Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tobelo, Pesona Kota di Halmahera Utara

30 November 2021   06:48 Diperbarui: 16 Maret 2022   23:22 8001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah kapal antar pulau di Pelabuhan Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi

Lagu "Hioko Tobelo" mengalun kencang dari sebuah angkot yang melintas. 

"Sio, Torang tar lupa biar so jao

Jang Torang lupa basudara e

Tobelo slalu di jantong."

Di Tobelo, angkot-angkot dengan sound system membahana bak konser musik berjalan. Bahkan ketika matahari masih enggan menampakkan dirinya, sebuah angkot yang melintas bisa langsung membangunkanmu. Tidak butuh weker untuk 'morning call'. :)

Sebagai ibu kota Kabupaten Halmahera Utara, Tobelo layak membanggakan posisinya sebagai sebuah kota dagang paling berkibar di seluruh pulau Halmahera. Di wilayah Kabupaten Halmahera Utara sendiri, Tobelo telah meninggalkan jauh dua pesaingnya di masa lalu, yakni Galela dan Kao.

Pesona kota Tobelo dilihat dari Pelabuhan Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Pesona kota Tobelo dilihat dari Pelabuhan Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Bahkan di Provinsi Maluku Utara, Tobelo hanya kalah dari Ternate, bekas ibu kota Provinsi Maluku Utara itu. Kota Ternate memang telah lebih dulu dikenal sejak abad ke-16. Namun, melihat potensi ekonomi serta letak geografisnya, Tobelo bisa saja menjadi kota terbesar di kawasan ini di masa mendatang. 

Sebuah resort yang baru dibangun di Pulau Magaliho- Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebuah resort yang baru dibangun di Pulau Magaliho- Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Di masa lalu, seperti dikutip dari buku "Maluku, Indonesian Spice Islands", ekonomi lokal Tobelo sangat bergantung pada hasil bumi seperti kopra dan biji kakao (coklat). Saat ini pun kopra masih tetap dominan. Hasil kopra, yang harganya kian membaik belakangan ini, serta berbagai komoditas lainnya pula yang ikut menggerakkan bisnis ritel di Tobelo yang melaju kencang. 

Toko-toko ritel bertebaran dari pusat kota Tobelo hingga ke desa-desa sekitarnya, seperti Gosoma sampai Wosia. Dua raksasa waralaba ritel ternama tidak mau ketinggalan. Gerai keduanya ikut berlomba mengisi berbagai lokasi strategis dari kampung ke kampung. Bak saudara kembar, selalu hadir berdekatan, bahkan kerap bersebelahan. 

Sebuah kapal antar pulau di Pelabuhan Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebuah kapal antar pulau di Pelabuhan Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Kabupaten Halmahera Utara memiliki luas 3.892 km persegi dengan populasi sekitar 198 ribu jiwa. Kabupaten yang terletak di tepi utara Semenanjung Halmahera itu membentang dari desa Akelamo di selatan hingga desa Jere Tua di ujung utara Halmahera. Dari Teluk Kao sampai Tanjung Jere.

Namun, pusat bisnis di kabupaten ini jelas berporos ke kota Tobelo yang terus bertumbuh sebagai kota dagang yang selalu sibuk. Sedangkan potensi pariwisatanya bisa dibilang tersebar cukup merata di hampir semua wilayah kabupaten ini.

Pulau Pasir Timbul di dekat Pulau Meti- Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Pulau Pasir Timbul di dekat Pulau Meti- Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Akses ke Tobelo sendiri memang relatif jauh. Persis sepotong lirik dalam lagu Hioko Tobelo, "Tobelo Su Paleng Jao" (Tobelo sudah paling jauh). Tetapi, bagi penikmat jalan-jalan, perjalanan panjang ke Tobelo justru bak suatu petualangan saja. Seru dan tidak terlupakan!

Dari kota Manado, misalnya, Anda bisa menggunakan layanan salah satu maskapai nasional menuju bandara Kuabang Kao, sekitar 81 km dari Tobelo, yang kabarnya akan kembali dibuka. Menariknya pesawat yang digunakan biasanya pesawat kecil berbaling-baling. Satu di antaranya jenis ATR-600 yang bermesin twin-turboprop.

Panorama laut di timur Indonesia yang selalu menawan. Sumber: dokumentasi pribadi
Panorama laut di timur Indonesia yang selalu menawan. Sumber: dokumentasi pribadi
Opsi lain tidak kalah serunya, yakni melalui kota Ternate. Inilah rute yang paling saya sukai. Selain berkesempatan mengunjungi kota Ternate, Anda juga bisa menikmati kombinasi perjalanan darat dan laut yang sangat menarik. Ah, aroma laut Halmahera selalu membuatku mabuk kepayang.

