Kota Manado sendiri pun menjanjikan dua petualangan mengasyikan bagi semua pecinta perjalanan, yakni jalan-jalan dan makan-makan. Soal urusan jalan-jalan santai bisa dimulai dari Jembatan Soekarno yang sangat keren sampai Monumen Yesus Memberkati yang populer sebagai spot foto.
Jembatan Soekarno di Manado, yang diresmikan pada Mei 2015 adalah ikon kota Manado. Bila berada di atas jembatan yang melayang sepanjang 1.127 meter itu, Anda bisa melihat Pulau Manado Tua yang indah dengan gunung yang menjulang di tengah laut di Teluk Manado.
Sementara itu, Monumen Yesus Memberkati yang berdiri di puncak perumahan Citra Land tidak kalah menarik. Patung Yesus Kristus yang menjulang setinggi 50 meter itu, termasuk penopang setinggi 20 meter, pernah menyandang status sebagai patung Yesus tertinggi di Indonesia.
Bahkan patung yang didirikan pada tahun 2010 itu sempat dibandingkan dengan Christ the Redeemer, yakni patung Yesus terkenal di Rio de Janeiro- Brazil. Saat ini, Monumen Yesus Memberkati, yang juga salah satu ikon kota Manado, berada di posisi kedua sebagai Patung Yesus Tertinggi di Indonesia setelah Patung Yesus Buntu Burake di Toraja.
Selain itu, tentu saja masih banyak objek wisata lainnya di sekitar Manado yang tidak kalah menarik, di antaranya Taman Purbakala Waruga dan lain-lain. Namun, bagi wisatawan domestik yang ke Manado, Danau Linow di Tomohon selalu menjadi destinasi wisata favorit yang jarang dilewatkan. Spot ideal buat nongki dan swafoto!
Akan tetapi, selain jalan-jalan, jangan lupa juga, Manado pun memiliki reputasi hebat sebagai destinasi wisata kuliner ternama. Kota ini bahkan sering disebut sebagai surga bagi pecinta kuliner sejati. Warga Kawanua sendiri memang terkenal sebagai penyuka makan kelas berat.
Dari kuliner khas seperti bubur Manado sampai kategori hardcore yang butuh nyali untuk menyantapnya. Mulai dari paniki (masakan dari kelelawar), RW (Rintek Wuuk) dan berbagai makanan ekstrem lainnya. Astaga, saya sendiri tentunya tidak berani makan semuanya. Hahaha.
Tidak salah jika wisatawan asal negeri Tirai Bambu yang banyak berwisata ke sana mungkin saja menemukan Manado bak negeri sendiri. Apalagi yang berasal dari wilayah Guangdong (Kanton) dengan ibu kotanya Guangzhou itu. Warga di wilayah ini memang terkenal sebagai pemakan segalanya.Â
Sampai-sampai ada anekdot bahwa mereka pemakan apa saja. Apa saja? Benar. Apapun yang terbang pasti dimakan, kecuali pesawat terbang. Apapun yang ada di bawah laut, kecuali kapal selam. Dan apapun yang berkaki dua dan empat, kecuali meja dan kursi. Tidak jauh berbeda bukan dengan keberanian makan sebagian warga Minahasa? :)
Nah, dari sekian banyak kuliner khas terkenal di kota Manado ini, ada semacam peta kuliner yang kerap dijelajahi banyak wisatawan yang melancong ke sana. Mulai dari ngopi di rumah kopi tradisional sampai santap malam di kafe kekinian di tepi pantai.