Namun, ketika kondisi jembatan kian memburuk, Dewan Kota Venezia pun akhirnya berpaling ke pihak swasta yang bersedia merestorasinya. Sayang sekali, di balik komitmen restorasi ada konsesi tertentu yang diminta pihak sponsor, yakni hak untuk memasang iklan di jembatan.
Singkatnya, Renzo Rosso, CEO Diesel, bersedia sebagai penyandang dana restorasi. Diesel yang dikenal dengan produk jeans itu mendonasikan 5.5 juta euro untuk biaya perbaikan jembatan dari abad ke-16 itu. Tetapi, setelah restorasi selesai, sebuah iklan Diesel pun terpasang di jembatan. Alhasil, sebagian wisatawan pun menjulukinya sebagai "Diesel Bridge".
Kisah Galleria Vittorio Emanuele II di Milan pun mungkin sedikit berbeda. Pasalnya, pusat perbelanjaan tertua di Italia ini memang sudah lama menjadi destinasi wisata belanja ternama di kota mode Milan. Beberapa rumah mode besar juga memiliki butik di galleria ini.
Jadi ketika galleria dengan arsitektur menawan ini butuh dana restorasi, dua rumah mode terkenal pun segera mengulurkan tangan. Prada dan Versace menyediakan dana sebesar 3 juta euro untuk merestorasi gedung yang telah berdiri sejak tahun 1877.
Prada sendiri telah memiliki butik di galleria ini sejak tahun 1913. Inilah butik Prada pertama di Italia. Dan pasca renovasi, Versace pun menyusul membuka salah satu butiknya yang paling elegan di Italia. Butik Versace di Milan ini didesain sendiri oleh Donatella Versace dan arsitek Jamie Fobert.
Lain lagi kiprah Salvatore Ferragamo, rumah mode tenar asal Florence. Setelah merestorasi Fountain of Neptune di Piazza della Signoria, yang menghabiskan dana sekitar 1.5 juta euro, Ferragamo kembali menyodorkan sekitar 1 juta euro untuk juga merestorasi patung-patung lainnya di kota cantik ini.
Ferragamo tentunya tidak memasang logo perusahaan di patung-patung itu. Tujuan Ferragamo hanyalah untuk memperkuat suatu ikatan antara seni dan fesyen di kota tempat perusahaannya bermarkas. Sangat menarik, bukan?