Sebetulnya, ada cara lain untuk mendapatkan toilet lebih cepat dan bersih, yakni mampir ke sebuah kafe. Tentu saja, Anda harus membeli sesuatu sebelum menggunakan toiletnya. Namun, seringkali hanya beberapa orang yang memanfaatkan opsi ini.
Cerita soal antrean di toilet umum membuat saya kembali teringat kejadian lucu lainnya di Istana Alhambra, Granada-Spanyol. Bayangkan saja jika Anda sudah sangat kebelet, tetapi antrean di depan seolah tidak bergerak. Apalagi di jalur menuju toilet wanita yang selalu padat merayap.Â
Begitulah, ketika semua wajah tegang sedang antre. Tetiba seorang wanita menerobos ke jalur toilet pria yang lebih sepi. Bak pindah ke jalur busway saja. Di dalam toilet pria memang ada WC berpintu. Namun, untuk masuk ke sana tentu butuh nyali besar. Terlebih lagi di antara puluhan pasang mata yang sama putus asanya menanti di jalur sebelah (Toilet Wanita). "Emergency!," teriaknya. Hahaha.
Singgah ke toilet pun kerap bukan semata antrean yang panjang. Namun, yang tidak kalah memusingkan adalah toilet berbayar yang relatif mahal. Apalagi bagi sebagian turis yang apapun pasti dikurs dulu ke dalam mata uang sendiri. Makin terasa mahal!
Gara-gara toilet nan mahal itulah, ada saja yang menanyakan kembali arah jalan ke restoran tempat kami makan siang tadi. Ada barang ketinggalan? Tidak bro. Tapi mau kembali ke sana untuk menggunakan fasilitas toiletnya. :)
Di Venezia, misalnya, Anda harus merogoh kocek sampai 1.5 euro atau Rp 24 ribu untuk sekali menggunakan toiletnya. Toilet yang berada dekat butik Louis Vuitton, tidak jauh dari Piazza San Marco, itu memang paling strategis. Dekat ke mana-mana. Tetapi, sekaligus paling mahal. Makin terasa berat bagi turis yang hobi bolak-balik ke toilet.
Di negeri pizza Italia, khususnya di kota-kota besar, toilet-toilet umum biasanya berbayar. Di stasiun Termini - Roma, contohnya, Anda harus membayar 1 euro untuk menggunakan toilet di situ. Bahkan banyak toilet umum yang seharusnya gratis, tetapi jika ada penjaganya, Anda pun diharapkan memberi tip.
Tentu saja, masih ada toilet gratis yang bisa ditemukan. Misalnya, di resto cepat saji McDonalds dan Starbucks. Namun, di beberapa gerai McD pun sudah ada yang menggunakan kode angka untuk membuka pintu toilet. Password ini bisa Anda dapatkan di bagian bawah struk setelah membayar pesananmu.
Tidak hanya di dalam kota. Di hampir semua jaringan Autogrill yang umumnya berada di area pompa bensin di autostrada (jalan tol di Italia) fasilitas toilet gratis selalu tersedia. Namun, bila Anda bertemu seorang penjaga yang menyediakan baki kecil di depan toilet, Anda diharapkan memberi tip. Meskipun tidak ada keharusan untuk itu.
Berbeda dengan Italia, di negara Jerman, banyak toilet umum dikelola secara profesional. Khususnya toilet-toilet di berbagai Rest Area yang dikelola Sanifair GmBh. Perusahaan Jerman yang berdiri sejak tahun 2004 ini awalnya hanya mengelola jaringan toilet umum di Jerman. Namun, kini menawarkan waralaba ke seluruh benua Eropa.
Konsep pengelolaan toilet yang diusung Sanifair sangat menarik. Di sekitar 550 lokasi yang kini dikelolanya, Sanifair hanya membebankan jasa toilet sebesar 0,50 euro. Namun, Anda masih akan mendapatkan kupon setelah koinmu masuk ke slot mesin toilet.