Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kaisar-Kaisar Romawi, dari yang Terbaik hingga Terburuk

11 Februari 2022   09:57 Diperbarui: 20 Mei 2022   20:44 45126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Colosseum - Roma. Sumber: dokumentasi pribadi

Bukan Romawi namanya jika tidak menjadi topik yang selalu menarik dibahas. Bahkan dua ribu tahun telah berlalu pun, sejarah di seputar kaisar-kaisar Romawi masih terus dikisahkan. Dan banyak pula yang ikut difilmkan. Namun, dari sekitar 70 kaisar di sepanjang sejarahnya, hanya beberapa yang diakui sebagai kaisar terbaik. Dan ada pula yang sulit dilupakan sebagai kaisar terburuk. 

Sejak Kaisar Augustus naik takhta pada tahun 27 SM (Sebelum Masehi) yang selanjutnya menjadi Kaisar Pertama, Imperium Romawi sejatinya tercatat memiliki beberapa kaisar hebat. Lihat saja luas wilayah yang pernah dikuasainya hingga berbagai monumen peninggalan bersejarahnya.

Kaisar-kaisar inilah yang membuat Kekaisaran Romawi bisa bertahan sekitar 500 tahun. Mulai tahun 27 SM sampai tahun 476 M. Pada periode ini pula, wilayah Romawi pernah membentang dari sekitar Laut Tengah di Eropa, Afrika, sampai Asia. Luar biasa!

Tidak terhitung lagi begitu banyak konstruksi monumental yang dibangun di masa kejayaan Romawi. Sebut di antaranya, 230 amphitheater, 11 aqueduct (saluran air), lebih dari 400,000 km jalan, 931 jembatan, dan sebagainya. Kontribusi Romawi lainnya di bidang arsitektur tidak lain adalah desain gerbang lengkung, lorong, dan kubah.

Salah satu aqueduct peninggalan Romawi di Segovia- Spanyol. Sumber: dokumentasi pribadi
Salah satu aqueduct peninggalan Romawi di Segovia- Spanyol. Sumber: dokumentasi pribadi
Selama hampir 500 tahun era kekaisaran besar inilah, dunia pun mengenal beberapa kaisar yang sangat fenomenal. Sebagian di antaranya bahkan digelari sebagai "The Greatest Roman Emperors of All Time", yakni Augustus, Trajan, Hadrian dan Marcus Aurelius. Dan tentunya dua kaisar terkenal lainnya, yakni Vespasian dan Constantine I.

Augustus (27 SM - 14)

Banyak yang mengira nama Julius Caesar pasti berada di posisi pertama. Tetapi, Caesar bukanlah seorang kaisar, melainkan seorang pemimpin terakhir di era Republik Romawi. Dan Caesar pun selanjutnya menjadi seorang diktator seumur hidup.

Setelah pembunuhannya pada tahun 44 SM, calon pewaris takhtanya, yakni Gaius Julius Caesar Octavianus berhasil menyisihkan semua pesaingnya untuk menguasai Romawi. Senat Romawi kemudian mengangkatnya sebagai kaisar pertama dengan gelar Kaisar Octavianus Augustus pada tahun 27 SM.

Patung Kaisar Augustus di Via dei Fori Imperiali- Rome. Sumber: Szilas / wikimedia
Patung Kaisar Augustus di Via dei Fori Imperiali- Rome. Sumber: Szilas / wikimedia

Sebagai kaisar Romawi, Augustus memimpin transformasi Romawi. Dari zaman Republik ke era Kekaisaran. Mulai dari periode penuh gejolak sampai membawa Romawi ke masa penuh kedamaian, kesejahteraan dan kemegahan yang dikenal dengan sebutan Pax Romana.

Augustus juga secara dramatis memperluas wilayah kekuasaan Romawi hingga mencapai Afrika. Dan tidak kalah menakjubkan adalah perubahan besar di kota Roma. Selain banyak membangun kota indah ini, kaisar ini juga melembagakan kepolisian pertama di Roma serta membentuk pasukan pemadam kebakaran.

