Kripta adalah kapel pertama yang didirikan di tempat suci ini. Kripta dibangun di dalam bukit karang Massabielle dan diresmikan pada tanggal 19 Mei 1866. Selanjutnya di atas kapel ini dibangun Upper Basilica yang juga disebut "The Basilica of the Immaculate Conception".
Basilika yang dibuka untuk umum pada tahun 1871 itu diresmikan sebagai basilika minor oleh Paus Pius IX tiga tahun berikutnya. Paus Pius IX juga yang mengeluarkan pernyataan bahwa Maria dilahirkan tanpa dosa.
Hebatnya, masih di lokasi yang sama, atas persetujuan Paus Pius IX, dibangun lagi sebuah gereja pada tahun 1875. Gereja hasil rancangan arsitek Leopold Hardy, yang kemudian dinamai Basilika Rosario, diresmikan pada tahun 1889.
Basilika Rosario dipersembahkan kepada Bunda Maria dan diangkat menjadi basilika minor tahun 1926 oleh Paus Pius XI. Di atas pintu utamanya tampak Perawan Maria dan bayi Yesus memberikan rosario kepada Santo Dominikus, yang terkenal sebagai penyebar doa rosario.
Ketiga gereja nan indah itupun kini disebut juga sebagai Tribasilika. Sebuah kompleks gereja yang besar. Padahal Bernadette sendiri awalnya menyampaikan permintaan ke pastor Peyramale, "Sebuah kapel kecil saja!".
Setelah berjalannya waktu, Lourdes makin populer. Jumlah peziarah terus bertambah dari tahun ke tahun. Sampai akhirnya, pada tahun 1956 dibangunlah The Saint Pius X Basilica, yakni sebuah basilika raksasa di bawah tanah yang bisa menampung sampai 25.000 orang. Hampir sama dengan St. Peter's Basilica di Roma.
Kini Lourdes mestinya kembali berbinar menunggu datangnya peziarah dunia. Kota yang memesona dengan Tribasilika bergaya gotik, benteng medieval di atas bukit kota dan jalan-jalan kecilnya yang menarik.Â
Kota ziarah yang telah lama merindukan keriuhan suara peziarah dari lebih 140 negara di dunia.
***
Kelapa Gading, 2 Maret 2022
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
1) Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi
2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis