Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pos Bloc, Destinasi "Hangout" Terkini di Jakarta

16 Oktober 2021   13:44 Diperbarui: 17 Oktober 2021   12:33 4318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Filateli Jakarta yang kini menjadi Pos Bloc. Sumber: dokumentasi pribadi

Gedung Filateli Jakarta belakangan ini kian ramai dikunjungi. Apakah peminat perangko kembali melonjak? Ternyata, tidak begitu. Bekas Kantor Pos pertama di Jakarta itu rupanya telah disulap menjadi Pos Bloc, sebuah ruang kreatif dan tempat nongkrong baru yang keren.

Gedung Filateli milik PT Pos Indonesia ini sejatinya adalah bekas kantor pos pertama yang didirikan oleh VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746. Gedung tersebut didirikan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaaf W. Baron van Imhoff.

Terletak di kawasan Gambir atau persisnya di seberang Pasar Baru, Pos Bloc segera menyita perhatian. Betapa tidak, kawasan Pasar Baru dan sekitarnya telah lama kehilangan pesonanya. Padahal, Pasar Baru dulunya adalah salah satu destinasi belanja dan kuliner yang sangat populer di ibu kota Jakarta.

Kini gedung dengan luas lahan 7.000 meter persegi itu dialihfungsikan menjadi ruang kreatif dan tempat nongkrong yang lebih kekinian. Bisa untuk berbagai acara seni, budaya, hiburan, maupun untuk pemberdayaan bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Ruang Utama di Pos Bloc Jakarta. Sumber: dokumentasi pribadi
Ruang Utama di Pos Bloc Jakarta. Sumber: dokumentasi pribadi
Pos Bloc merupakan hasil kolaborasi antara PT Pos Properti Indonesia dan PT Pos Indonesia sebagai BUMN tertua di Indonesia dengan pihak swasta, PT Ruang Kreatif Pos, yakni perusahaan yang telah sukses mengembangkan ruang kreatif publik M Bloc Space di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan. 

Seperti diketahui, bekas perumahan dinas Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) itu telah direnovasi dan menjadi M Bloc Space yang kini populer di kalangan kaum muda urban.

Konversi gedung bersejarah menjadi museum, galeri, resto, kafe ataupun sebagai ruang kreatif sebetulnya telah lama berlangsung di tanah air. Ada gedung tua terbengkalai yang kemudian direnovasi dan dialihfungsikan. Ada pula gedung lama yang tidak dimanfaatkan lalu dikonversi menjadi tempat baru yang lebih menguntungkan secara komersial.

Pos Bloc Jakarta. Sumber: dokumentasi pribadi
Pos Bloc Jakarta. Sumber: dokumentasi pribadi
Di Jakarta sendiri sudah banyak gedung atau bangunan bersejarah yang telah dialihfungsikan. Sebagian besar menjadi resto dan galeri. Bekas Gedung Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat, misalnya, pernah dikonversi menjadi Buddha Bar Jakarta pada tahun 2007 yang kemudian ditutup.

Kini gedung peninggalan Belanda yang berstatus cagar budaya nasional itu telah digunakan oleh Tugu Group yang menyulapnya menjadi Tugu Kunstkring Paleis. Sebuah resto ala fine dining dan galeri sejak April 2013

Di kawasan Kota Tua Jakarta, nama Cafe Batavia tentu saja sudah sangat terkenal. Bangunan era kolonialisme Belanda itu dibangun pada tahun 1837 atau sekitar 7 tahun setelah konstruksi Batavia City Hall (kini Museum Sejarah Jakarta).

Sebuah bangunan bersejarah di Kota Tua Jakarta yang dikonversi menjadi kafe. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebuah bangunan bersejarah di Kota Tua Jakarta yang dikonversi menjadi kafe. Sumber: dokumentasi pribadi
Pada masa lalu, bangunan yang berdiri di Alun-alun Fatahillah itu pernah menjadi kediaman pejabat tinggi Belanda. Namun, sejak 1991 telah direnovasi dan menjadi Cafe Batavia. Salah satu kafe ternama di kawasan Kota Tua Jakarta.

Dua restoran kelas atas di kawasan elit Menteng Jakarta Pusat boleh jadi memiliki jejak sejarah yang hampir sama. Restoran Bunga Rampai dan Plataran Menteng juga didirikan di bekas bangunan tua bersejarah. Dan hal yang sama terjadi di berbagai kota lainnya di tanah air.

Kembali ke Pos Bloc yang baru diresmikan pada hari Minggu, 10 Oktober 2021 lalu, oleh Menteri BUMN Eric Thohir, memang layak diapresiasi. Betapa banyak aset negara yang sangat bersejarah, tetapi tidak terawat dengan baik. Bahkan boleh jadi tidak dimanfaatkan sama sekali.

Teras depan Pos Bloc yang dijadikan tempat duduk menarik di sore hari. Sumber: dokumentasi pribadi
Teras depan Pos Bloc yang dijadikan tempat duduk menarik di sore hari. Sumber: dokumentasi pribadi
Bukankah lebih baik berbagai gedung tua bersejarah itu dialihfungsikan selama tidak meninggalkan identitas awalnya? Pos Bloc pun demikian. Ketika saya mengunjunginya Jumat kemarin, bangunan asli kantor pos ini tetap terjaga dengan baik. Pengalihfungsian ini malah membuatnya tampil kian menarik.

Pelestarian semua cagar budaya memang tidak semata dirawat dan membiarkannya dalam kesunyian yang panjang. Jauh lebih baik dimanfaatkan dan dikembangkan seperti yang dilakukan PT Pos Indonesia dengan Pos Bloc yang keren ini.

Tampak depan Pos Bloc yang menarik. Sumber: dokumentasi pribadi
Tampak depan Pos Bloc yang menarik. Sumber: dokumentasi pribadi
Meskipun seluruh ruang belum ditempati, tetapi hebatnya, sejak resmi dibuka, Pos Bloc sanggup menarik jumlah pengunjung rata-rata sebanyak 2.000 orang per hari. Dan sebagian besar adalah kaum milenial. Fantastis!

Hingga hari ini, bangunan cagar budaya tersebut telah ditempati beragam tenant. Dari makanan hingga gerai fesyen. Di antaranya, Twalen (kuliner Bali), Coldheart (kedai minuman), Canggu Bakehouse (kedai kue), Filosofi Kopi, Bakmi Sedjuk, Damn! I Love Indonesia (gerai fesyen).

Ngopi di salah satu kedai kopi di Pos Bloc. Sumber: dokumentasi pribadi
Ngopi di salah satu kedai kopi di Pos Bloc. Sumber: dokumentasi pribadi
Hadir juga di sini, Huma Ide (kedai gelato), Via Bata Via (toko barang antik), Photomatics (kedai foto), Roti Bakar Kemang, Communion (gerai sepatu kets), Nastar by Ritz, Sovlo (gerai aksesoris), Jamune (kedai jamu), dan lain-lain.

Salah satu gerai di Pos Bloc. Sumber: dokumentasi pribadi
Salah satu gerai di Pos Bloc. Sumber: dokumentasi pribadi

Jadi wiken ini hendak ke mana? Nah, Pos Bloc tentu saja layak menjadi pertimbangan. :)

***

Kelapa Gading, 16 Oktober 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2

Catatan: 

1) Semua sumber foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi.

2) Artikel ini ditulis khusus untuk Kompasiana. Dilarang menyalin/menjiplak/menerbitkan ulang untuk tujuan komersial tanpa seijin penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun