Bagaimana dengan Garuda Indonesia? Maskapai flag carrier Indonesia ini bahkan tidak masuk nominasi di semua kategori di bidang airlines. Apakah Garuda memang sengaja tidak mau berpartisipasi? Entahlah. Jika demikian, tentunya patut disayangkan. Betapapun ajang seperti ini sangat penting untuk memperkuat branding setiap maskapai.
Sementara itu, Meridian Adventure Dive Resort, Raja Ampat- Indonesia dinobatkan sebagai “Asia’s Leading Dive Resort 2021”. Lalu ada Panorama sebagai “Asia's Leading Integrated Tourism Group 2021" serta Hotel Indigo Bali Seminyak Beach meraih predikat “Asia's Leading Lifestyle Resort 2021”, dan lain-lain.
WTA didirikan pada tahun 1993 dengan tujuan untuk mengakui keunggulan dan memberikan penghargaan bagi semua pelaku industri pariwisata. WTA ini pun sejatinya ikut didirikan para juri internasional yang sebagian besar berasal dari WTTC (World Travel and Tourism Council).
Dalam perkembangannya, ajang penghargaan WTA kian bergengsi. Bahkan sudah dianggap bak Academy Awards bagi pelaku industri pariwisata ini. Apalagi sampai diundang hadir di event puncak, yakni Grand Final Gala Ceremony 2021. Wow!
Kemenangan Bali, Citilink, Panorama, dan beberapa hotel tentu saja layak dibanggakan. Namun, ada dua penghargaan paling diincar semua negara peserta yang gagal diraih. Kedua penghargaan yang direbut Vietnam itu adalah "Asia’s Leading Destination 2021" dan "Asia’s Leading Tourist Attraction 2021".
Pariwisata Vietnam memang sedang berlari kencang dalam satu dekade terakhir. Negeri Paman Ho ini berhasil menyisihkan tujuh kandidat kuat lainnya. Tidak hanya Indonesia, tetapi juga China, India, Korea, Malaysia, Singapore, Sri Lanka, dan Thailand.Vietnam juga berjaya di kategori top lainnya, yaitu “Asia’s Leading Tourist Attraction 2021" dengan Halong Bay yang muncul sebagai kampiun. Padahal di kategori ini bertengger nama-nama kondang, antara lain Angkor Wat-Kamboja, Tembok Besar-China, Borobudur-Indonesia, Taj Mahal-India, dan lain-lain.
Indonesia juga harus gigit jari di kategori Destinasi Pantai. Dengan deretan pantai-pantai di tanah air yang begitu menakjubkan, Indonesia ternyata harus merelakan predikat "Asia's Leading Beach Destination 2021" jatuh ke tangan Filipina. Kegagalan yang patut disayangkan.
Terlebih lagi Indonesia bahkan tidak masuk nominasi di beberapa kategori destinasi lainnya. Bayangkan saja, dengan segala warisan budaya serta kekayaan alam yang luar biasa, Indonesia bahkan tidak masuk nominasi di kategori wisata adventure. Begitu pula di kategori "Leading Cultural City Destination", "Leading Cultural Destination" dan "Leading Nature Destination".
Boleh jadi ajang seperti ini masih belum mendapat perhatian serius dari Kemenparekraf yang kini dipimpin Sandiaga Uno. Namun, jangan lupa, di era digital seperti sekarang, setiap ajang apresiasi seperti ini selalu meraih publikasi yang luar biasa.
Apalagi ajang yang menggunakan sistem voting secara daring. Kekuatan netizen +62 jika diarahkan secara jitu, sudah pasti mampu meraih hasil yang fantastis.
Semoga saja di tahun mendatang, Kemenparekraf akan tampil di barisan terdepan dengan mengajak semua netizen ikut memenangkan pertarungan ini. Ayo, Indonesia!