Industri pariwisata Vietnam terus melaju kencang dari waktu ke waktu. Satu dekade lalu, Negeri Paman Ho ini boleh jadi masih dianggap anak bawang di ASEAN. Namun, Vietnam kini tidak lagi dipandang sebelah mata. Simak saja deretan angka turis yang melancong ke negeri ini dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2019, misalnya, Vietnam sudah menerima sekitar 18 juta wisatawan.
Travel Awards 2021Â belum lama ini, Vietnam dinobatkan sebagai Asia's Leading Destination 2021. Suatu pencapaian yang mengagumkan mengingat persaingan yang begitu ketat di kategori prestisius ini.
Bahkan di ajang WorldTidak itu saja. Vietnam juga sukses menempatkan Ha Long Bay, destinasi wisata yang paling diandalkannya, sebagai pemenang di kategori top lainnya, yakni Asia's Leading Tourist Attraction 2021. Tak pelak lagi, nama Vietnam pun kian moncer di pentas pariwisata global.
Ha Long Bay memang telah lama menjadi salah satu destinasi paling populer di Vietnam. Selain telah meraih status sebagai UNESCO World Heritage Site sejak tahun 1994, Ha Long juga telah ditetapkan sebagai satu dari New Seven Natural Wonders of the World.
Apalagi andalan negara di Semenanjung Indochina itu pun pernah mendapat publikasi luas ketika muncul dalam film Kong: Skull Island, Tomorrow Never Dies dan banyak film lainnya. Tomorrow Never Dies adalah salah satu film James Bond yang dibintangi Pierce Brosnan dan sangat sukses di pasar.
Ha Long Bay (Teluk Ha Long) terletak sekitar 170 km dari Hanoi, ibukota Vietnam. Perjalanan dimulai melalui darat sekitar 3.5 jam untuk mencapai kota Ha Long. Selanjutnya diteruskan menggunakan kapal-kapal kayu yang banyak memadati pelabuhan di kota itu.
Namun, tidak semua wisatawan yang ke Ha Long Bay melalui kota Hanoi. Banyak juga yang mengunjungi teluk indah ini dengan kapal-kapal pesiar internasional yang juga mengunjungi Ha Long. Beberapa paket kapal pesiar ternama memang memiliki rute ke destinasi wisata terkenal ini.
Terletak di utara Vietnam, Ha Long berada di dalam area Teluk Tonkin yang dekat perbatasan dengan China. Yang menarik, jumlah persis pulau-pulau yang tersebar di kawasan seluas 1,553 km persegi ini bak sebuah misteri. Tidak ada angka yang sama.
Situs UNESCO, misalnya, menyebut sekitar 1,600. Sedangkan dikutip dari Eyewitness Travel Guide: Vietnam terdapat lebih dari 2,000 pulau di Teluk Ha Long. Dari jumlah tadi, hanya 980 pulau yang sudah diberi nama. Selebihnya, masih tanpa nama.
Penduduk di Teluk Halong pun mulai memberi nama ke sebagian pulau-pulau itu. Ada pulau dengan nama Teko Teh, Ayam Duduk, Batu Kembar, dan sebagainya. Nama-nama ini diberikan sesuai interpretasi dari bentuk pulau yang tidak biasa itu.
Nama Teluk Ha Long sendiri pun diselimuti legenda yang menarik. Dalam bahasa Vietnam, Ha Long berarti Naga yang Turun ke Laut. Penduduk Vietnam memang memiliki kepercayaan bahwa bangsa mereka berasal dari naga.
Alkisah, di zaman dahulu kala, saat Vietnam sedang terancam diserang musuh, dewa mengirim keluarga naga, yang terdiri dari Ibu dan anak ke bumi untuk menolong bangsa ini. Naga-naga tersebut lalu mengeluarkan banyak sekali butiran dari mulut yang berubah menjadi ribuan pulau batu.
Perahu-perahu musuh yang datang akhirnya hancur berkeping karena menabrak pulau-pulau batu tersebut. Vietnam pun selamat. Tempat Ibu Naga turun ke bumi pun disebut Ha Long Bay. Dan lokasi Anak Naga dinamakan Bai Tu Long Bay. Legenda memang selalu menjadi bumbu menarik untuk menjual sebuah destinasi.
Perjalanan wisata di Teluk Halong biasanya menggunakan kapal kayu berkapasitas 50-100 penumpang. Kapal-kapal ini pun dirancang bak hotel terapung. Walaupun hadir dalam berbagai ukuran, hampir semua kapal yang digunakan menyediakan fasilitas memadai bagi semua wisatawan.