Dan seperti kebanyakan kota pesisir di Indonesia Timur, Tobelo juga memiliki banyak pantai indah. Begitu pun pulau-pulau yang berderet di depan kota Tobelo. Memesona! Pulau-pulau ini pun cukup mudah dijangkau. Perahu ketinting dari pelabuhan Tobelo siap mengantar setiap pengunjung ke sana.

Perahu Ketinting yang sudah seperti taxi air di Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Perahu Ketinting yang sudah seperti taxi air di Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Dari pulau Kumo, pulau Rorangane, pulau Tupu-Tupu, pulau Kakara, pulau Tagalaya, sampai pulau Pawole yang menakjubkan. Tiga pulau yang disebutkan terakhir itu juga dikenal dengan spot menyelam yang sudah cukup populer. Aktivitas 'Island Hopping' di sini tentu saja sangat mengasyikkan!

Sebuah rumah apung di Pulau Kumo. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebuah rumah apung di Pulau Kumo. Sumber: dokumentasi pribadi
Tidak hanya itu, tidak jauh dari Tobelo, ada dua resort lain yang juga menarik dikunjungi, yakni Telaga Paca dan Pulau Meti. Telaga Paca hanya berjarak sekitar 29 km dari pusat kota Tobelo. Sedangkan pulau Meti bisa dicapai dengan perahu ketinting dari desa Mawea yang berada tidak terlalu jauh dari Paca.

Kedua resort ini memang tampil dengan desain dan fasilitas yang lebih kekinian. Tidak heran, baik Pulau Meti maupun Telaga Paca kian populer akhir-akhir ini. Setidaknya di kalangan wisatawan lokal di kawasan ini.

Ta'aga Paca Cottage & Resto di Telaga Paca- Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Ta'aga Paca Cottage & Resto di Telaga Paca- Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Di telaga Paca yang dulunya tidak terurus ini telah dibangun sebuah tourist resort bagi pengunjung yang hendak menginap maupun sekedar bersantai sejenak. Dengan latar belakang panorama gunung serta dikelilingi hutan nan rindang, panorama dari kawasan wisata ini tidak kalah memikat.

Sementara itu, Pulau Meti sendiri kian tenar sejak berdirinya sebuah cottage yang ikonik. Betapa tidak, Meti Cottage ini kabarnya dibangun dengan memanfaatkan limbah kayu yang terapung di laut. Sedangkan tiang bangunannya menggunakan bambu-bambu besar yang diambil dari daratan besar.

Panorama dari Dermaga Pulau Meti, Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Panorama dari Dermaga Pulau Meti, Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Popularitas Meti Cottage rupanya mengundang investor lain untuk membangun fasilitas sejenis di pulau lain persis di seberang pulau Meti. Dan mirip dengan Meti Cottage, resort paling anyar di Tobelo ini juga dibangun dengan bahan-bahan ramah lingkungan. 

Magaliho Resort, destinasi wisata baru di dekat Pulau Meti. Sumber: dokumentasi pribadi
Magaliho Resort, destinasi wisata baru di dekat Pulau Meti. Sumber: dokumentasi pribadi
Pariwisata memang memiliki prospek menjanjikan di Kabupaten Halmahera Utara, khususnya di kota Tobelo dan sekitarnya. Namun, sebelum bermimpi terlalu jauh untuk menjadikan Tobelo sebagai destinasi impian, masih banyak pe-er yang harus dikerjakan. Satu di antaranya persis ada di depan mata, yakni Pulau Kumo. 

Meskipun Kumo telah puluhan tahun menjadi pulau favorit warga kota Tobelo, kondisi pulau ini terkesan tidak begitu diperhatikan. Sampah bertebaran di atas pulau. Fasilitas toilet yang sudah dibangun tidak terawat sama sekali. Alhasil, Kumo pun hanya sedap dipandang mata. :(

Panorama indah dari dermaga pulau Kumo- Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Panorama indah dari dermaga pulau Kumo- Tobelo. Sumber: dokumentasi pribadi
Masalah kebersihan sejatinya selalu menjadi batu sandungan bagi banyak destinasi wisata di tanah air. Bagaimana bisa berkembang terus jika lingkungan wisatanya tidak terjaga. Wisatawan manapun selalu mencari destinasi wisata yang tidak hanya cantik, tetapi juga nyaman dan bersih. 

Akan tetapi, jangan lupa, semua wisatawan pun wajib menjaga kebersihan di setiap destinasi yang dikunjungi. Seperti sebuah pesan lucu di atas sebuah papan di Tanjung Bongo-Galela, "Mantan boleh berserakan, Sampah jangan!". Hahaha.

***

Tobelo, 30 November 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

1) Semua sumber foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.

2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun