Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cappadocia Bukan Hanya Impian Kinan, Mungkin Impianmu Juga!

6 Januari 2022   09:19 Diperbarui: 6 Januari 2022   09:27 2299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hot Air Ballooning di Cappadocia. Sumber: dokumentasi pribadi

"Terus kamu bawa dia ke Cappadocia? It's my dream, not hers! My dream, Mas." (Kinan dalam sinetron "Layangan Putus").

Nama Cappadocia belakangan ini kian melambung tinggi. Persis balon-balon udaranya yang fenomenal itu. Dan sekali lagi dunia film membuktikan kekuatannya mengangkat sebuah destinasi wisata. Yup, sinetron "Layangan Putus" yang tengah melejit lah yang ikut membuatnya viral. 

Bahkan di tengah kepungan pandemi covid-19 yang masih melanda Turki, banyak wisatawan Indonesia tetap antusias ke destinasi wisata terkenal itu. Semuanya seakan mengatakan, "It's my dream too!". Cappadocia adalah impianku juga. Bukan hanya impian Kinan!

Alhasil, seakan merespons gelombang antusiasme yang kian meninggi ini, Negeri di antara dua benua itu pun dengan sigap menggelar karpet merah. Sejak 24 Desember 2021 lalu, Turki resmi memberlakukan bebas visa bagi wisatawan Indonesia.

Sebelumnya, Turki masih memberlakukan Electronic Visa bagi warga Indonesia yang hendak berwisata ke Turki. Warga Indonesia juga bisa mendapatkan Visa on Arrival (VOA) setiba di bandara Istanbul. Namun, tentu saja ada proses yang harus ditempuh dan lebih menyita waktu.

Salah satu aktivitas wisata paling populer di Cappadocia. Sumber: dokumentasi pribadi
Salah satu aktivitas wisata paling populer di Cappadocia. Sumber: dokumentasi pribadi
Viralnya Cappadocia pun ikut mengaduk kenangan indah ketika saya mengunjunginya ke sana bertahun-tahun lalu. Dan seperti potongan slides yang tiba-tiba muncul begitu saja. Satu demi satu. Ah, seperti baru kemarin saja ke Cappadocia.

Cappadocia adalah suatu wilayah di Anatolia Tengah. Persisnya di sekitar propinsi Nevsehir saat ini. Dengan latar belakang sejarah yang menarik serta keunikan lanskapnya, Cappadocia pun mencuat sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di Turki. Tahun 2019 saja, Cappadocia mampu menyedot sekitar 3.8 juta turis.

Panorama Cappadocia dan Balon Udara. Sumber: dokumentasi pribadi
Panorama Cappadocia dan Balon Udara. Sumber: dokumentasi pribadi
Pesona wilayah bersejarah ini pun membuatnya kerap dijuluki sebagai "The Eight Wonder of the World". Padahal, seperti diketahui, sejatinya hanya terdapat "Seven Wonders of the World". Namun, Cappadocia dianggap pantas menyandang Keajaiban Dunia yang ke-8.

Julukan itu tentunya bukan tanpa alasan. Selain bersejarah, Cappadocia memang menyimpan sederet lanskap yang menakjubkan. Lanskap dengan formasi bebatuan unik yang konon tercipta akibat letusan Gunung Erciyes jutaan tahun lalu.

Goreme Open Air Museum- Cappadocia. Sumber: dokumentasi pribadi
Goreme Open Air Museum- Cappadocia. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebut misalnya, Goreme Open Air Museum, Fairy Chimneys of Pasabag, Uchisar's Rock Citadel, dan lain-lain. Suatu kombinasi ukiran alam serta pahatan tangan manusia yang fantastis. Apalagi ditambah kota-kota di bawah tanahnya yang tidak kalah menawan, seperti di Derinkuyu dan Kaymakli.

Goreme Open Air Museum (Museum Terbuka Goreme), yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO ini, tampil bak sebuah kompleks biara yang luas. Terdiri dari belasan kapel yang sangat unik. Tetapi, jangan bayangkan seperti bangunan kapel yang kita kenal selama ini.

Wisatawan di kapel gua di Goreme. Sumber: dokumentasi pribadi
Wisatawan di kapel gua di Goreme. Sumber: dokumentasi pribadi
Belasan kapel gua di Goreme itu dibangun di atas dan di dalam gunung-gunung batu. Lukisan fresko nan cantik menghiasi dinding dan langit-langit di beberapa kapel gua itu. Satu di antaranya yang wajib dikunjungi adalah Karanlik Kilise atau The Dark Church yang dibangun pada abad ke-11.

Masih di sekitar Goreme, Anda juga bisa menyaksikan berbagai pesona formasi gunung batu karang nan unik lainnya. Begitu pula pemukiman penduduk di atas batu karang. Ayo, kita kunjungi Uchisar Castle yang seakan bertengger di puncak bukit itu. 

Kastil Uchisar- Cappadocia. Sumber: dokumentasi pribadi
Kastil Uchisar- Cappadocia. Sumber: dokumentasi pribadi
Kastil Uchisar yang telah dibangun sejak zaman Romawi terlihat menjulang indah di atas pemukiman sekitarnya. Berbeda dengan kastil umumnya, Kastil Uchisar sebetulnya berupa hamparan bebatuan yang menjulang tinggi bak sebuah kastil. Terdapat berbagai ruangan di bukit kastil ini. Baik sebagai tempat tinggal, gudang, dan sebagainya. Sangat menarik, bukan?

Dan satu lagi objek wisata yang tidak boleh dilewatkan di kawasan ini. Itulah Fairy Chimneys di lembah Pasabag. Batu-batu karang berbentuk cerobong asap tampil seperti dalam dongeng H.C. Andersen. Namun, tidak sekedar berbentuk unik, gua-gua di sini pun pernah digunakan sebagai tempat pengasingan diri para biarawan di masa lalu.

Fairy Chimneys-Pasabag. Sumber: dokumentasi pribadi
Fairy Chimneys-Pasabag. Sumber: dokumentasi pribadi
Selain deretan lanskap menawan di atas, Cappadocia tidak kalah terkenal dengan kota-kota bawah tanahnya. Derinkuyu Underground City, contohnya, dibangun sejak abad ke-7 di era Byzantium. Kota bawah tanah kuno yang bertingkat-tingkat ini memiliki kedalaman hingga 54 m dan dapat menampung hingga sekitar 20.000 orang. Unbelievable!

Kota bawah tanah di Derinkuyu. Sumber: dokumentasi pribadi
Kota bawah tanah di Derinkuyu. Sumber: dokumentasi pribadi
Akan tetapi, dari semua atraksi wisata di atas, ada satu aktivitas wisata yang paling diimpikan semua wisatawan ke Cappadocia. Aktivitas yang menjadi impian hampir semua wisatawan. Bukan hanya impian Kinan! Itulah pengalaman naik balon udara yang sensasional di Cappadocia!

Balon udara di Cappadocia sangat populer. Di puncak musim liburan, yakni antara Juni - Agustus, setiap pagi setidaknya 100 balon udara mengangkasa di atas Cappadocia. Harganya yang selangit pun tidak menyurutkan minat wisatawan yang ingin menikmati pengalaman mendebarkan itu.

Naik balon udara di Cappadocia. Sumber: dokumentasi pribadi
Naik balon udara di Cappadocia. Sumber: dokumentasi pribadi
Dengan lanskapnya yang unik, naik balon udara di atas Cappadocia memang berbeda. Tentu saja, bukan soal balon udaranya. Tetapi, lokasi di mana balon itu mengudara yang membuatnya sangat terkenal di dunia. Situs perjalanan ternama Planetware pun menempatkan Cappadocia sebagai destinasi balon udara terbaik di dunia.

Hot Air Ballooning sendiri adalah suatu pengalaman terbang yang bakal sulit dilupakan. Apalagi terbang di keheningan pagi yang memamerkan semua imaji nan menakjubkan. Bahkan banyak balon yang telah mengudara sejak sebelum sunrise. Pagi hari memang memberikan kesempatan terbaik untuk cuaca yang baik dengan suhu yang lebih sejuk.

