Mulai dari Soto Madura, Soto Lamongan, sampai Soto Ambengan. Masing-masing soto memiliki kekhasan tersendiri. Ketiganya bak tiga jawara yang menjaga reputasi Jawa Timur di pentas kuliner nusantara.
Dalam beberapa kali kunjungan ke Surabaya, selain rajin memotret Jembatan Suramadu yang memesona itu, saya pun kerap mengunjungi beberapa kedai Soto Madura di sana. Baik Soto Madura Gubeng Pojok yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa 30, maupun Soto Madura Wawan yang beralamat di Jalan Mayjen Sungkono.
Bagi sebagian pecinta soto, Soto Wawan boleh jadi lebih dikenal saat ini. Namun, Soto Madura Gubeng Pojok sejatinya telah hadir lebih dulu, yakni sejak tahun 1947. Kedai soto legendaris ini awalnya berlokasi di dekat stasiun Gubeng Surabaya.
Menu andalan di kedai Soto Madura tentu saja soto spesial daging, yakni irisan daging sapi yang diguyur kuah berwarna kuning nan lezat. Soto dengan kuah yang gurih ini makin mantap jika disantap dengan telur rebus. Sedappp! Pantas rasanya Soto Madura pun termasuk salah satu soto terpopuler di Indonesia.
Kalau sudah menikmati Soto Madura, tidak lengkap jika belum mencicipi juga Soto Lamongan Cak Har yang tidak kalah kondang di kota ini. Pengunjung dari luar kota Surabaya pun selalu menjadikannya sebagai salah satu referensi kuliner yang wajib dikunjungi.
Soto Lamongan Cak Har diakui sebagai salah satu soto ayam dengan ciri khas koya udang yang tiada duanya. Soto dengan kuah bening ini mulai memperkaya dunia kuliner di Surabaya dari kedai pertamanya di Jalan Arief Rahman Hakim No. 136, Sukolilo- Surabaya.
Jelajah kuliner soto di Surabaya bakal kian sempurna jika mampir ke Kedai Soto Ambengan. Konon soto ini sejatinya berasal dari Soto Ayam Ambengan Pak Sadi yang sangat legendaris. Berlokasi di Jalan Ambengan Surabaya, kedai soto tersebut sudah dibuka sejak tahun 1970.
Soto Ayam Ambengan terdiri dari daging ayam, telur, bihun, kunyit, lengkuas, serai, kuah kaldu ayam dan koya. Kendati Pak Hasni Sadi konon memiliki resep rahasia yang membuat cita rasa sotonya berbeda dari semua pesaingnya. Tetapi, sebetulnya soto kreasinya mirip dengan Soto Lamongan. Maklum Pak Sadi aslinya berasal dari kota Lamongan.
Kini Soto Ayam Ambengan Pak Sadi bisa ditemukan di berbagai kota lainnya, termasuk di Jakarta. Untuk meyakinkan pelanggannya bahwa kedai soto asli miliknya, Pak Sadi selalu memasang fotonya di papan nama kedai sotonya. Anda sudah pernah mencobanya?
Tidak hanya Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah pun memiliki berbagai soto andalan. Di Semarang, misalnya, saya pernah singgah di Soto Bangkong yang sangat populer di kota itu. Selain itu, ada Soto Solo di kota Solo maupun Soto Kudus di kota kretek Kudus.
Soto Semarang sendiri pada dasarnya mirip dengan Soto Kudus, yakni varian soto dengan kuah bening tanpa santan. Isi soto ini terdiri dari suwiran ayam, sohun, tauge, dan irisan daun bawang. Soto Bangkong di Semarang terletak di Jalan Brigjen Katamso No.1.