Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Serba Merah di Pecinan Glodok

29 Januari 2022   18:11 Diperbarui: 30 Januari 2022   08:37 1907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka ornamen Imlek yang serba merah. Sumber: Dokumentasi pribadi

Warna Merah kini bak sang primadona. Tengok saja kawasan Pecinan yang bersejarah di Glodok, Jakarta Barat. Di Chinatown-nya Jakarta ini, warna merah tampak begitu mendominasi wilayah yang selalu ramai ini. Bukan karena pendukung The Reds- Liverpool atau Red Devils- Manchester United sedang nobar di sana. Bukan, my friends! Tetapi, wilayah ini memang sedang bersiap menyambut Tahun Baru Imlek!

Tahun Baru Imlek sebentar lagi tiba. Tahun Baru sesuai kalender Tionghoa ini merupakan salah satu perayaan yang paling dinantikan semua warga Tionghoa di seluruh dunia. Tidak hanya dirayakan di negeri Tirai Bambu China. Tetapi, di banyak negara lainnya. Dari benua Asia sampai Amerika Utara.

Imlek, yang juga dikenal sebagai Festival Musim Semi, juga dirayakan di berbagai kota di Indonesia. Misalnya, di Medan, Pontianak, dan beberapa kota lainnya di mana komunitas Tionghoa cukup besar. Perayaan Tahun Baru Imlek, yang sempat dilarang di era rezim Orde Baru, baru kembali diizinkan sejak tahun 2000, yakni di masa Presiden Abdurrahman Wahid.

Lilin merah besar di sebuah klenteng di Petak Sembilan, Jakarta Barat. Sumber: Dokumentasi pribadi
Lilin merah besar di sebuah klenteng di Petak Sembilan, Jakarta Barat. Sumber: Dokumentasi pribadi
Tentu saja, Imlek pun dirayakan di ibu kota Jakarta. Apalagi sejarah kota ini memang tidak jauh dari warga Tionghoa yang telah menetap di sini setidaknya sejak abad ke-13. Dan salah satu kawasan di wilayah Jakarta yang sangat kental dengan nuansa Imlek tidak lain adalah Petak Sembilan -- Glodok, Jakarta Barat.

Di kawasan yang tidak jauh dari Kota Tua Jakarta ini atmosfer Imlek kian terasa dalam seminggu terakhir ini. Penjual pernak pernik Imlek mengisi hampir setiap sudut jalan di kawasan ini. Semua kebutuhan perayaan Imlek tersedia di sini.

Ayo, pilih baju Imlek favoritmu. :) Sumber: Dokumentasi pribadi
Ayo, pilih baju Imlek favoritmu. :) Sumber: Dokumentasi pribadi

Mulai dari busana, amplop angpao, lilin, sampai berbagai ornamen lainnya untuk merayakan Imlek. Dan Anda pasti sudah bisa menebak warnanya. Betul sekali, hampir semuanya berwarna merah!

Itulah pemandangan khas yang saya temui di akhir pekan ini ketika menyusuri jalan-jalan padat di kawasan ini. Mulai dari Jalan Pancoran, Jalan Kemenangan Raya, dan gang-gang sempit di sekitarnya. Begitu pun di deretan toko di Pertokoan Chandra sampai Petak Enam. Meriah!

Ornamen Imlek yang lucu. Sumber: Dokumentasi pribadi
Ornamen Imlek yang lucu. Sumber: Dokumentasi pribadi
Warna Merah memang identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada hari Selasa, tanggal 1 Februari 2022. Warna merah, yang merupakan unsur dari 'Yang', berhubungan dengan api, energi dan matahari.

Suatu warna yang melambangkan vitalitas, perayaan, keberuntungan dan kemakmuran. Tidak mengherankan, warna merah pun sudah dianggap semacam warna kebudayaan Tionghoa. Dan tentunya warna utama di setiap perayaan.

Aneka ornamen Imlek yang serba merah. Sumber: Dokumentasi pribadi
Aneka ornamen Imlek yang serba merah. Sumber: Dokumentasi pribadi
Persis seperti ketika mereka merayakan Tahun Baru Imlek. Mulai dari hadiah yang diberikan dalam amplop merah kecil yang disebut Angpao, sampai hiasan rumah yang didominasi ornamen berwarna merah. Warna cerah yang dipercaya akan membawa keberuntungan!

Uniknya, warna merah itu begitu penting sehingga sebagian wisatawan lokal yang hendak mengunjungi klenteng di sini pun ikut membeli pakaian berwarna merah. Entah demi konten TikTok atau memang sungguh berharap kecipratan rezeki dari warna ini. Yang pasti, mereka sudah terlihat berswafoto dengan kostum serba merah. :)

Kaos dengan logo Macan Air yang lagi laris. Sumber: Dokumentasi pribadi
Kaos dengan logo Macan Air yang lagi laris. Sumber: Dokumentasi pribadi
Selain warna merah, juga terdapat warna lainnya yang ditemukan selama perayaan Imlek, yakni warna kuning keemasan. Tidak banyak berbeda dengan merah, warna kuning emas pun melambangkan kemakmuran dan keagungan. Warna ini memang tidak kalah penting. Bahkan di zaman dulu hanya kaisar dan pangeran yang diperbolehkan memakai warna kuning emas.

Meskipun tidak sedominan warna merah, setidaknya terdapat beberapa pajangan berwarna kuning emas. O ya, jangan lupa juga warna dari kue keranjang. Tahu kue keranjang bukan? Kue keranjang atau Nian Gao adalah salah satu makanan tradisional Tionghoa yang dimakan selama Festival Musim Semi.

Kue Keranjang, kue khas di Tahun Baru Imlek. Sumber: Dokumentasi pribadi
Kue Keranjang, kue khas di Tahun Baru Imlek. Sumber: Dokumentasi pribadi

Alhasil, setelah mengitari kawasan Pecinan ini selama beberapa jam, ternyata ada juga yang bisa dibeli. Sepotong kue keranjang pun berpindah tangan. Tekstur dan rasa Kue Keranjang agak mirip dodol. Tetapi, kue ini dijamin bakal makin sedap jika digoreng dengan lapisan tepung. :)

Jadi, apa warna favoritmu? Merah atau kuning? Well, ini soal warna-warna selama Imlek ya. Tidak ada hubungannya dengan warna dua parpol di Indonesia. Tahun 2024 masih jauh bro! Hahaha.

***

Kelapa Gading, 29 Januari 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

1) Semua foto-foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi

2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun