Tetapi, tetap saja kemenangan selama dua tahun berturut-turut yang diraih Uganda Airlines pantas mendapat apresiasi. Dan yang pasti, status ini jelas ikut mendongkrak reputasinya di tengah persaingan bisnis penerbangan dunia yang sangat ketat.
2. Sky Airlines – Chile
Pencapaian maskapai dari negeri asal pesepakbola Alexis Sanches ini pun tidak kalah mengejutkan. Pasalnya, maskapai dari wilayah Amerika Selatan selama ini masih dipandang sebelah mata. Kerap dianggap ketinggalan jauh dibandingkan deretan maskapai ternama dari Amerika Utara, Eropa Barat dan Asia.
Kini maskapai yang mengoperasikan sekitar 28 Airbus A320 ini kembali siap merajut prestasi. Apalagi dengan armada pesawatnya yang masih gres. Rata-rata armada Sky Airline baru berusia 1.99 tahun. Amazing!
3. Salam Air- Oman
Kejutan tidak berhenti di dua maskapai teratas tadi. Maskapai lain yang baru berdiri pada tahun 2016 ini juga sukses meraih prestasi. Dengan usia armada pesawatnya yang rata-rata 2.39 tahun, Salam Air pun dinobatkan sebagai maskapai dengan armada termuda ketiga di dunia.
4. Viva Air Colombia
Peringkat ke-4 direbut Viva Air Colombia, sebuah budget airlines dari negara Columbia, Amerika Selatan. Pencapaian ini pun diprediksi bakal membuat maskapai ini kian berkibar di tahun ini.
Setidaknya di wilayah Amerika Selatan hingga Amerika Tengah, wilayah tempat beroperasinya maskapai bertarif rendah dengan 21 pesawat ini. Apalagi deretan pesawatnya masih berusia sangat belia, yakni rata-rata 2.45 tahun.
5. Flyadeal
Sama dengan maskapai pemenang lainnya, Flyadeal pun termasuk maskapai kategori bertarif rendah atau Low Cost Airline. Anak perusahaan Saudi Araiban Airlines ini berbasis di bandara internasional King Abdulaziz – Jeddah, Arab Saudi.
Uniknya, meskipun hanya bestatus anak perusahaan, semua pesawat yang digunakannya justru jauh lebih baru dibandingkan pesawat dari induk perusahaannya. Armada Flyadeal saat ini mencapai 18 pesawat itu rata-rata masih berstatus balita. Persisnya 2.76 tahun.