Panorama Goreme dari udara. Sumber: dokumentasi pribadi
Panorama Goreme dari udara. Sumber: dokumentasi pribadi
Cahaya lembut matahari yang baru terbit memang menjanjikan panorama menawan. Terlebih bagi pecinta fotografi. Lanskap di lembah Cappadocia sungguh fotogenik. Dan ketika puluhan balon aneka warna itu mulai mengudara, langit di atas Cappadocia pun bak bersolek. Incredible!

Semua balon yang beroperasi di Cappadocia rata-rata berukuran sangat besar. Satu balon udara bisa mengangkut sampai 20 penumpang dewasa. Bahkan balon terbesar yang pernah ada di Cappadocia kabarnya sanggup mengangkasa dengan 36 penumpang. Wow!

Balon berukuran besar yang bisa menampung sekitar 20 penumpang. Sumber: dokumentasi pribadi
Balon berukuran besar yang bisa menampung sekitar 20 penumpang. Sumber: dokumentasi pribadi
Keranjang balon yang disebut gondola itu tentu saja terjamin aman. Prosedur keselamatan dikontrol ketat oleh pilot dan kru balon. Mulai prosedur naik balon hingga turun dari balon udara. Operator balon udara pun tanpa ragu membatalkannya jika cuaca tidak memungkinkan.

Gondola yang berbentuk persegi panjang itu dibagi tiga bagian. Bagian tengah ditempati pilot yang mengatur mesin penyemprot gas (propane) dan berbagai tali pengendali balon. Sedangkan sisi kiri-kanannya diisi masing-masing 10 penumpang dengan posisi berdiri. Mengelilingi tepian keranjang.

Pilot balon udara dan sebagian penumpang. Sumber: dokumentasi pribadi
Pilot balon udara dan sebagian penumpang. Sumber: dokumentasi pribadi
Ketika balon mulai mengudara, wajah-wajah penumpang yang sempat tegang berubah ceria. Panorama lembah Cappadocia yang cantik terlihat kian menakjubkan dari atas udara. Rasa cemas seketika lenyap tergantikan rasa kagum tiada habisnya. Pantas saja, sang pilot berani mengatakan, "Cappadocia is a miracle of nature!".

Pilot-pilot yang berpengalaman pasti membuat petualangan naik balon selalu mengasyikan. Sambil mengemudikan balon, sang pilot biasanya ikut menjelaskan sekilas tempat-tempat yang dilewati. Dan salah satu manuver terbaik terjadi ketika balon terbang begitu rendah. Sangat dekat dengan puncak bukit-bukit batu di sekitar Goreme. Amazing!

Terbang rendah di atas Goreme. Sumber: dokumentasi pribadi
Terbang rendah di atas Goreme. Sumber: dokumentasi pribadi
Penerbangan sekitar satu jam itu berakhir begitu cepat. Sebuah 'chase vehicle' yang dikendarai kru balon terlihat terus mengikuti kami hingga mendarat dengan mulus di sebuah padang rumput. Rupanya ada sebuah acara kecil yang telah disiapkan. Ketika kru lain sibuk mengempiskan balon, pilot kami merayakan pendaratan kami dengan sebotol sampanye. Unforgettable!

Akhirnya mendarat. Sumber: dokumentasi pribadi
Akhirnya mendarat. Sumber: dokumentasi pribadi

Itulah Cappadocia! Sebuah destinasi wisata di Turki yang kini viral di medsos berkat sinetron "Layangan Putus" yang sedang naik daun. Popularitas sinetron yang dibintangi Putri Marino, Reza Rahardian dan Anya Geraldine ini pun segera dimanfaatkan industri pariwisata. 

Animo wisatawan Indonesia ke Cappadocia memang meningkat cepat. Cappadocia mendadak menjadi impian semua orang. Dan barangkali, impianmu juga! 

Lalu, bagaimana respons Aris terhadap pertanyaan Kinan? Hm, seharusnya begini...

Kinan : "Kenapa Cappadocia? Dari semua tempat di dunia ini, kenapa Cappadocia? Why?"

Aris: "Kenapa Cappadocia? Ya, kamu baca dong artikel travel Bung Tonny di Kompasiana!". Hahaha.

***

Kelapa Gading, 06 Januari 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

1) Semua sumber foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.

2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun