Eiffel awalnya dibangun sebagai pintu masuk "1889 Exposition Universelle", sebuah Pameran Dunia untuk merayakan seabad Revolusi Prancis. Menariknya, menara ini hanya memiliki izin berdiri selama 20 tahun. Artinya Eiffel harus dibongkar pada tahun 1909 ketika kepemilikannya diserahkan kepada Kota Paris.
Untung saja, Dewan Kota yang telah berencana meruntuhkannya akhirnya membatalkan. Eiffel yang memiliki antena di puncaknya itu ternyata mendatangkan keuntungan dari segi komunikasi. Eiffel pun selamat dan terus berdiri tegak hingga kini.
Konstruksi Eiffel yang terbuat dari besi itu pun awalnya menuai berbagai kritik dari masyarakat. Surat kabar harian saat itu dipenuhi surat kritik dari komunitas seni di Paris. Banyak yang menyebutnya Eiffel sangat tidak sedap dipandang mata. Desain Eiffel memang sangat modern dibandingkan arsitektur bangunan di kota Paris kala itu.
Guy de Maupassant, seorang penulis Prancis, yang tidak menyukai struktur menara ini pun melakukan aksi protes nan unik. Setiap hari dia makan siang di restoran menara.Â
Ketika ditanyai mengapa, ia menjawab bahwa itu adalah satu-satunya tempat di Paris di mana dia tidak perlu melihat Menara Eiffel. Dari atas Eiffel tentu saja tidak bisa melihat Eiffel lagi!
Namun, semua itu telah menjadi lembaran sejarah masa lalu. Eiffel kini telah menjadi objek wisata paling populer di kota Paris. Hampir semua situs wisata ternama menempatkan Eiffel di posisi pertama dari berbagai daftar ranking, antara lain "Top 10 Paris Attraction", "28 Top-Rated Tourist Attraction in Paris", dan lain-lain.
Dengan reputasi yang mengkilap ini, wajar saja Paris Saint-Germain pun tidak ragu ikut memajang ikon Paris ini di logonya. Apalagi klub yang berdiri pada tanggal 12 Agustus 1970 ini memang bermarkas di kota yang sama dengan Menara Eiffel.
Dibandingkan klub sepak bola lainnya di Eropa, PSG termasuk klub yang masih muda. Bandingkan dengan Liverpool yang telah berusia 129 tahun. Atau AC Milan yang sudah 122 tahun. Bahkan Olympique de Marseille, klub sesama dari Prancis, sudah berumur 121 tahun.
Akan tetapi, usia muda tidak menghalangi PSG meraih prestasi tinggi. PSG disebut-sebut sebagai klub Prancis tersukses saat ini. Dan reputasinya kian menjulang sejak diambil alih oleh taipan kaya dari Qatar Sports Investments sejak tahun 2011.
PSG juga sering disebut sebagai "The Hypest Club in the World". Klub paling kekinian yang kerap menabur berbagai sensasi. Belum lagi klub ini berbasis di kota yang menjadi pusat gaya hidup dunia. Kota yang selalu menjadi trend-setter dunia mode. Dan deretan pemain bintang PSG pun selalu tampil bak selebritas dunia lainnya.
Dalam satu dekade terakhir, makin banyak pemain bintang dengan banderol selangit merapat ke Paris. Dari lini belakang hingga depan bertabur bintang-bintang lapangan hijau nan mahal.Â