Mengawali tahun 2022, dunia aviasi sekali lagi menyoroti daftar "The World's Safest Airlines for 2022" yang belum lama ini dilansir situs AirlineRatings.com. Daftar Maskapai Teraman di Dunia memang selalu menarik diikuti. Betapa tidak, persaingan di industri penerbangan dunia sangat ketat. Dan status sebagai maskapai dengan tingkat keamanan terbaik tentu saja bak booster bagi maskapai tersebut.
Qantas Airlines dari posisi pertama di tahun 2022 ini.
Seperti di edisi-edisi sebelumnya, tentu saja ada maskapai yang naik peringkatnya. Dan ada pula yang merosot posisinya. Namun, yang paling menarik perhatian adalah terjungkalnyaFlag carrier dari Negeri Kanguru ini sejatinya adalah jawara dalam tiga tahun terakhir, yakni dari tahun 2019- 2021. Bahkan antara tahun 2014 - 2017 Qantas juga selalu menyabet peringkat pertama. Suatu prestasi yang fantastis bagi salah satu maskapai tertua di dunia itu.
Akan tetapi, lain ceritanya di tahun 2022 ini. Tidak hanya posisi pertama yang selalu digenggamnya itu beralih ke Air New Zealand, maskapai dari Selandia Baru. Posisi Qantas Airways juga ikut merosot ke urutan ke-7 dari 20 Maskapai Teraman di Dunia.
Sementara itu, bagi banyak pecinta dunia aviasi, keberhasilan Air New Zealand tidak terlalu mengejutkan. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, maskapai yang berbasis di Auckland- Selandia Baru itu selalu berada di posisi tiga besar.
Pada tahun 2021 lalu, misalnya, Air New Zealand sudah berada di posisi ketiga. Persis di belakang Qantas Airways dan Qatar Airways. Dua tahun sebelumnya, bahkan sempat bercokol di posisi ke-2. Kini maskapai asal Negeri Kiwi itu tentunya pantas bangga dengan pencapaiannya.
Penobatan Air New Zealand sebagai maskapai teraman di dunia tidak terlepas dari beberapa faktor penting. Dikutip dari CNN, Geoffrey Thomas, Pemimpin Redaksi AirlinesRatings, mengatakan "Anugerah itu karena catatan insiden yang sangat baik, jumlah inovasi kokpit, pelatihan pilot dan usia armada yang sangat muda."
maskapai penerbangan dunia. Sistem penilaian ini pun menjadi acuan jutaan penumpang dari 195 negara dan telah menjadi standar industri untuk keselamatan dan produk.Â
AirlineRatings.com sendiri diluncurkan pada bulan Juni 2013. Dan sejak itu pula situs aviasi ternama ini mulai melakukan pemeringkat dari sekitar 385Sistem penilaian AirlineRatings untuk setiap maskapai didasarkan pada suatu analisis yang komprehensif. Mulai dari data insiden dan kecelakaan serius, inisiatif keselamatan, usia armada hingga berbagai audit dari badan pengatur penerbangan dunia seperti ICAO. Bahkan selama era pandemi, protokol kesehatan Covid-19 pun menjadi kriteria tambahan.Â
Hasilnya, selain pergeseran posisi Qantas dan Air New Zealand, tidak kalah menariknya adalah kesuksesan TAP Air Portugal meraih posisi ke-5. Suatu prestasi yang mengagumkan bagi maskapai yang bermarkas di Lisbon- Portugal itu.  Sebelumnya, TAP Portugal belum pernah sekalipun berada di 20 besar.
Begitu pula perubahan posisi di kelompok 10 besar lainnya yang melibatkan deretan maskapai ternama dunia. Sebut di antaranya, Etihad Airways, Qatar Airways dan Singapore Airlines, yang secara berurutan berada di belakang Air New Zealand.
Sementara itu, maskapai terkenal asal Dubai, yakni Emirates secara mengejutkan terlempar ke urutan 20 alias posisi terbawah dari daftar ini. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, Emirates selalu berada di kelompok 10 besar.Â
Selain melakukan rating maskapai penerbangan kategori "Full-Service Airlines", situs AirlineRatings juga merilis "Top 10 Safest Low-Cost Airlines for 2022". Tetapi, di kelompok maskapai berbiaya murah ini, tidak ada sistem ranking. Semuanya dianggap setara sehingga hanya disusun secara alfabetikal.
Maskapai LCC yang sukses meraih posisi 10 besar adalah Allegiant Air, easyJet, Frontier Airlines, Jetstar Group, Jetblue, Ryanair, Vietjet Air, Volaris, Westjet dan Wizz Air. Sayang sekali di kelompok maskapai berbiaya murah ini pun tidak ada satupun nama maskapai asal Indonesia.
Nama maskapai penerbangan Indonesia memang sudah lama tidak masuk dalam deretan 20 maskapai teraman di dunia dalam versi AirlineRatings. Bahkan salah satu maskapai nasional kita hanya meraih satu bintang alias posisi terendah bersama tujuh maskapai lainnya.
Bagaimana pun juga, AirlineRatings tentu saja bukan satu-satunya rujukan. Setidaknya, menurut Skytrax, lembaga pemeringkat penerbangan independen asal Inggris yang sangat terkenal. Pada tahun 2021 lalu, Citilink berhasil meraih posisi ke-8 sebagai "Best Low-Cost Airlines in Asia 2021"Â dari Skytrax.
Sepanjang November- Desember 2021 lalu, misalnya, saya sendiri beberapa kali menggunakan jasa Citilink dan maskapai nasional lainnya. Namun, hanya Citilink yang paling konsisten menerapkan prokes. Tidak hanya di saat check in, tetapi juga sepanjang penerbangan sampai ketika hendak turun dari pesawat.
Konsistensi memang penting. Bukan hanya soal layanan, tetapi juga dalam penerapan protokol kesehatan. Bukankah seharusnya begitu?
***
Kelapa Gading, 11 Januari 2022
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
1) Semua foto-foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.
2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H