Tidak mengherankan, kesibukan kru kapal sudah terlihat sejak dari pelabuhan di Halong City. Kru kapal terlihat memuat cukup banyak perbekalan yang disesuaikan dengan jumlah penumpang dalam satu kapal.
Satu kapal yang terdiri dari beberapa kru itu bekerja serba rangkap. Ada yang menjadi pelayan dan merangkap juru masak. Ada pula kru yang bertugas menjadi pemandu senam Tai Chi di atas kapal. Suatu perjalanan yang menyenangkan. Mirip dengan live on board di Komodo.
Akan tetapi, bukan kenyamanan itu yang menjadi daya tarik perjalanan di Teluk Ha Long. Pesona Ha Long sejatinya justru berada di luar kapal. Sekitar satu jam setelah berlayar, pemandangan alam di sekitar kapal pun makin memesona.
Seakan berkejaran dengan waktu, semua penumpang pun bergegas naik ke atas dek kapal. Panorama yang tersaji sungguh fantastis. Gugusan pulau karst (kapur) itu menjulang secara spektakuler di teluk ini. Dan itulah daya tarik utama dari destinasi wisata nomor satu di Vietnam ini.
Pulau-pulau batu kapur itu memang suatu kreasi alam yang luar biasa. Muncul akibat suatu pergerakan di perut bumi. Hasilnya pun sangat fenomenal. Bentuk pulau-pulau yang begitu menawan pun kerap digambarkan bak untaian Mutiara di Teluk Tonkin.
Dari sekian banyak pulau yang ada, wisatawan biasanya diajak mengunjungi beberapa pulau terkenal, antara lain Hang Dau Go, Dao Titop dan Bo Nau Cave (Pelican Cave). Dan tentu saja tidak lupa melewati kampung terapung nelayan yang menarik.
Hang Dau Go atau disebut juga sebagai Cave of Marvels adalah sebuah goa stalagmit dan stalaktit yang menakjubkan. Berada di atas ketinggian sekitar 187 meter dpl (di atas permukaan laut), Anda pun harus menaiki 90 anak tangga untuk mencapainya. Namun, tantangan ini belum seberapa.
Perhentian berikutnya lebih menantang. Itulah Dao Titop atau Titop Island yang tidak kalah terkenal. Pulau dengan pantai indah ini memungkinkan Anda untuk trekking hingga ke puncak pulau. Namun, untuk mencapainya Anda harus menapak sekitar 500 tangga. Sangat melelahkan, tetapi puncak Titop menjanjikan suatu panorama nan spektakuler.
Gugusan pulau di Teluk Ha Long mungkin saja mengingatkan banyak wisatawan akan pulau-pulau kapur lainnya di Teluk Phanga, Phuket- Thailand atau Sungai Li, Guilin- China. Dan tentu saja ada juga yang mengaitkan dengan Raja Ampat di Papua- Indonesia.
Kawasan wisata ini juga dihiasi rumah-rumah terapung dari para nelayan. Ketika melewatinya, kapten kapal kami segera merapatkan kapalnya. Rupanya sang koki ikut berbelanja bahan-bahan utama untuk makan siang kami. Ada ikan segar, udang, cumi, rajungan, dan juga bahan-bahan makanan lainnya.
Di saat yang sama, ada juga perahu-perahu nelayan kecil lainnya yang mendekat menawarkan barang dagangannya. Mulai dari aneka suvenir sampai minuman ringan. Perahu-perahu kecil dengan dagangannya itu mirip dengan Pasar Terapung Lok Baintan di sungai Martapura, Kalimantan Selatan.
Makan siang di atas kapal memang sangat istimewa. Bukan soal menunya yang serba seafood yang lezat. Tetapi, pemandangan alam yang ada di sekitarnya yang membuat acara makan pun menjadi kian sedap. Lunch with a View!
Pengalaman di Ha Long bakal makin mengesankan bagi wisatawan yang melewatkan malam di atas kapal. Ada kesempatan menikmati sunset di sore hari maupun sunrise pada keesokan paginya. Suatu pengalaman yang sulit dilupakan.
Wisata Paling Terkemuka di Asia di tahun 2021.
Dengan segala keunikan itulah, Ha Long Bay pun sukses menarik lebih dari 6 juta wisatawan setiap tahun. Pesona ciptaan Sang Naga pula yang boleh jadi membuat Ha Long Bay pun terpilih sebagai AtraksiSayang sekali ketika saya mengunjunginya beberapa tahun lalu, Teluk menakjubkan ini selalu diselimuti kabut. Langit biru yang diharapkan hadir seakan terus menjauh. Betapapun, Ha Long Bay masih tetap menarik dijelajahi.
***
Kelapa Gading, 26 Oktober 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
1) Semua sumber foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.
2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H