Nama keluarganya, yakni Caesar dan gelarnya Augustus selanjutnya menjadi nama gelar bagi penguasa Romawi berikutnya. Kata Caesar pun berubah menjadi Kaisar. Dalam bahasa Jerman disebut Kaiser, sedangkan dalam bahasa Bulgaria dan Rusia menjadi Tsar atau Czar. Selain itu, nama kaisar terkenal ini juga diabadikan sebagai nama bulan Agustus dalam kalendar Gregorian.

Last but not the least, pada zaman pemerintahannya lahir Yesus Kristus di Bethlehem, Provinsi Yudea, yang kala itu berada di bawah Kekaisaran Romawi.

Trajan (98 - 117)

Lahir sebagai Marcus Ulpius Trajanus di Hispania Beatica (kini Italica- Spanyol), kaisar yang lebih populer dengan nama Trajan (Trajanus) ini secara resmi disebut "Optimus Princeps" (Pemimpin Terbaik) oleh Senat Romawi.

Trajan's Market, salah satu peninggalan Kaisar Trajan. Sumber: Szilas / wikimedia
Trajan's Market, salah satu peninggalan Kaisar Trajan. Sumber: Szilas / wikimedia
Trajan dikenang sebagai kaisar yang paling sukses memperluas wilayah kekuasaan militer setelah Kaisar Augustus. Dan tidak kalah menariknya, kaisar ini juga terkenal sebagai seorang kaisar filantropis. Banyak mendirikan bangunan publik demi kesejahteraan rakyatnya.

Beberapa bangunan peninggalannya ikut menghiasi kota Roma, antara lain, Trajan's Forum, Trajan's Market, Trajan's Column, Baths of Trajan, Trajan's Bridge, dan lain-lain. Bekas reruntuhan Trajan's Market (dekat Colosseum) dan Trajan's Column (di seberang Piazza Venezia) masih bisa dilihat hingga kini.

Hadrian (117- 138)

Bagi pelancong yang pernah ke daratan Inggris boleh jadi pernah mendengar nama kaisar populer ini. Betapa tidak, kaisar bernama lengkap Publius Aelius Hadrianus ini, sangat terkenal dengan Hadrian's Wall, yakni tembok pertahanan sepanjang 117.5 km di sebelah utara Inggris.

Hadrian's Wall, yang dianggap sebagai ikon kebudayaan Inggris, telah tercatat sebagai UNESCO World Heritage Site pada tahun 1987. Inilah salah satu peninggalan paling terkenal dari Kaisar Hadrian di dunia.

Mausoleum Hadrian yang lebih dikenal sebagai Castel Sant' Angelo- Roma. Sumber: dokumentasi pribadi
Mausoleum Hadrian yang lebih dikenal sebagai Castel Sant' Angelo- Roma. Sumber: dokumentasi pribadi

Kaisar ini memang suka bepergian. Kaisar penjelajah ini konon lebih banyak menghabiskan waktunya bepergian ke luar Italia selama masa kekaisarannya. Berbeda dengan Kaisar lainnya yang biasanya pergi hanya untuk berperang. Dan baru pulang ke Roma setelah konflik berakhir.

Selain Hadrian's Wall yang monumental itu, Kaisar yang sangat mengagumi kebudayaan Yunani ini  berhasrat menjadikan Athena sebagai ibu kota budaya pada masanya. Alhasil, dia pun memerintahkan konstruksi banyak kuil di kota itu. Hadrian pula yang diakui menyelesaikan Temple of Olympian Zeus di ibu kota Yunani itu.

Kecintaannya akan Yunani yang menggerakkannya untuk membangun kembali kuil Pantheon di Roma pada tahun 126. Pantheon dalam bahasa Yunani berarti "Rumah Semua Dewa". Setelah hampir 2.000 tahun, kubah kuil ini masih dipuji sebagai salah satu yang paling spektakuler di dunia.

