PowerPoint menggunakan slide berbentuk horizontal atau dikenal juga dengan nama lanskap (landscape). Dalam ruang yang terbatas ini, jangan sampai Anda tergoda untuk memasukkan seluruh detail presentasimu di situ. Apalagi membacanya satu demi satu!
Pilihlah kata-kata kunci yang mudah dipahami dan kalimat pendek yang efektif. Biarlah audiens selalu menunggu penjelasan setiap slide darimu. Bukan apa yang mereka sendiri bisa membacanya di layar. Setiap kalimat yang tersaji hanya berupa ‘appetizer’ – sekadar pembangkit selera. Andalah sang 'main course', makanan utama yang bergizi.
2. Batasi Penggunaan Bullet Point dan Text yang panjang
Dalam beberapa hal, penggunaan ‘bullet point’ (simbol berbentuk lingkaran hitam kecil seperti peluru) memang bagus untuk menjelaskan sesuatu secara runtut.
Akan tetapi, penggunaan model seperti ini dalam satu halaman slide cenderung membosankan. Tidak heran, banyak pendengar pun memilih memotretnya saja. Bukankah semua yang mau dijelaskan sudah ada di slide tersebut?
3. Pilihlah Ilustrasi Foto Berkualitas Tinggi
Penggunaan elemen visual, seperti foto atau desain grafis, tentu saja sangat penting untuk menggugah minat audiens tetap fokus ke presentasi yang ditampilkan.
Foto yang digunakan bisa milik sendiri atau yang Anda dapatkan dari situs berbagi foto. Baik yang berbayar maupun yang bisa diunduh secara gratis. Yang penting, jangan lupa dengan sumber foto yang harus ditulis.