Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Indonesia Vs Thailand di Pentas Pariwisata Global

30 Desember 2021   17:05 Diperbarui: 31 Desember 2021   07:35 1593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bundaran HI-Jakarta & Wat Arun-Bangkok. Sumber: dokumentasi pribadi

Andalan Indonesia lainnya yang kini dilabeli sebagai "Destinasi Super Prioritas", yakni Danau Toba- Sumut, Borobudur- Jateng, Mandalika- NTB, Labuan Bajo- NTT, dan Likupang- Sulut ikut memperkuat positioning Indonesia di pasar pariwisata dunia.

Bukan hanya di destinasi wisata alam, soal wisata belanja dan gaya hidup, Jakarta menemukan pesaing berat dari Bangkok, ibu kota Thailand. Kedua kota metropolitan ini kondang sebagai destinasi wisata belanja, kuliner dan gaya hidup ternama di Asia. Dari resto kaki lima sampai bintang lima.

Bangkok, ibu kota Thailand, di waktu malam. Sumber: dokumentasi pribadi
Bangkok, ibu kota Thailand, di waktu malam. Sumber: dokumentasi pribadi
Jika Jakarta memiliki deretan shopping mall berkelas seperti Grand Indonesia, Senayan City, hingga pusat grosir ala Mangga Dua. Bangkok pun demikian. Ada Siam Paragon yang mewah, serta kawasan Pratunam yang terkenal dengan pasar ritel dan grosirnya. Ada Pratunam Market dan Platinum Fashion Mall yang sangat populer di kalangan wisatawan Indonesia.

Daftar persaingan bakal sangat panjang jika terus ditelusuri berbagai potensi yang dimiliki masing-masing negara. Lalu, bagaimana performa keduanya di pasar pariwisata dunia? Supaya lebih objektif, mari kita amati kinerja keduanya di tahun 2019. Di tahun ketika industri pariwisata masih berkibar tanpa covid-19.

Salah satu atraksi wisata dengan gajah di Pattaya. Sumber: dokumentasi pribadi
Salah satu atraksi wisata dengan gajah di Pattaya. Sumber: dokumentasi pribadi

Pada tahun 2019, Negeri Gajah Putih itu sukses menarik 39.8 juta wisatawan. Suatu pencapaian fantastis yang menempatkannya di posisi teratas di Asia Tenggara. Dan sekaligus di urutan ke-2 di Asia sebagai negara yang paling banyak dikunjungi setelah China.

Negeri jiran Malaysia dan Singapore menempati urutan selanjutnya. Yang mengejutkan, Vietnam yang dulunya masih berada di bawah Indonesia ikut sukses menyalip dengan meraih 18.01 juta wisatawan mancanegara. Padahal dengan segala kekayaan alam yang dimilik, Indonesia seharusnya bisa tampil jauh lebih baik.

Jumlah Kunjungan Wisatawan di Asia Tenggara tahun 2019. Sumber: www.statista.com
Jumlah Kunjungan Wisatawan di Asia Tenggara tahun 2019. Sumber: www.statista.com
Jelas sudah. Tidak hanya di sepak bola, di industri pariwisata pun Thailand telah jauh meninggalkan semua negara pesaingnya di Asia Tenggara. Peringkat di atas pun sejalan dengan riset yang dirilis Mastercard pada tahun 2019 lalu. Beberapa kota di Thailand meraih tingkat popularitas tinggi di pentas global.

Kota Bangkok, sebagai ibu kota Thailand, berhasil menduduki peringkat pertama berdasarkan "Mastercard Global Destination Cities Index (GDCI) 2019". Posisi bergengsi ini telah dikuasai Bangkok selama empat tahun berturut-turut.

Mastercard sendiri adalah sebuah perusahaan jasa keuangan asal Amerika Serikat yang lebih dikenal di dunia sebagai penerbit kartu kredit Mastercard.

Wat Arun, salah satu destinasi wisata populer di Bangkok. Sumber: dokumentasi pribadi
Wat Arun, salah satu destinasi wisata populer di Bangkok. Sumber: dokumentasi pribadi
Kembali ke laga sepak bola antara Indonesia vs Thailand. Timnas Garuda mungkin butuh keajaiban untuk mengalahkan skuad Gajah Perang di leg ke-2 pada tanggal 1 Januari 2022 mendatang. Namun, di bidang pariwisata, Indonesia seharusnya bisa meraih apa yang sudah dicapai Thailand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun