Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Inilah Kuliner Khas Andalan dari Ternate

4 Januari 2022   08:46 Diperbarui: 23 Mei 2022   23:53 6311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati Pisang Mulu Bebe sambil menunggu sunset. Sumber: dokumentasi pribadi

Jalan-jalan sambil mengagumi keindahan alam mungkin sudah biasa. Jalan-jalan mengagumi pesona alam sambil menikmati makanan lokal baru luar biasa. Setidaknya, begitulah kredo di antara para pecinta kuliner alias foodies. Dan di kota Ternate, Anda bisa mendapatkan semuanya!

Dalam setiap perjalanan, kuliner lokal memang selalu menjadi pelengkap yang sempurna. Sebagian wisatawan bahkan menempatkan petualangan kuliner sama pentingnya dengan mengunjungi sebuah destinasi wisata favorit. Tidak ada lagi cerita mencari makanan yang sudah biasa disantap di kota asal.

Begitu pula ketika Anda mengunjungi Ternate. Di kota yang pernah menjadi rebutan bangsa penjajah di masa lalu itu tersaji aneka kuliner lokal yang jarang ditemukan di kota lain. Sederet kuliner khas yang begitu unik dan tentu saja maknyus. Dari popeda sampai pisang mulu bebe.

Dan siapa tahu, selain tertarik dengan pala dan cengkeh, bangsa penjajah di masa lalu pun pernah terbius kelezatan makanan khas di sana. :) Tidak percaya? Kalau begitu, ayo ke Ternate untuk membuktikannya! Deretan kuliner khas di sana rasanya sanggup mengajak lidahmu bergoyang.

Popeda

Nama Popeda menempati posisi istimewa di antara aneka kuliner khas di Ternate. Makanan lokal berupa bubur yang dibuat dari tepung sagu itu sangat legendaris. Uniknya, meskipun tampilan bubur popeda mirip lem kanji, tetapi jangan pernah meragukan kelezatannya. Super!

Popeda - Ternate. Sumber: Dokumentasi pribadi
Popeda - Ternate. Sumber: Dokumentasi pribadi
Popeda biasanya disantap bersama kuah ikan asam yang segar dan pedas. Dan tentunya dengan sejumlah lauk lainnya. Di warung Popeda, makanan khas ini bisa disantap bersama aneka lauk lainnya. Misalnya, ikan, sagu bakar, kasbi (singkong rebus), pisang rebus, tahu tempe dan lain-lain.

Popeda bisa juga dinikmati bersama pisang rebus. Sumber: Dokumentasi pribadi
Popeda bisa juga dinikmati bersama pisang rebus. Sumber: Dokumentasi pribadi
Saat ini popeda, yang juga populer di hampir seluruh wilayah Maluku dan Papua, bisa ditemukan di beberapa lokasi di kota Ternate. Di antaranya, Restoran Royal Ternate dan di RM Popeda Gamalama yang berlokasi di kawasan Pasar Terminal Gamalama. 

Gohu Ikan

Kuliner lokal lain yang tidak kalah uniknya adalah Gohu Ikan. Inilah makanan khas Ternate yang disebut-sebut sebagai Sashimi-nya Ternate. Betapa tidak. Tidak berbeda jauh dengan sashimi dari Jepang, Gohu Ikan yang terbuat dari ikan Tuna atau Cakalang mentah ini diproses tanpa dimasak.

Gohu Ikan Ternate. Sumber: Dokumentasi pribadi
Gohu Ikan Ternate. Sumber: Dokumentasi pribadi
Untuk menghilangkan bau dan rasa amis, daging ikan yang telah dipotong dengan ukuran kecil-kecil itu, dilumuri lemon cui (sejenis jeruk nipis berukuran kecil) dan garam. Selanjutnya daging ikan ditaburi tumisan bawang merah, cabai rawit, dan kenari.

Langkah berikutnya, campuran ikan yang telah dibumbui tadi diguyur dengan minyak goreng panas. Dan jangan lupa menambahkan daun balakama (kemangi) juga. Akhirnya, setelah diaduk sebentar, gohu ikan pun siap disantap. Aha, sedapnya!

Ketam Kenari

Jika kedua kuliner di atas lebih mudah dicari, berbeda dengan kuliner yang satu ini. Ketam kenari atau juga dikenal sebagai kepiting kelapa sejatinya sudah tergolong hewan langka. Hanya restoran tertentu yang sesekali menyediakannya. Dan itu pun dengan harga yang jauh lebih mahal dari kepiting biasa.

Ketam Kanari yang terkenal. Sumber: Dokumentasi pribadi
Ketam Kanari yang terkenal. Sumber: Dokumentasi pribadi
Cara mengolahnya sendiri persis sama dengan memasak kepiting biasa. Namun demikian, soal rasa, kembali ke selera masing-masing. Wisatawan yang mencarinya lebih ke rasa penasaran saja untuk mencicipinya. Apalagi makanan terkenal ini sudah kian sulit ditemukan.

Ketam kenari (nama ilmiah: Birgus latro) memang jenis ketam yang unik. Ketam ini dikenal jago mengupas buah kelapa dengan capitnya yang kuat untuk memakan isinya. Populasi terbesar ketam kenari saat ini berada di Pulau Christmas (Australia). Sedangkan di kawasan Halmahera, ketam kenari kian jarang ditemukan lagi.

Ikan Fufu

Kalau ketam kenari sudah langka, maka tidak demikian dengan Ikan Fufu yang bisa ditemukan di mana-mana di seluruh wilayah Maluku. Ikan Fufu sangat populer. Hampir semua pasar tradisional menjualnya. Di kota Ternate, misalnya, Ikan fufu bisa dibeli di Pasar Gamalama, Pasar Dufa-dufa dan pasar lainnya.

Ikan Fufu atau Ikan Asap. Sumber: Dokumentasi pribadi
Ikan Fufu atau Ikan Asap. Sumber: Dokumentasi pribadi
O ya, dalam bahasa Ternate, Fufu artinya dibakar atau diasap. Jadi persis namanya, ikan ini memang diolah dengan cara diasapi. Proses pembuatannya pun cukup lama, bisa sampai sekitar 4 jam. Dan jenis ikan yang diasapi itu biasanya ikan tongkol atau ikan tuna. Jenis ikan yang memang paling banyak ditemukan di Laut Maluku sampai Laut Halmahera.

Walaupun kuliner ini tampaknya sederhana, namun cita rasanya tidak kalah menggugah selera. Terlebih lagi jika disantap dengan nasi, sambal colo-colo dan kerupuk. Tidak heran, ikan fufu sangat terkenal di wilayah Indonesia timur.

Air Guraka

Tidak hanya makanan, Ternate juga membanggakan minuman khasnya yang sangat populer, yakni Air Guraka atau Air Jahe. Minuman khas ini dibuat dari campuran jahe parut dan gula aren yang kemudian ditaburi kenari di atasnya. Enak tenan!

Air Guraka- Ternate. Sumber: www.beritalima.com
Air Guraka- Ternate. Sumber: www.beritalima.com
Di Ternate, Air Guraka bisa ditemukan di banyak tempat. Di sepanjang tepi pantai antara Taman Kota Ternate, hingga di berbagai kawasan wisata. Kalau mau lebih klop, pastikan Anda memesan Air Guraka dengan pasangan serasinya, yakni pisang goreng mulu bebe.

Air Guraka biasanya dinikmati menjelang sore hingga malam. Perpaduan rasa manis dari gula aren serta hangatnya jahe memberikan kehangatan serta kesegaran saat diminum. Tidak jarang, bagi yang sedang merasa tidak enak badan pun mencari minuman menyehatkan ini.

Pada tahun 2017 lalu, Air Guraka kabarnya pernah masuk sebagai salah satu nominasi dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API), khususnya di kategori minuman tradisional terpopuler. Mantul!

Pisang Mulu Bebe

Inilah pasangan Air Guraka yang paling banyak dicari. Di wilayah Maluku Utara memang terdapat berbagai varietas pisang, antara lain pisang goroho, pisang sepatu, pisang raja, pisang tanduk, pisang mulu bebe dan lain-lain. Namun, dari semua pisang yang ada, tidak ada yang bisa menyaingi ketenaran pisang mulu bebe.

Pisang Mulu Bebe khas Halmahera. Sumber: Dokumentasi pribadi
Pisang Mulu Bebe khas Halmahera. Sumber: Dokumentasi pribadi
Jenis pisang lokal ini memang hanya ditemukan di wilayah Halmahera. Setidaknya selama bepergian ke berbagai wilayah di tanah air, saya sendiri belum pernah sekalipun menemukannya di tempat lain. Nama Mulu Bebe (Mulut Bebek) tidak terlepas dari bentuk pisang yang panjang dan mengerucut. Sangat mirip dengan mulut bebek. :)

Dipotong tipis-tipis, digoreng, lalu disantap dengan sambal dabu-dabu. Adodo.. pe sadap! Pantas saja, pisang inipun kerap dinobatkan sebagai pasangan paling serasi ketika Anda menyeruput kopi di sore hari ataupun menikmati secangkir Air Guraka.

Menikmati Pisang Mulu Bebe sambil menunggu sunset. Sumber: dokumentasi pribadi
Menikmati Pisang Mulu Bebe sambil menunggu sunset. Sumber: dokumentasi pribadi

Kota Ternate masih memiliki beberapa kuliner lainnya yang tidak kalah populer. Misalnya, Ikan Kuah Kuning, Nasi Mijo, Nasi Kuning Ternate, dan sebagainya. Begitu pula aneka makanan kecil lainnya, seperti lalampa, nasi jaha (yang juga ada di Manado), panada, bagea, dan lain-lain.

Sebuah perjalanan memang kian sempurna ketika Anda tidak hanya memanjakan matamu dengan pemandangan indah. Tetapi, juga mengajak lidahmu bertualang mencicipi aneka kuliner lokal nan otentik. 

Seperti kata Mae West, seorang artis kenamaan asal AS, "Try anything once, twice if you like it, three times to make sure."

***

Kelapa Gading, 4 Januari 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

1) Foto-foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi, kecuali foto Air Guraka.

2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun