Betapa tidak, ribuan turis yang tidak menggunakan masker terlihat memadati kawasan wisata di utara India itu.
Kerumunan turis yang dikaitkan dengan wisata balas dendam itu disinyalir dilakukan setelah berbulan-bulan penduduk India harus menjalani isolasi dan karantina.Â
Maka begitu Pemda Himachal Pradesh memberikan kelonggaran perjalanan, banyak penduduk pun berbondong-bondong mendatangi Manali. Sayang sekali, dari foto-foto yang beredar sebagian besar mengabaikan prokes yang ditetapkan.
India sendiri pernah mengalami serangan gelombang kedua covid-19 yang dahsyat akibat pelonggaran prokes yang diterapkan di negara itu. Pelonggaran prokes seperti yang terjadi di Manali ditakutkan akan kembali memicu merebaknya virus varian delta yang jauh lebih mematikan.
Apakah Revenge Travel akan terjadi juga di Indonesia?Â
Walaupun banyak yang meragukannya, tidak ada salahnya tetap waspada. Kekuatan ekonomi masyarakat memang sedang menurun, tetapi kelas menengah atas masih bisa saja terus bepergian. Setidaknya di destinasi lokal yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya.
Revenge Travel memang diakui sebagai salah satu terobosan untuk menggairahkan kembali industri pariwisata nasional yang terpuruk. Namun, jangan sampai lupa, fenomena ini hanya akan berhasil di negara-negara yang telah sukses mengendalikan jumlah kasus positif.
Setiap pelonggaran aturan tetap harus diikuti penerapan protokol kesehatan yang ketat di semua titik pelayanan. Mulai dari bandara, hotel, restoran, hingga semua destinasi wisata yang dikunjungi.Â
Jika tidak, maka Revenge Travel bukannya membuka peluang bisnis yang kita harapkan, tetapi justru ancaman serius kembalinya covid-19 yang masih terus mengintai.
***
Kelapa Gading, 29 Agustus 2021