Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tallinn, Permata di Laut Baltik

13 Oktober 2021   14:19 Diperbarui: 30 Juni 2022   21:53 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menara Gereja Olaf yang menjulang di tengah kota tua. Sumber: dokumentasi pribadi

Kota Tua Tallinn dengan menara Balai Kotanya. Sumber: dokumentasi pribadi
Kota Tua Tallinn dengan menara Balai Kotanya. Sumber: dokumentasi pribadi
Deretan bangunan dengan arsitektur menawan dan penuh warna menghiasi wajah kota cantik ini. Mulai dari kawasan Toompea di Upper Town (Kota Atas) sampai Lower Town (Kota Bawah).

Toompea atau Bukit Katedral adalah sebuah bukit kapur di pusat kota Tallinn tempat berdirinya Kastil Toompea. Dengan posisinya yang berada sekitar 20 -30 meter lebih tinggi dari wilayah sekitarnya, kawasan Toompea pun sering disebut sebagai Upper Town.

Panorama kota Tallinn dari atas tembok kota. Sumber: dokumentasi pribadi
Panorama kota Tallinn dari atas tembok kota. Sumber: dokumentasi pribadi

Kastil Toompea dulunya seakan terpisah dari area sekitarnya. Dibentengi dengan ketat dan selalu menjadi pusat kekuasaan dari semua penguasa yang pernah memerintah Estonia. Konon bukit kastil ini adalah gundukan kuburan dari Kalev, raksasa yang mendirikan Tallinn dalam mitologi Estonia.

Ketika Kalev meninggal, istrinya Linda yang begitu berduka pun memindahkan batu demi batu hingga menumpuk tinggi menutupi kuburan Kalev. Alhasil, sebuah bukit besar pun terbentuk. Dari legenda inilah, kawasan ini selalu dikaitkan dengan asal-usul kota Tallinn.

Penjual suvenir di tepi jalan menuju Kota Atas. Sumber: dokumentasi pribadi
Penjual suvenir di tepi jalan menuju Kota Atas. Sumber: dokumentasi pribadi
Di atas bukit Toompea ini pula, terdapat beberapa bangunan penting yang juga menjadi objek wisata populer. Di antaranya, Parliament Building (Riigikogu); St. Mary's Cathedral - sebuah gereja Lutheran yang juga dikenal sebagai Gereja Kubah; dan Alexander Nevsky Cathedral.

Katedral Alexander Nevsky, yang sedang direnovasi saat itu, tampil menarik. Katedral bergaya Neo-Russia ini dirancang oleh Mikhail Preobrazhensky antara tahun 1894 and 1900. 

Sebuah katedral yang kental bercirikan gaya Orthodox Russia. Lima kubah berwarna hitam terlihat kontras dengan warna merah dan putih yang membalut bangunan katedral ini.

Katedral Russia Orthodox Alexander Nevsky. Sumber: dokumentasi pribadi
Katedral Russia Orthodox Alexander Nevsky. Sumber: dokumentasi pribadi
Kota Tua Tallinn tidak terlalu luas. Terpisah dari wilayah kota lainnya oleh tembok kota, Anda bisa menjelajahinya dengan berjalan kaki dari satu sisi ke sisi lainnya. Dari Kota Atas ke Kota Bawah. Jalan-jalan berkelok yang ditutup batu serta deretan bangunan tua penuh warna membuat atmosfer kota abad pertengahan ini begitu terasa.

Di beberapa restoran dan kafe, pelayan pun menggunakan pakaian bergaya medieval. Dan suasana kota kian menarik ketika kita akhirnya tiba di sebuah alun-alun cantik yang disebut Tallinn Town Hall Square. Inilah salah satu tempat favorit bagi semua wisatawan sebelum kembali ke kapal di sore hari.

Sebuah sudut jalan di kota tua Tallinn. Sumber: dokumentasi pribadi
Sebuah sudut jalan di kota tua Tallinn. Sumber: dokumentasi pribadi
Tallinn Town Hall Square adalah sebuah alun-alun cantik di tengah kota tua Tallinn. Lokasi berdirinya Tallinn Town Hall sebagai penanda kota atau landmark kota Tallinn. Menariknya, fungsi alun-alun ini tidak banyak berubah sejak dahulu kala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun