Di Munich misalnya, semua pengamen jalanan, baik pemusik maupun pematung hidup, harus mendapatkan lisensi dari kantor Informasi Kota (Stadtinformation)Â yang berada di City Hall, Munich. Untuk mendapatkan lisensi pun tidak mudah.
Ada semacam audisi yang dilakukan untuk memastikan atraksi atau hiburan dari pengamen layak tampil. Selain itu, tempat ngamen yang disebut pitch ikut ditentukan. Dan yang paling menarik, khususnya di Marienplatz, ketika Glockenspiel di Rathaus berdentang, semua pengamen harus menghentikan atraksinya sekitar 15 menit. Suatu aturan yang sangat cermat khas Jerman!
Layaknya sebuah bisnis, pemilihan lokasi sangat menentukan sukses tidak seorang pengamen jalanan. Tidak mengherankan, banyak pengamen memilih pitch yang berada di kawasan wisata populer. Antara lain, di sebuah piazza (alun-alun), dekat stasiun kereta, kawasan pejalan kaki, jembatan terkenal dan lain-lain.
Satu hal yang umumnya berlaku sama di semua kota, yakni lokasi pitch sama sekali tidak boleh menghalangi arus lalu lintas kendaraan maupun pejalan kaki. Dan jangan sampai menghambat masuk keluar pengunjung di suatu tempat, seperti stasiun kereta, gereja, pasar, dan sebagainya.
Lain negara, lain lagi aturannya. Di Inggris, contohnya, tidak semua kota menerapkan aturan yang sama. Bahkan kota London pun menerapkan aturan berbeda di berbagai distrik di kota itu.Â
Jika di wilayah City of London sama sekali tidak diizinkan melakukan aktivitas hiburan jalanan apapun. Maka tidak demikian dengan di wilayah City of Westminster.
Di wilayah yang meliputi Trafalgar Square, Piccadilly Circus, Leicester Square dan Covent Garden, pengamen jalanan boleh saja tampil selama sudah mengantongi lisensi terlebih dahulu. Bahkan sejak 5 April 2021 lalu, Dewan Kota Westminster telah menetapkan semua area yang mewajibkan pengamen berlisensi. Izin juga diperlukan untuk ngamen di London Underground atau kereta bawah tanah di London.
Salah satu spot paling ideal untuk melihat aneka pertunjukan pengamen jalanan di London berada di distrik Covent Garden. Kawasan ini kabarnya telah menjadi saksi sejarah berbagai pertunjukan jalanan sejak tahun 1660-an. Dan tradisi ini masih terus terjaga hingga kini.
Dengan reputasi seperti itu, maka hanya pengamen jalanan dengan keahlian atau talenta khusus yang diizinkan tampil di sana. Selain harus memiliki lisensi, ada audisi khusus yang diadakan oleh Covent Garden Market. Atraksi sang pengamen jalanan akan dinilai layak atau tidak untuk tampil.
Selain London, beberapa kota lain di Inggris juga memiliki kawasan favorit yang disukai para pengamen untuk menjemput rezeki. Semuanya berada di destinasi wisata populer di masing-masing kota. Di Liverpool tentu saja berada di Mathew Street atau lokasi berdirinya The Cavern Club, tempat the Beatles tampil pada awal kariernya.
Sedangkan di Edinburgh, Skotlandia, lokasi idaman semua pengamen tidak lain adalah Royal Mile, yakni serangkaian jalan yang membentang sekitar 1.6 km dari Edinburgh Castle sampai Holyrood Palace. Inilah kawasan wisata paling terkenal di kota tua ini.