Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Traveling, Fotografi, dan Kompasianival

2 Desember 2021   09:16 Diperbarui: 2 Desember 2021   10:13 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah perjalanan berburu foto di Pulau Weh, Aceh 2020. Sumber: dokumentasi pribadi

Kompasianival 2021 sudah berlalu. Namun, sensasi yang ditimbulkannya serasa masih di sini. Setidaknya bagi saya pribadi. Seakan masih belum percaya telah mendapatkan penghargaan yang begitu luar biasa di ajang Kompasiana Awards 2021. Dari Pengelola Kompasiana yang telah memberikan kesempatan bagiku untuk menulis di blog keren ini. Dan tentunya berkat semua Kompasianers hebat yang telah memberikan votes untukku. Thanks so much!

Perjalanan saya sebagai Kompasianer sejatinya masih belum terlalu lama. Jauh tertinggal dibandingkan banyak penulis handal lainnya. Dari segi produktivitas pun tidak berbeda. Ketinggalan jauh di belakang.

Sejak bergabung di blog keroyokan ini pada tanggal 21 April 2020, saya baru menghasilkan 226 artikel. Sebagian besar tentang destinasi wisata. Selebihnya soal dunia aviasi yang saya sukai, serta fotografi yang saya cintai. Tidak banyak, bukan?

Bahkan di awal bergabung, saya masih belum tahu mau menulis apa. Apakah soal pandemi yang sedang aktual dibahas di mana-mana. Ataukah tentang industri pariwisata yang telah lama saya tekuni. Industri yang telah mengantarku berkelana sampai sebelum pandemi covid-19 melanda dunia.

Sebuah perjalanan berburu foto di Pulau Weh, Aceh 2020. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebuah perjalanan berburu foto di Pulau Weh, Aceh 2020. Sumber: dokumentasi pribadi
Ketika sedang karantina mandiri di akhir Maret 2020, saya malah sempat menulis sebuah artikel berjudul "Sejuta Teori Konspirasi di Balik Covid-19". Artikel tersebut memang hanya sempat ditayangkan di akun FB. Namun, godaan menulis hal seperti itu sempat terlintas.

Cerita tentang pandemi memang sangat sexy. Apalagi seisi dunia ikut menyorotinya. Dan sebagai penggemar novel Dan Brown dan Sidney Sheldon, saya tentunya sangat menyukai kisah-kisah yang berbau intrik serta penuh aroma konspirasi. Sangat seru dan menegangkan!

Akan tetapi, setelah membaca banyak artikel Kompasianer lainnya, saya akhirnya memilih fokus pada dunia yang telah membawaku ke berbagai belahan dunia. Passion saya memang ke dunia travel. Dan pekerjaanku selama ini sepenuhnya berhubungan dengan bisnis jalan-jalan tersebut.

Singkatnya, saya pun mulai menulis berbagai hal terkait destinasi wisata. Termasuk pernak-pernik di setiap perjalanan. Dari urusan koper hingga kuliner juara. Selama perhelatan Euro 2020 pun saya ikut  mengulasnya. Tapi bukan soal prediksi skor maupun analisa hasil pertandingan.

Masalah adu strategi di lapangan hijau, serahkan saja pada ahlinya. Kompasianer Senior, seperti Pak Hendro Santoso dan beberapa Kompasianer lainnya jauh lebih piawai mengulas sepak bola. Tidak, saya sama sekali tidak menulis aspek teknis sepak bola.

Artikel-artikel Piala Eropa yang saya tulis tidak jauh dari dunia pariwisata. Coba saja simak judul artikel ini,"Euro 2020, Kota Tuan Rumah dan Destinasi Wisatanya". Begitu pula yang ini, "Inilah 5 Kota di Eropa dengan Jumlah Klub Sepak Bola Terbanyak". Dan contoh lainnya, "Euro 2020, Sponsor dan Jelajah Bir di Negara Peserta." 

Beberapa artikel selama Euro 2020 yang dikaitkan dengan destinasi wisata. Sumber: Tangkapan layar Kompasiana
Beberapa artikel selama Euro 2020 yang dikaitkan dengan destinasi wisata. Sumber: Tangkapan layar Kompasiana

Dari awal penulisan yang tersendat, saya akhirnya mulai terbiasa menulis beragam topik lainnya. Meskipun tetap masih seputar industri pariwisata. Apakah proses menulis menjadi kian gampang? Tidak juga.

Sambil masih harus banyak belajar dari semua Kompasianer lainnya, saya pun makin rajin membaca. Dari berbagai artikel di Kompasiana, buku perjalanan (guide books), sampai catatan perjalanan sendiri. Yup, saya terbiasa menyimpan semua dokumen perjalanan yang telah lewat. Hard-copy maupun soft-copy!

Dengan bertumpu pada pengalaman sendiri itulah, saya mencoba sebisa mungkin menuliskannya sesuai kebiasaan bertutur ketika bertugas sebagai seorang Tour Leader (Pemimpin Perjalanan Wisata). Salah satu tugas seorang Tour Leader adalah berbagi cerita sepanjang perjalanan atau dikenal dengan istilah 'guiding'.

Bak berpasangan, hobi traveling diimbangi kesukaan saya pada dunia fotografi. Sayang sekali, ribuan stok foto dari begitu banyak perjalanan hanya sebagian yang sempat dibagikan via Instagram. Selebihnya, tersimpan rapat dalam beberapa external hard disk berkapasitas besar.

Setelah mulai menulis di Kompasiana, saya baru mulai memanfaatkan foto-foto tersebut. Bukankah akan lebih afdol jika sebuah artikel perjalanan ditayangkan bersama foto-foto milik sendiri? Foto-foto yang sebelumnya nyaris tidak terpakai akhirnya bisa ikut mendampingi setiap artikel yang ditulis.

Foto seperti ini menyimpan kenangan tidak terlupakan. Sumber: dokumentasi pribadi
Foto seperti ini menyimpan kenangan tidak terlupakan. Sumber: dokumentasi pribadi

Seperti ungkapan terkenal, "One picture is worth a thousand words". Saya percaya semua foto yang ditampilkan pasti akan memperkuat artikel yang ditulis. Dari sekian banyak artikel tentang destinasi wisata di Kompasiana, sebagian besar menggunakan foto hasil dokumentasi pribadi.

Singkatnya, dari passion yang kuat di bidang Travel + Fotografi, saya sepertinya telah menemukan suatu passion lain yang tidak kalah membahagiakan. Travel dan fotografi telah menemukan rumahnya di Kompasiana. Dari artikel ke artikel berikutnya, saya kian terpacu untuk terus menulis.

Kompasiana sejatinya telah banyak memberikan kebahagian bagiku. Selain mendapatkan kesempatan seluasnya untuk berbagi pengalaman perjalanan ke mancanegara maupun ke pelosok tanah air, saya sekaligus bisa belajar dunia literasi dari banyak penulis handal di platform keren ini.

Dan momen terindah itu akhirnya tiba di hari yang spesial. Persis di event Kompasianival 2021, yang bersamaan dengan Hari Ulang Tahunku, saya mendapatkan kado terbaik sepanjang hidupku. Di ajang Kompasiana Awards 2021, saya beruntung mendapatkan kepercayaan dari banyak Kompasianer yang mengantarku masuk sebagai salah satu nominee di kategori "The Best in Specific Interest".

Kebahagiaan itu kian meluap ketika saya pertama kali menerima pesan pendek dari Kompasianer Fatmi Sunarya. Lalu disusul oleh teman-teman yang super sekali di grup perpesanan SKB. "Selamat Mas Tonny! Anda mendapatkan award "The Best in Specific Interest" dan "People Choice". 

Susah menjelaskan perasaanku saat itu. Bahagianya tidak hanya dobel, tetapi triple! Sejatinya, saya sudah mendapatkan sedikit sinyal bahwa kemungkinan menang ketika menerima pesan dari Kompasiana untuk menyiapkan speech singkat sebagai pemenang. Tetapi, saya masih berpikir, kandidat lain pun boleh jadi diminta hal yang sama.

Berkali-kali saya katakan, "You are just too kind to me!" Anda semua terlalu berbaik hati untukku. Untuk meraih nominasi saja, saya sudah sangat berbahagia. Tidak pernah membayangkan bisa memenangkannya. Apalagi sekaligus mendapatkan anugerah "People Choice".

Pemenang Kompasiana Awards 2021. Sumber: Tangkapan layar Kompasiana
Pemenang Kompasiana Awards 2021. Sumber: Tangkapan layar Kompasiana
Sahabat Kompasianer yang saya cintai. Sejuta kata pun rasanya tidak cukup untuk mendeskripkan betapa berterima kasihnya saya atas semua penghargaan ini. Kompasiana Awards yang saya dapatkan, baik "Best in Specific Interest" maupun "People Choice" jelas bukan karena hasil pencapaian diri sendiri. Sama sekali tidak!

Sedikitpun saya tidak berpikir demikian. Sebaik apapun sebuah karya tulisan, seindah bagaimanapun sebuah hasil foto. Tetapi, tanpa dukungan suara dari Kompasianer lainnya, semua artikel serta foto-foto itu pun tidak banyak bermakna.

Dukungan yang diberikan teman-teman Kompasianer yang sejatinya telah membawa saya meraih semua ini. Dari babak nominasi hingga tahapan voting terakhir. Tidak berlebihan kiranya, jika saya katakan, pemenang sejati adalah semua Kompasianer yang telah ikut memberikan votes. 

Saya juga ingin mengucapkan selamat buat semua Kompasianer yang ikut meraih awards di tahun ini. Congrats Mbak Dewi Puspasari, Bang Indra Rahadian, Bro David Abdullah, Bung Guido Arisso dan kepada semua Kompasianer yang juga sukses meraih berbagai penghargaan lainnya!

Terima kasih Kompasiana! Terima kasih Kompasianers! You are all the Best! 

***

Tobelo, 02 Desember 2021

Oleh: Tonny Syiariel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun