Hotel dan kasino telah lama menyatu di Las Vegas. Bak pasangan tidak terpisahkan. Hampir semua hotel besar di kota judi ini memiliki fasilitas kasino nan luas. Dan meskipun industri pariwisata global masih terpuruk, sebuah hotel baru berukuran raksasa kembali menyesaki "The Strip", bulevar terkenal di Las Vegas yang dipenuhi deretan hotel dengan jumlah kamar fantastis. Dari 2,000-an hingga lebih dari 5,000 kamar.Â
Seperti dilansir BBC News Juni lalu, Genting Group baru saja meluncurkan hotel kasino terbarunya di Las Vegas- AS, yakni Resorts World Las Vegas. Hotel yang dibangun di bekas Stardust Resort and Casino yang telah dirobohkan pada tahun 2007 itu langsung menciptakan sensasi di industri perhotelan di kota terbesar di negara bagian Nevada itu.
Genting Group, perusahaan perhotelan terkemuka asal Malaysia, yang menggandeng Hilton Worldwide, raksasa pengelola hotel dari AS, tidak membangun hotel terbesar di Las Vegas. Dengan jumlah kamar 'hanya' sekitar 3,500, hotel ini masih jauh lebih kecil dari MGM Grand yang memiliki lebih dari 6,000-an kamar.
Namun, yang membuat Resorts World Las Vegas langsung mencatat rekor adalah biaya konstruksi mega-resort ini yang menyedot kocek Genting Group sebesar 4.3 milyar dolar AS. Inilah proyek hotel termahal di Las Vegas, mengalahkan Cosmopolitan Hotel of Las Vegas yang menghabiskan investasi sebesar 4 milyar dolar.
Fasilitas di Resorts World Las Vegas memang mencengangkan. Selain memiliki lantai kasino seluas 10,900 meter persegi, bangunan dengan menara setinggi 59 lantai ini juga menaungi 3 hotel dari grup Hilton sekaligus, yakni Hilton at Resorts World (1,774 kamar), Conrad Las Vegas at Resorts World (1,496) dan Crockfords Hotel (236).
Tidak itu saja, Resorts World Las Vegas juga dihiasi sebuah LED Screen terbesar di dunia di salah satu menaranya. Dan tidak kalah menarik, komplek wisata ini juga dilengkapi sebuah teater dengan kapasitas penonton sampai 5,000 tempat duduk. Beberapa nama tenar di panggung hiburan dunia, seperti Celine Dion dan Katy Perry pun sudah djadwalkan tampil di sini.
Sejarah industri perhotelan di Las Vegas sejatinya adalah fenomena yang paling menarik diamati. Bahkan bisa dibilang industri ini berkembang seiring sejalan dengan mulai dibangunnya kota ini pada tahun 1905.
Las Vegas dibangun di Clark County, di negara bagian Nevada. Tidak seperti banyak kota ternama di dunia yang didirikan di antara sebuah sungai, di tepi danau ataupun di dekat laut. Las Vegas begitu berbeda. Kota ini dibangun di suatu lanskap yang sebagian besar berbatu dan gersang. Di suatu lembah yang dikelilingi pegunungan gersang di Gurun Mojave.
Setahun setelah itu, sebuah hotel pertama dibangun di Fremon Street yang kini dikenal sebagai bagian dari Downtown Las Vegas yang bersejarah. Golden Gate Hotel, yang awalnya bernama Hotel Nevada, diresmikan pada tanggal 13 Januari 1906 atau sekitar 115 tahun lalu. Dan inilah yang kerap dianggap sebagai tonggak sejarah berdirinya Las Vegas.Â
Apalagi ketika judi dilegalkan di negara bagian ini pada tanggal 19 Maret 1931. Legalisasi judi diterapkan sebagai upaya untuk keluar dari The Great Depression yang melanda AS pada tahun 1930-an. Las Vegas pun makin memikat bagi wisatawan dan sekaligus pemodal untuk ikut investasi di sini.
Industri perhotelan selanjutnya menapak ke era berbeda ketika sebuah hotel raksasa, yakni Flamingo Hilton Las Vegas (kini bernama Flamingo Las Vegas) dibangun di Las Vegas Strip - jalan sepanjang 6.8 km yang merupakan bagian dari South Las Vegas Boulevard.
Hotel berkamar 3,460 ini dibuka pada tanggal 26 desember 1946. Dan selama puluhan tahun kemudian, hotel bergaya arsitektur Art Deco ini pun menjadi salah satu bintang di sepanjang The Strip. Apalagi hotel ini kerap dihubungkan dengan kisah Bugsy Siegel, gangster kharismatik di balik pengembangan kawasan ini.
Flamingo, yang kini dimiliki Caesars Entertainment, masih tetap beroperasi hingga sekarang dan tercatat sebagai hotel tertua di kawasan The Strip. Meskipun bersejarah, pamor Flamingo mulai meredup seiring kehadiran berbagai hotel lainnya di kawasan ini dari tahun ke tahun.
Setelah pembangunan puluhan hotel di era 1950-an hingga 1970-an yang kini menjadi hotel-hotel ikonik, di antaranya Sahara, Tropicana, Caesars Palace, Circus Circus, Harrah's, Bally's dan lain-lain, Las Vegas mengalami lonjakan kamar hotel memasuki periode 1980-1990-an.
Pembukaan The Mirage pada tahun 1989 seakan mengangkat kota ini ke level baru, yakni "Las Vegas Experience". Hotel tidak hanya dibangun sebagai tempat menginap serta arena bermain judi (kasino). Tetapi, setiap hotel bak bersaing menampilkan suatu tema hiburan berbeda.
The Mirage, misalnya, dilengkapi lanskap bergaya tropis dengan air terjun, letusan gunung berapi buatan, restoran dengan chef kelas dunia dan sebuah show spektakuler dari Siegfried & Roy, duo kelahiran Jerman-Amerika yang sangat terkenal di era 1990-an.
Pada masanya, pertunjukan bersama Singa Putih itu sangat populer. Bahkan show bertajuk "Siegfried & Roy at the Mirage Resort and Casino" pernah menyandang predikat sebagai show yang paling banyak ditonton di Las Vegas.
The Mirage sendiri memiliki total kamar sebanyak 3,044. Dan setelah Mirage Hotel, sekitar 12 hotel baru lainnya dibuka di era yang sama. Misalnya, Luxor (1993), Excalibur (1990), Treasure Island (1993), MGM Grand (1993), dan lain-lain.
Di samping memiliki kapasitas kamar raksasa, semua hotel ini dibangun sebagai 'themed hotel' atau hotel dengan tema tertentu. Lihat saja bagaimana penampilan Luxor Hotel & Casino.  Dibangun berbentuk piramid ala Mesir Kuno itu, hotel berkamar 4,407 ini langsung mengundang decak kagum.
Excalibur Hotel & Casino pun memiliki tampilan tidak kalah unik. Dengan mengadopsi tema abad pertengahan, yakni dari kisah pedang legendaris Excalibur milik Raja Arthur, hotel ini memiliki fasad yang sangat menarik. Sebuah replikasi kastil bak kisah dongeng dibangun di depan hotel.
Dan sama dengan hotel lainnya di the Strip, Excalibur juga memiliki kapasitas kamar besar. Sedikitnya sekitar 3,981 kamar! Bandingkan dengan Hotel Mulia Jakarta, salah satu hotel terbesar di ibu kota yang memiliki 1,000 kamar.
Yang paling menakjubkan adalah MGM Grand Las Vegas, yang kini menduduki peringkat ketiga sebagai hotel terbesar di dunia dengan jumlah kamar mencapai 6,852 kamar. Hotel ini memiliki MGM Grand Garden Arena, yakni fasilitas multiguna yang pernah memanggungkan berbagai pertandingan super di dunia tinju, antara lain Evander Holyfield vs Mike Tyson.
Hotel-hotel raksasa berikutnya yang berdiri di sepanjang The Strip membuat kompetisi di kawasan ini makin seru. Di akhir 1990-an saja berturut-turut berdiri Bellagio (1998), Mandalay Bay (1999) dan The Venetian (1999). Lalu di era 2000-an, disusul hotel-hotel keren lainnya, seperti Palazzo (2007), Wynn (2005) & Encore Resort (2008), Aria Resort & Casino (2009), dan lain-lain.
Dengan sederet hotel kasino raksasa di atas, maka tidak mengherankan hotel-hotel ini pun mendominasi urutan hotel-hotel terbesar di dunia selama beberapa dekade. Bahkan 6 hotel di antaranya bertengger di daftar "10 Hotel Terbesar di Dunia". Demikian pula belasan hotel lain dari The Strip yang juga berada di kelompok "25 Hotel Terbesar di Dunia". Â
Hotel-hotel di Las Vegas juga memiliki kelebihan lain dibandingkan First World Hotel yang menduduki peringkat pertama sebagai yang terbesar di dunia. Jika ukuran kamar standard di First World hanya 19 m persegi, maka kamar terkecil di MGM, misalnya, mencapai 33 m persegi. Tentu saja, First World hanya berbintang 3, sedangkan MGM bintang 5. :)
Dewasa ini Las Vegas diperkirakan memiliki lebih 150,000 kamar hotel. Dan sepertinya jumlah kamar di kota ini akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang. Bisnis kasino yang diharamkan di banyak negara di dunia akan tetap menjadi primadona di kota judi ini.
Setelah Genting Group membuka hotel kasino pertamanya di musim panas ini, pengusaha hotel kasino lainnya mungkin saja menyusul. Misalnya, Galaxy Entertainment dari China. Begitu pun jawara kasino asal AS sendiri yang belum berhenti ekspansi.
Tiga pentolan raksasa kasino asal AS, yakni Las Vegas Sands Corp, MGM Resorts dan Caesar's Entertainment, mungkin juga bersiap memperluas jaringan hotelnya. Tidak hanya di Las Vegas, tapi juga di berbagai belahan dunia lainnya.
Sands Corp, pemilik The Venetian, The Palazzo, Marina Bay Sands, dan lain-lain adalah perusahaan kasino terbesar di dunia saat ini. Sementara itu, MGM Resorts International, pesaing terdekatnya, dikenal sebagai penguasa Las Vegas.
Lebih 50% dari seluruh kamar hotel di The Strip berada di bawah MGM Resorts Int'l. Hotel-hotel yang dikuasainya, antara lain MGM Grand, Bellagio, CityCenter (Aria dan Four Season), Excalibur, Luxor, Mandalay Bay, Mirage, dan lain-lain.
Prospek industri pariwisata di Nevada pun diperkirakan akan rebound alias memantul kembali di tahun 2021 ini. Setelah anjlok lebih dari 50% pada 2020 lalu, Center for Business and Economic Research dari UNLV (University of Nevada, Las Vegas) memprediksi peningkatan kunjungan sebesar 57 persen tahun ini dan 13.2 persen di tahun depan.
Sebagai surga hiburan, Las Vegas menyandang berbagai julukan. Dari "the Gambling Capital of the World", "the Entertainment Capital of the World", "City of Lights", "the City that Never Sleeps", hingga julukan "Sin City".Â
Tidak salah, ini memang kota hiburan kelas dunia yang terus berdenyut nyaris 24 jam tanpa henti. Sebuah kota yang tidak pernah tidur. Dan boleh jadi Anda pun bakal susah tidur di kota ini. Apalagi setelah kalah judi. :):)
***
Kelapa Gading, 25 Juli 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Semua foto yg digunakan sesuai keterangan di foto masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H