Kuil Pantheon yang dibangun kembali Kaisar Hadrian. Sumber: dokumentasi pribadi
Kuil Pantheon yang dibangun kembali Kaisar Hadrian. Sumber: dokumentasi pribadi
Sejarah juga tidak melupakan ketika Hadrian memberi nama Suriah Palestina untuk daerah yang dulunya bernama Judea pasca penumpasan pemberontakan bangsa Yahudi yang dikenal dengan nama Perang Bar Kokhba (132-135M). Nama tersebut belakangan hanya disebut 'Palestina'.

Kaisar lainnya yang berada di antara deretan kaisar Romawi terbaik adalah Vespasian (69- 79), Marcus Aurelius (161-180), dan Constantine I (306- 337).

Kaisar Vespasian terkenal sebagai pendiri Dinasti Flavian yang memerintah Romawi selama 27 tahun. Di era kaisar inilah, kota Roma sekali lagi menyaksikan konstruksi berbagai bangunan kolosal. Satu di antaranya adalah Colosseum. Sayang sekali ketika Colosseum selesai pada tahun 80, kaisar Vespasian telah meninggal dunia setahun sebelumnya.

Colosseum -Roma yang dibangun Kaisar Vespasian. Sumber: dokumentasi pribadi
Colosseum -Roma yang dibangun Kaisar Vespasian. Sumber: dokumentasi pribadi
Sementara itu, Kaisar Marcus Aurelius, yang juga dianggap sebagai salah satu dari "Five Good Emperors", juga termasuk salah seorang kaisar yang paling dihormati dalam sejarah Romawi. Kaisar yang terlibat banyak pertempuran selama masa pemerintahannya itu, dikenal menaruh minat yang kuat atas filsafat, khususnya Stoikisme.

Sebagai penghormatan bagi sang kaisar, sebuah monumen telah didirikan untuknya di Piazza Colonna, yakni Column of Marcus Aurelius. Dan sebuah patung berkuda lainnya yang kini tersimpan di Museum Capitoline, Roma.

Patung Marcus Aurelius tersimpan di Bukit Capitoline- Roma. Sumber: dokumentasi pribadi
Patung Marcus Aurelius tersimpan di Bukit Capitoline- Roma. Sumber: dokumentasi pribadi
Romawi masih memiliki satu kaisar lain yang juga sangat termasyhur dalam sejarah panjangnya. Siapa lagi kalau bukan Kaisar Constantine I atau tenar dengan julukan "Constantine the Great" atau Konstantin yang Agung. Begitu naik takhta, sang kaisar langsung membuat banyak gebrakan.

Kaisar ini melakukan banyak reformasi di berbagai bidang. Misalnya, restrukturisasi pemerintah dengan memisahkan kewenangan sipil dan militer. Konstantin I juga memperkenalkan 'solidus', yakni koin emas baru yang menjadi standar mata uang di Byzantium dan Eropa selama lebih dari seribu tahun.

Peminat sejarah juga tidak melupakan nama kaisar ini yang merubah nama Byzantium menjadi Constantinople (sekarang Istanbul). Begitupun ketika sang kaisar memutuskan untuk menjadi seorang Kristen pada tahun 312. Kaisar Konstantin I pun dikenal sebagai "The First Christian Emperor". Dan berkat sang kaisar pula, maka sejak tahun 313, pasca Maklumat Milan, Pemerintah Romawi menetapkan toleransi bagi Kekristenan di dalam kekaisaran Romawi.

Selain kaisar-kaisar terbaik di atas, Romawi juga tercatat memiliki beberapa kaisar terburuk dalam sejarahnya. Bahkan ada yang dicap sebagai kaisar kejam dan gila. Dua di antaranya adalah Caligula (37- 41) dan Nero (54- 68).

Gaius Caesar Augustus Germanicus atau yang terkenal dengan nama Caligula adalah kaisar Romawi ke-3 yang naik takhta pada tahun 37. Tetapi, hanya sekitar 4 tahun kemudian, kaisar ini mati terbunuh pada tahun 41. Pembunuhan yang konon berupa konspirasi besar antara Pasukan Praetorian, Senator Romawi dan anggota istana.

Kala naik takhta, Caligula dibanggakan sebagai kaisar pertama yang dikagumi setiap orang - "dari seluruh dunia, mulai matahari terbit hingga terbenam." Konon warga Roma ikut mengelu-elukannya dengan panggilan "Our Baby" dan "Our Star". Sejuta harapan membumbung tinggi.

Vatican Obelisk yang dibawa Caligula dari Mesir pada tahun 40 AD. Sumber: dokumentasi pribadi
Vatican Obelisk yang dibawa Caligula dari Mesir pada tahun 40 AD. Sumber: dokumentasi pribadi

Namun, ironisnya, berita kematiannya disambut dingin warga kota Roma. Lagipula, siapa yang sudi meneteskan air mata buat kaisar lalim ini. Boleh jadi, banyak yang malah menganggap Caligula sudah sepantasnya mati. Apa pasal? 

Rupanya tidak hanya kejam, Caligula juga dianggap gila. Berbagai perbuatannya sungguh di luar batas akal sehat. Kaisar ini, misalnya, dengan mudah memerintahkan seseorang untuk bunuh diri begitu saja. Pun kerap meneror anggota Senat dan meniduri banyak isteri orang. Dan puncak kegilaannya, Caligula diduga melakukan incest dengan dua saudara perempuannya.

Tidak hanya Caligula, kaisar Romawi lainnya, yakni Nero, tidak kalah jahatnya. Kaisar bernama lengkap Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus adalah kaisar kelima dari Dinasti Julio-Claudian. Selama era kekuasaannya, Nero bertindak sangat sewenang-wenang terhadap siapapun.

Nero, yang diadopsi oleh pamannya Claudius untuk melanjutkan singgasananya, melakukan beberapa eksekusi yang sulit dipercaya. Nero diduga sebagai dalang dibalik kematian Agrippina, ibunya sendiri. Begitu pun kematian isterinya Claudia Octavia dan saudara kandung adopsi Britannicus dicurigai akibat perbuatannya.

Akan tetapi, yang paling menghebohkan dari segala kegilaannya itu, yakni ketika sang kaisar edan ini dicurigai terlibat pembakaran kota Roma, yang dikenal sebagai "The Great Fire of Rome". Sejumlah ahli sejarah bahkan mengatakan kebakaran pada tanggal 18-19 Juli 64AD malam itu disengaja. Konon demi membuka lahan bagi pembangunan Domus Aurea (Golden House) yang akan diprakarsai Nero.

Patung Kolosal Nero di Domus Auera-Roma yang kini sudah tiada. Sumber: www.visit-colosseum-rome.com
Patung Kolosal Nero di Domus Auera-Roma yang kini sudah tiada. Sumber: www.visit-colosseum-rome.com
Bagaimana reaksi Nero? Dia justru menuduh kaum minoritas Kristen yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut. Nero sejatinya telah kerap terlibat dalam persekusi umat Kristen pada masa pemerintahannya.

Namun, pada akhirnya nasib Nero tidak lebih baik dari semua orang yang telah dianiayanya. Kala terjadi kudeta militer pada tahun 68, Nero yang terancam eksekusi, dilaporkan bunuh diri.

Kota Roma memang berjuluk Kota Abadi. Sebuah kota yang telah berdiri hampir 3.000 tahun! Namun, Kekaisaran Romawi tidaklah abadi. Setelah berdiri sekitar 500 tahun, imperium yang pernah menguasai hampir seluruh wilayah Eropa Barat sampai Timur Tengah itu, akhirnya tumbang pada tahun 395 AD.

***

Kelapa Gading, 11 Februari 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2, 3, 4

Catatan:

1) Semua foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.

2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seizin penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun