Jelajah Ternate, dari Benteng ke Benteng

Nasib Kalamata kembali berubah ketika diambil alih oleh Belanda setelah kepergian Spanyol dari Ternate. Benteng inipun lalu direnovasi oleh Mayor Lutzow pada tahun 1799. Dan sekali lagi Kalamata berpindah tangan ke Inggris setelah pasukan Kerajaan Inggris menginvasi wilayah penghasil rempah ini pada tahun 1810.

Kini benteng yang sudah direstorasi Pemerintah pada tahun 1994 ini menjadi salah satu destinasi wisata di kota Ternate. Walaupun tidak banyak yang bisa dilihat di benteng ini, tetapi lokasinya yang sangat strategis itu membuatnya menjadi salah satu spot foto yang sangat atraktif.

Benteng Oranje- Ternate. Sumber: dokumentasi pribadi

Kota Ternate konon pernah memiliki setidaknya 15 benteng yang pernah didirikan di atas pulau ini. Namun, kini tidak banyak yang tersisa. Selain ketiga benteng di atas, satu nama lagi yang pantas disinggahi adalah Fort Oranje (Benteng Oranje) yang berada di pusat kota Ternate.

Didirikan oleh Cornelis Matelief de Jonge pada tahun 1607, nama benteng ini sendiri diberikan oleh Francois Wiltlentt. 

Benteng Oranje ini juga tercatat sebagai benteng terbesar di kota Ternate. Hebatnya, Benteng Oranje bahkan pernah menjadi markas VOC di Asia, sebelum dipindahkan ke Batavia. 

Benteng Oranje - Ternate. Sumber: dokumentasi pribadi

Akibat reklamasi di kawasan sekitarnya, posisi Benteng Oranje pun seakan bergeser kian ke tengah kota. Makin menjauh dari tepi laut. Namun, tentu saja hal itu tidak menjadi soal. Toh, Benteng Oranje tidak lagi berfungsi untuk mengawasi lalu lintas kapal yang berlayar di depannya. 

Benteng Oranje justru lebih berharap makin banyak wisatawan yang datang berlabuh sejenak di benteng ini. 

Jadi jangan lupa, jika ke Ternate, jangan hanya mengunjungi danau dan pantainya. Ada Oranje yang menunggumu di sana. Begitu pula Kalamata, Tolukko, dan Kastella. 

***

Kelapa Gading, 11 Desember 2021

Oleh: Tonny Syiariel