan hengkang dari Rusia. Seperti dilansir harian The Moscow Times belum lama ini, McD mengikuti eksodus sedikitnya 250 perusahaan global lainnya ke luar dari Rusia.

Hengkangnya McDonald's tentu saja layak disesali banyak penduduk Rusia, khususnya warga kota Moskwa. Bukan karena sangat doyan menyantap junk food dari Negeri Paman Sam itu. Tetapi, berbeda dengan semua restoran lain dari AS, McDonald's sejatinya menyimpan jejak sejarah tersendiri di hati warga ibu kota Rusia itu. Inilah restoran Amerika pertama yang sukses menembus 'barikade' Negeri Tirai Besi Uni Soviet.

Restoran McDonald's pertama kali dibuka di Pushkin Square di pusat kota Moskwa pada tanggal 31 Januari 1990. Kala itu Rusia masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Negara raksasa itu sendiri bubar 23 bulan kemudian. Persisnya, pada tanggal 25 Desember 1991. Alhasil, McDonald's pun ikut disebut-sebut sebagai salah satu ikon runtuhnya Uni Soviet.

Kehadiran McDonald's di jantung kota Moskwa itu memang sangat menghebohkan. Betapa tidak, McDonald's yang dianggap sebagai representasi simbol kapitalisme bisa muncul di Pushkin Square yang notabene hanya berjarak sekitar 1.8km dari Kremlin, pusat pemerintahan Uni Soviet.

Gerai McDonald's di Pushkin Square, Moskwa. Sumber: Artem Svetlov
Gerai McDonald's di Pushkin Square, Moskwa. Sumber: Artem Svetlov
Adalah Mikhail Gorbachev, pemimpin Uni Soviet waktu itu, yang memungkinkan semua perubahan ini. Setelah Gorbachev membuka Rusia lewat Perestroika (reformasi) dan Glasnost (keterbukaan), McDonald's pun bergegas masuk ke Moskwa. Media dunia pun memberitakan pembukaan McDonald's sebagai titik awal meredanya Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet.

Masyarakat Uni Soviet sendiri telah lama hidup terisolasi dari komunitas global. Hidup di alam Sosialisme-Komunisme yang serba diatur negara membuat mereka takjub atas apa yang disajikan McDonald's. Nama restoran yang bagaikan mimpi itu akhirnya bisa hadir di antara mereka.

McDonald's pertama pun disambut gegap gempita. Antrian panjang segera mengular di depan gerai McDonald's pada hari pembukaan. Kabarnya, sekitar 5000 orang telah berdiri menunggu restoran buka sejak pagi sekali. Padahal McDonald's baru mulai dibuka pada jam 10.00. Musisi dan aktor Rusia ikut menghibur pengunjung yang membludak. Sungguh meriah!

Pengunjung membludak di depan gerai McDonald's kala pertama kali buka di Moskwa. Sumber: Reuters / www.dailymail.co.uk
Pengunjung membludak di depan gerai McDonald's kala pertama kali buka di Moskwa. Sumber: Reuters / www.dailymail.co.uk
Warga kota Moskwa rela antri berjam-jam di tengah musim dingin yang menggigit. Semuanya demi mendapatkan sepotong burger dan pengalaman santap di sebuah restoran yang selama ini hanya didengar saja. Kehebohan ini tentu saja bisa dimengerti. Pasalnya, sudah sangat lama Uni Soviet mengharamkan segala sesuatu yang berasal dari negara barat.

Sebuah iklan menarik yang ditayangkan di sebuah tv komersial lokal membuat warga Moskwa kian antusias ke gerai pertama itu. Kata iklan tersebut: “If you can’t go to America, come to McDonald’s in Moscow". (Jika Anda tidak bisa pergi ke Amerika, datang saja ke McDonald's di Moskwa). :)

Karyawan McDonald's juga menyambut semua pengunjung dengan ramah. Bahkan berdiri di depan pintu menyapa mereka. Sesuatu yang langka. Sementara di semua restoran milik pemerintah di era Uni Soviet, pengunjung sudah terbiasa dilayani dengan kasar dan tanpa senyum. Dan antrian panjang berjam-jam pun sudah jamak terjadi. Bedanya, antrian terjadi bukan karena banyaknya pengunjung seperti di McDonald's, tetapi karena layanan yang lamban dan buruk.

Boris Yeltsin- Presiden Rusia ikut hadir di gerai pertama McDonald's. Sumber: www.boredpanda.com
Boris Yeltsin- Presiden Rusia ikut hadir di gerai pertama McDonald's. Sumber: www.boredpanda.com
Setelah berhasil masuk ke dalam restoran, pengunjung kian takjub dengan kondisi restoran yang tertata rapi dan bersih. Apalagi ketika mengalami sendiri layanan serba cepat nan efisien dari McDonald's. Sesuatu yang sangat normal di negara maju lain, tetapi tidak di negara yang telah lama terkungkung di bawah Partai Komunis Uni Soviet.

Tidak itu saja, sebagian besar warga Moskwa pun terkagum-kagum kala menikmati hamburger yang disajikan dalam kondisi fresh from the oven. Bukan sejenis makanan dingin yang sudah tersimpan lama. Dan hebatnya, semua layanan berkelas di outlet McD pertama itu tidak dilakukan oleh karyawan asing, tetapi oleh warga lokal Russia sendiri.

McDonald's telah merekrut sekitar 600 warga Rusia dan sukses melatihnya dengan baik. Buku panduan wisata terkenal “Insight Guides: Russia” menuliskannya, “They even taught them to smile”. McDonald’s bahkan mengajari mereka untuk tersenyum. Suatu pelajaran dasar di bidang Customer Service yang telah lama menghilang di era Uni Soviet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun