Holbung juga tidak jauh dari Bukit Sibea-bea, destinasi wisata religi yang juga makin populer. Jarak antar keduanya bahkan hanya sekitar 8.3 km atau 30 menit perjalanan. Tentu saja Anda bisa mengunjungi keduanya sekaligus. Sama-sama cantik!
Posisi Bukit Holbung yang begitu strategis membuat bukit ini pun cepat sekali meraih popularitas. Baik di kalangan fotografer lanskap maupun di kelompok pecinta alam. Wisatawan lokal pun mulai mengalir ke sini.
Bukit Holbung memang sangat istimewa. Bukit ini menyajikan suatu panorama Danau Toba yang spektakuler. Dari sunrise hingga sunset!
Bagi pecinta alam, misalnya, Bukit Holbung menyediakan lokasi camping dengan panorama menawan. Saat mengunjunginya pagi itu, saya bertemu dengan dua kelompok pecinta alam yang berkemah di situ. Kamar di hotel boleh jadi jauh lebih nyaman. Tetapi, pengalaman melewatkan malam di Bukit Holbung pasti tidak tergantikan.
Bayangkan saja, Anda bisa mengantar matahari hingga terbenam di ufuk barat. Lalu, besok paginya bersiap menyambutnya kembali terbit di ufuk timur. Dan pengalaman luar biasa itu bisa dinikmati dari satu lokasi yang sama. Unforgettable!
Momen spesial itu makin sulit dilupakan ketika menikmati pesona pagi sambil menyeruput secangkir kopi. Hm, tentunya lebih afdol dengan kopi lokal asal Sidikalang. Coffee with million dollars view! Ah, masih susah move on dari pesona Toba nih. :)
Dengan segala pesona dari kontur bukit yang bergelombang, jajaran Bukit Holbung yang konon sudah ada sejak 200 tahun lalu itu sejatinya memiliki semua sarat untuk menjadi destinasi wisata terkenal. Apalagi akses ke puncak bukit relatif tidak sulit didaki. Rasanya sebagian besar wisatawan akan dengan mudah menjangkaunya.
Dari puncak Bukit Holbung, Danau Toba memang terlihat begitu berbeda. Seakan level kecantikannya naik berlipat ganda. Bahkan Bukit Sibea-bea yang tampak di kejauhan pun menjadi kian menawan. Holbung boleh jadi muncul di momen yang tepat. Momen ketika Danau Toba kembali dilirik. Super prioritas!
Menariknya, Holbung juga kerap disebut sebagai Bukit Teletubbies. Masih ingat kisah Teletubbies ini? Betul sekali. Sebutan ini merujuk ke sebuah acara televisi asal Inggris berjudul 'Teletubbies'. Film ini tidak hanya menampilkan karakter para Teletubbies yang lucu. Kawasan perbukitan yang menjadi kediaman mereka pun sangat ikonik.
Alhasil, semua bukit dengan bentuk serupa pun akhirnya dinamai Bukit Teletubbies. Namun, saya sendiri jelas lebih menyukai nama bukit ini sesuai nama aslinya, Bukit Holbung. Bukankah nama ini terdengar lebih eksotis dibandingkan Teletubbies?
Pujian akan pesona Holbung tentu saja tidak datang dari penggemar fotografi lanskap dan pecinta alam di Sumatra Utara saja. Keindahan Holbung pun mendapat sanjungan dari berbagai penjuru dunia. Setidaknya, itu yang terjadi ketika saya membagikan sebuah foto Holbung di jejaring Facebook belum lama ini.