Syahdan, dengan berbagai koneksi yang dimilikinya, termasuk dari anggota senior keluarga kekaisaran, Rasputin akhirnya bisa bertemu dengan Tsar Nicholas II dan Permaisuri Alexandra Feodorovna pada tanggal 1 November 1905 di Istana Peterhof. Sebuah istana bergaya arsitektur baroq yang indah.
Sang kaisar Rusia, yang sudah mendengar sekilas nama Rasputin sebelum pertemuan itu, sangat terkesan dengannya. Rencana pertemuan yang awalnya dijadwalkan hanya lima menit pun menjadi lebih dari satu jam. Rasputin berhasil merebut hati Tsar Nicholas dan Permaisuri Alexandra.
Pada saat itu, Tsar Nicholas II dan Permaisuri Alexandra hampir putus asa mencari obat untuk menyembuhkan penyakit hemofilia yang diderita Alexei Nikolaevich Romanov. Anak laki-laki satu-satunya dan sekaligus pewaris takhta Kekaisaran Rusia. Tsar Rusia ini memang sudah memiliki 4 anak lainnya, tetapi semuanya wanita.
Sejak pertemuan itulah, Permaisuri Alexandra kian yakin bahwa Rasputin memiliki kekuatan ajaib yang bisa menyembuhkan anaknya. Apalagi dalam beberapa kesempatan sang rahib, yang juga disebut dukun, dapat meredakan sakit dan menghentikan pendarahan Alexei.
Dengan keyakinan keluarga kekaisaran atas kemampuannya yang ajaib, status Rasputin pun seketika menjelma menjadi tokoh penting yang sangat berpengaruh di lingkaran dalam Kekaisaran Rusia. Pengaruhnya bahkan melampaui kapasitas aslinya. Menjelang Perang Dunia I, misalnya, Rasputin konon ikut memberikan advis politik ke sang kaisar.Â
Tak pelak lagi, semua berita miring tentang Rasputin pun beredar cepat di kalangan elit Rusia. Banyak pihak pun kecewa dan sekaligus cemas. Bagaimana mungkin, seorang rahib tidak jelas bisa begitu berpengaruh di istana. Apalagi kemampuannya untuk menyembuhkan Alexei pun sebetulnya masih diragukan.
Rasputin sendiri kerap memposisikan dirinya sebagai seorang rahib suci di lingkungan istana kekaisaran. Namun, di luar istana, perilaku Rasputin sungguh berbeda jauh. Mulai dari menerima suap hingga kebiasaan mabuk serta berfoya-foya dengan wanita dari segala kalangan.
Puncak dari semua kegilaannya itu, Rasputin didesas-desuskan berselingkuh dengan Permaisuri Alexandra. Persis seperti sepotong lirik dalam lagu "Rasputin" yang diciptakan Boney M. Â
"Ra... ra... Rasputin, Lover of the Russian Queen".
Perilaku Rasputin kian merebak luas setelah ditulis berbagai media. Tidak hanya di Rusia, tetapi menyebar hingga ke seluruh Eropa. Kebebasan pers sendiri telah diberikan Tsar Nicholas II sejak tahun 1905. Tidak heran, rumor perselingkungan Rasputin dan Permaisuri Alexandra pun ikut menjadi bahan gunjingan tentara di Front Timur Perang Dunia I.
Alhasil, semua berita ini membuat publik marah. Tuntutan agar Rasputin dicopot dari semua posisinya pun makin meningkat. Segala cara bahkan dihalalkan untuk menyingkirkan sang rahib. Tetapi, tidak ada satupun yang berhasil hingga tahun 1916.