Indonesia dan Thailand tidak hanya bertarung di Final Piala AFF 2021. Di pentas pariwisata global pun, keduanya kerap bersaing. Jika di sepak bola Thailand jauh lebih superior, bagaimana di industri pariwisata
Kedua negara anggota ASEAN ini sejatinya sama-sama memiliki banyak destinasi wisata fantastis. Bagi wisatawan Eropa, membuat keputusan untuk mengunjungi salah satu di antaranya selalu tidak mudah. Indonesia begitu memesona. Dan Thailand pun sungguh menawan!
Di ajang "2021 World Travel Awards", misalnya, Indonesia dan Thailand ikut bersaing di beberapa kategori sekaligus. Mulai dari kategori "Asia's Leading Destination", "Asia's Leading Cultural Destination", "Asia's Most Romantic Destination", hingga "Asia's Leading Dive Destination". Ada yang dimenangkan Indonesia, ada pula yang diraih Thailand.
Sementara itu, dari "Top 25 Islands in the World" yang dirilis majalah perjalanan ternama Travel+Leisure, Indonesia dan Thailand pun sama-sama berhasil menempatkan satu destinasi andalannya. Koh Samui-Thailand berada di peringkat ke-7, sedangkan Pulau Bali berada persis di urutan berikutnya.
Mau yang lebih serius lagi? Baiklah. Dari sekitar 1.092 situs yang sudah terdaftar di UNESCO World Heritage Sites, Indonesia memiliki 9 situs, di antaranya Borobudur, Prambanan, dan Taman Nasional Komodo. Indonesia juga tercatat sebagai negara di Asia Tenggara yang memiliki situs Warisan Dunia UNESCO terbanyak.Â
Bagaimana dengan Thailand? Negeri yang dulunya dikenal sebagai Siam itu hanya memiliki 6 situs Warisan Dunia UNESCO, antara lain Ayutthaya Historical Park dan Historic Town of Sukhothai.
Indonesia dan Thailand sebetulnya memiliki banyak potensi wisata yang tidak berbeda jauh. Sama-sama memiliki keunggulan tersendiri. Jika Indonesia menjagokan Pulau Bali dengan deretan pantai ternama, seperti Kuta, Sanur, Nusa Dua dan lain-lain. Thailand pun memiliki pantai-pantai yang sama terkenal.
Dari Pantai Pattaya dan Jomtien yang berada di Teluk Thailand, hingga pantai-pantai indah lainnya di seputar Pulau Phuket yang berlokasi di tepi Laut Andaman. Sebut misalnya, Patong, Karon, Kata, dan lain-lain.Â
Begitu pula di kelompok destinasi wisata yang lebih kekinian. Indonesia yang mengandalkan Nusa Penida, Komodo, Pulau Gili, Wakatobi, Raja Ampat dan lain-lain, pun mendapat kompetitor yang sepadan dari Thailand. Itulah pulau-pulaunya yang telah mendunia seperti Koh Samui, Ko Pha Ngan, Phiphi dan Maya Bay.
Andalan Indonesia lainnya yang kini dilabeli sebagai "Destinasi Super Prioritas", yakni Danau Toba- Sumut, Borobudur- Jateng, Mandalika- NTB, Labuan Bajo- NTT, dan Likupang- Sulut ikut memperkuat positioning Indonesia di pasar pariwisata dunia.
Bukan hanya di destinasi wisata alam, soal wisata belanja dan gaya hidup, Jakarta menemukan pesaing berat dari Bangkok, ibu kota Thailand. Kedua kota metropolitan ini kondang sebagai destinasi wisata belanja, kuliner dan gaya hidup ternama di Asia. Dari resto kaki lima sampai bintang lima.
Jika Jakarta memiliki deretan shopping mall berkelas seperti Grand Indonesia, Senayan City, hingga pusat grosir ala Mangga Dua. Bangkok pun demikian. Ada Siam Paragon yang mewah, serta kawasan Pratunam yang terkenal dengan pasar ritel dan grosirnya. Ada Pratunam Market dan Platinum Fashion Mall yang sangat populer di kalangan wisatawan Indonesia.
Daftar persaingan bakal sangat panjang jika terus ditelusuri berbagai potensi yang dimiliki masing-masing negara. Lalu, bagaimana performa keduanya di pasar pariwisata dunia? Supaya lebih objektif, mari kita amati kinerja keduanya di tahun 2019. Di tahun ketika industri pariwisata masih berkibar tanpa covid-19.
Pada tahun 2019, Negeri Gajah Putih itu sukses menarik 39.8 juta wisatawan. Suatu pencapaian fantastis yang menempatkannya di posisi teratas di Asia Tenggara. Dan sekaligus di urutan ke-2 di Asia sebagai negara yang paling banyak dikunjungi setelah China.
Negeri jiran Malaysia dan Singapore menempati urutan selanjutnya. Yang mengejutkan, Vietnam yang dulunya masih berada di bawah Indonesia ikut sukses menyalip dengan meraih 18.01 juta wisatawan mancanegara. Padahal dengan segala kekayaan alam yang dimilik, Indonesia seharusnya bisa tampil jauh lebih baik.
Jelas sudah. Tidak hanya di sepak bola, di industri pariwisata pun Thailand telah jauh meninggalkan semua negara pesaingnya di Asia Tenggara. Peringkat di atas pun sejalan dengan riset yang dirilis Mastercard pada tahun 2019 lalu. Beberapa kota di Thailand meraih tingkat popularitas tinggi di pentas global.
Kota Bangkok, sebagai ibu kota Thailand, berhasil menduduki peringkat pertama berdasarkan "Mastercard Global Destination Cities Index (GDCI) 2019". Posisi bergengsi ini telah dikuasai Bangkok selama empat tahun berturut-turut.
Mastercard sendiri adalah sebuah perusahaan jasa keuangan asal Amerika Serikat yang lebih dikenal di dunia sebagai penerbit kartu kredit Mastercard.
Kembali ke laga sepak bola antara Indonesia vs Thailand. Timnas Garuda mungkin butuh keajaiban untuk mengalahkan skuad Gajah Perang di leg ke-2 pada tanggal 1 Januari 2022 mendatang. Namun, di bidang pariwisata, Indonesia seharusnya bisa meraih apa yang sudah dicapai Thailand.
Tentu saja, seperti di lapangan bola, modal semangat saja tidak cukup. Butuh banyak pembenahan di semua destinasi wisata yang ada. Modal wisata yang bagus akan sia-sia belaka jika tidak dirawat dengan baik. Aset wisata yang indah akan tetap tersembunyi jika tidak dipromosikan ke pasar wisata yang tepat.
Jika Thailand bisa menggaet hampir 40 juta wisatawan, kenapa Indonesia tidak. Tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin. Dengan semua potensi wisata yang bertebaran di seluruh penjuru tanah air, Indonesia pasti bisa!
***
Kelapa Gading, 30 Desember 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
1) Semua sumber foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.
2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H