Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

London, Kota dengan Sejarah Dua Milenium

11 Juli 2021   09:27 Diperbarui: 11 Juli 2021   16:14 1942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebut saja London! Dan dunia pun tahu, inilah ibu kota Inggris yang telah berkembang menjadi salah satu metropolis paling gemerlap di muka bumi. Dari sebuah kota kecil yang berdiri sekitar 2,000 tahun lalu, London terus menggeliat menjadi salah satu kota terkemuka di bidang keuangan, bisnis, pendidikan, hiburan, mode, transportasi dan pariwisata. Dan inilah London yang kini bersiap menggelar babak pamungkas Euro 2020 di stadion Wembley! 

Ingat saja London! Dan sejarah dunia pun tidak akan melupakan kota yang telah jatuh bangun di berbagai era, tetapi selalu bangkit kembali. 

Dan di kota inilah bertakhta Ratu Elizabeth II, penguasa dari sebuah Monarki yang tetap eksis lebih dari 1,000 tahun. Dan Sang Ratu sendiri pun kini tercatat sebagai pemegang tampuk kekuasaan Monarki terlama di dunia. Dari tahun 1952 hingga kini!

Bilang saja London! Dan semua maskapai ternama dunia pun tahu alamat kota termasyhur di tepi Sungai Thames ini. Lihat saja bandara utamanya, Heathrow International Airport. Inilah bandara tersibuk di Eropa yang melayani lebih dari 80 maskapai penerbangan dari lima terminal nya. Dan tidak itu saja, London pun masih memiliki 5 bandara internasional lainnya.

Wisatawan di Piccadilly Circus- London. Sumber: koleksi pribadi
Wisatawan di Piccadilly Circus- London. Sumber: koleksi pribadi
Katakan saja London! Dan semua pelancong dunia pun mengerti. Inilah kota dengan sederet destinasi wisata kelas wahid yang telah lama sukses menyihir semua wisatawan yang pernah menyambanginya. Dari Big Ben, Buckingham Palace, Westminster Abbey, St. Paul's Cathedral, Tower of London, London Eye hingga The British Museum.

London Eye (Millennium Wheel)- London. Sumber: koleksi pribadi
London Eye (Millennium Wheel)- London. Sumber: koleksi pribadi
Inilah London! Kota yang kembali menjadi sorotan dunia dalam beberapa minggu terakhir ini. Salah satu 'host city' di Euro 2020 yang paling lengkap dengan semua prasarana yang dimiliknya. 

Coba saja tengok jumlah stadion yang tersebar di seluruh penjuru kotanya. London sudah seperti ibu kota sepak bola saja.

Selain Wembley Stadium, London juga membanggakan deretan stadion lainnya. Di antaranya, London Stadium, Tottenham Hotspur Stadium, Emirates Stadium, Stamford Bridge, dan lain-lain. 

Wembley sendiri tidak hanya menjadi ajang pertandingan di babak penyisihan grup. Tetapi, juga semi-final hingga Final Euro 2020.

Baca juga: Final Euro 2020, "Torn Between Two Lovers"

Trafalgar Square, salah satu fan zone -Euro 2020 di London. Sumber: koleksi pribadi
Trafalgar Square, salah satu fan zone -Euro 2020 di London. Sumber: koleksi pribadi

Sejarah London telah dimulai lebih dari 2,000 tahun lalu. Dua milenium! Didirikan bangsa Romawi, kota ini dulunya disebut Londinium yang berawal dari sebuah kawasan yang kini dikenal sebagai 'City of London' atau 'The City'. Inilah titik tertua di London yang hanya berukuran 2.9 km persegi. Namun, dari kawasan inilah London pun berkembang pesat dan menjadi salah satu kota global terdepan di dunia.

St.Paul's Cathedral yg berdiri di kawasan 'the City'. Sumber: koleksi pribadi
St.Paul's Cathedral yg berdiri di kawasan 'the City'. Sumber: koleksi pribadi
Metropolis London kini meliputi suatu area seluas 1,572 km persegi dengan populasi mencapai 8,9 juta jiwa. 

Angka tersebut pun mengangkat kota ini ke posisi ke-3 sebagai kota terbesar di Eropa, setelah Moskwa dan Istanbul. Meskipun tumbuh sebagai kota besar, London bak menyimpan pesona kota kecil di berbagai wilayah kotanya.

Insight Guide London bahkan menyebut kota ini sebagai kota besar dengan identitas 'kota kecil'. Setiap kawasan pemukiman dan sudut jalan pun seolah bangga dengan identitasnya sendiri. London memang sebuah kota yang sangat multi-kultur. Sebuah melting-pot!

Buku dan brosur wisata London. Sumber: koleksi pribadi
Buku dan brosur wisata London. Sumber: koleksi pribadi
Di kota inilah perbedaan kultur justru menjadi sebuah kekuatan. London menjadi besar karena kekayaan kultur yang dibawa jutaan imigran yang mengalir ke Inggris selama berabad-abad. 

Kota ini kini dihuni oleh berbagai kelompok etnik dari seluruh dunia. Ada Italia, Polandia, Yunani, China, India, Pakistan, hingga Arab, Afrika, dan lain-lain.

Dan tidak sedikit di antaranya yang sukses. Tidak hanya di bidang olah raga, tetapi juga sebagai pengusaha dan politisi handal. 

Wali kota London saat ini, misalnya, dipegang Sadiq Khan, seorang politisi keturunan imigran asal Pakistan. 

Khan yang juga pendukung The Reds- Liverpool ini menjadi wali kota London sejak 2016. Posisi yang sebelumnya dijabat Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris saat ini. YNWA Mr. Khan!

Palace of Westminster & Big Ben- London. Sumber: koleksi pribadi
Palace of Westminster & Big Ben- London. Sumber: koleksi pribadi
Sebagai sebuah kota global, London selalu berada di barisan terdepan dalam berbagai aspek. Baik di bidang keuangan, perdagangan, pendidikan, hiburan, fesyen, transportasi, hingga pariwisata. 

Pariwisata, misalnya, melaju kencang di ibu kota ini. Tidak kurang dari 21 juta wisatawan mengunjungi London pada tahun 2019. Fantastis!

Deretan objek wisata di sepanjang Thames. Sumber: www.maps-london.com
Deretan objek wisata di sepanjang Thames. Sumber: www.maps-london.com
Semua wisatawan dunia memang kerap menempatkan London di 'bucket list' atau daftar impian mereka. 

Betapa tidak, London memiliki begitu banyak destinasi wisata yang selalu menjadi incaran wisatawan. 

Lihat saja berbagai atraksi wisata yang berderet di sepanjang Sungai Thames di pusat kota London. Mulai dari Palace of Westminster, Big Ben hingga Tower of London.

Big Ben, julukan lonceng besar yang menghiasi sebuah menara bernama Elizabeth Tower, telah berdiri sejak tahun 1858. 

Menara bergaya gotik itu sendiri sejatinya merupakan bagian dari Palace of Westminster yang juga dikenal sebagai House of Parliament. 

Big Ben adalah salah satu ikon kota London yang paling terkenal di seluruh dunia.

Big Ben - London. Sumber: koleksi pribadi
Big Ben - London. Sumber: koleksi pribadi
Ikon London tidak hanya itu. Di sisi lain sungai Thames, berdiri sebuah jembatan dengan sistem tutup-buka yang menakjubkan. Itulah Tower Bridge yang memesona. 

Sejak diresmikan pada tahun 1894, jembatan karya arsitek Horace Jones ini telah mengundang banyak kekaguman. Majalah perjalanan ternama Travel+Leisure bahkan melabelinya sebagai "The Most Beautiful Bridge in the World".

Tower Bridge makin menawan ketika jelang malam. Sumber: koleksi pribadi
Tower Bridge makin menawan ketika jelang malam. Sumber: koleksi pribadi
Kota London sendiri memiliki empat UNESCO World Heritage Site, yakni Tower of London; Kew Gardens (Royal Botanic Gardens); kompleks Palace of Westminster yang meliputi Westminster Abbey dan St.Margaret's Church; serta kawasan bersejarah Maritime Greenwich.

Greenwich, yang terletak di tenggara London, sangat terkenal dengan sejarah maritimnya dan tentu saja untuk penggunaan namanya bagi 'Greenwich Mean Time' (GMT). 

Berdasarkan rata-rata waktu surya yang dipantau dari Royal Observatory yang ada di sinilah, kita pun mengenal istilah GMT yang menjadi referensi zona waktu di seluruh dunia.

Istana Whitehall - London. Sumber: koleksi pribadi
Istana Whitehall - London. Sumber: koleksi pribadi
Di samping semua atraksi wisata di atas, London masih memiliki sederet objek wisata populer lainnya. Di antaranya Buckingham Palace, the London Eye, Whitehall Palace, St Paul's Cathedral, Piccadilly Circus dan Trafalgar Square. 

Dan masih ada lagi museum serta galeri ternama lainnya, seperti the British Museum, National Gallery, Natural History Museum, Tate Modern, Madame Tussauds, dan sebagainya.

Buckingham Palace tentu saja salah satu yang terpenting di kota London. Istana yang awalnya dibangun untuk Duke of Buckingham pada tahun 1703 itu selanjutnya dibeli Raja George III pada tahun 1761. 

Setelah diperluas di abad ke-19, Buckingham pun mulai digunakan sebagai kediaman resmi Ratu Inggris di London sejak era Ratu Victoria pada tahun 1837.

Istana Buckingham - London. Sumber: koleksi pribadi
Istana Buckingham - London. Sumber: koleksi pribadi
Yang menarik dari istana ini bukan hanya arsitektur istana yang bergaya neo-klasik. Namun, tidak kalah atraktif adalah seremoni penggantian pasukan pengawal istana atau 'Changing of the Guards'. 

Parade pasukan pengawal ini sangat terkenal dan menjadi tujuan semua wisatawan yang mengunjungi London. Rasanya belum ke London jika belum pernah menonton parade yang dimulai jam 10.45 itu.

Selain kunjungan ke semua aset wisata fantastis itu, London juga populer dengan sistem kereta bawah tanah. 

The London Underground, yang dijuluki 'The Tube' mulai beroperasi sejak tahun 1863. Sekitar 158 tahun lalu. Dan inilah kereta bawah tanah tertua di dunia yang rata-rata mengangkut sekitar 3.7 juta penumpang per hari.

Penulis di stasiun Notting Hill Gate-London. Sumber: koleksi pribadi
Penulis di stasiun Notting Hill Gate-London. Sumber: koleksi pribadi
Bukan Londoner namanya, jika tidak memanfaatkan setiap waktu luang buat bersantai alias kongkow. 

Selain terkenal dengan tradisi minum teh yang disebut 'High Tea', warga London juga sangat gemar mengunjungi Pub (Public House).

Pub adalah tempat minum yang biasanya menyediakan minuman beralkohol, khususnya draught beer dan cider. 

Sejarah Pub konon dimulai di Inggris pada akhir abad ke-17. Meskipun baru di awal abad ke-19 berubah bentuk seperti pub yang kita kenal sekarang. London sendiri memiliki lebih dari 5,000 pubs!

Lampard nonton bola di Pilgrim Pub-London. Sumber: www.pilgrimpub.com
Lampard nonton bola di Pilgrim Pub-London. Sumber: www.pilgrimpub.com
Menyambut Final Euro 2020 ini, pemerintah Inggris kabarnya telah mengijinkan semua pub di Inggris dibuka hingga jelang tengah malam. 

Maklum saja, Inggris sangat antusias merayakan sukses The Three Lions mencapai final untuk pertama kalinya. 

Dan selain hadir langsung di stadion Wembley, maka tempat terbaik menyaksikan babak final tersebut adalah nobar alias nonton bareng di Pub.

Inilah London! Kota yang tidak hanya menjaga tradisi yang kuat, tetapi juga meraih prestasi yang mengagumkan. Kota yang pernah jatuh akibat wabah penyakit (Black Death 1346-50), kebakaran besar (Great Fire of London 1666) dan Perang Dunia II. Tetapi, kota ini juga berhasil bangkit kembali.

Red Telephone Box yang ikonik di London. Sumber: koleksi pribadi
Red Telephone Box yang ikonik di London. Sumber: koleksi pribadi

Dan inilah London! Kota yang pernah melahirkan Jack the Ripper, sang pembunuh berantai. Tetapi, London juga menjadi kota kelahiran begitu banyak tokoh ternama lainnya. Dari dunia literatur hingga panggung musik. Mulai dari Virginia Woolf, George Orwell, Alfred Hitchcock, sampai David Bowie, Queen, Adele, dll. Oh, tentu saja, jangan lupa juga Ian Fleming, penulis kondang dengan serial James Bond-nya. Dor!

***

Kelapa Gading, 11 Juli 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Semua foto-foto adalah koleksi pribadi, kecuali foto peta Thames dan foto Frank Lampard di pub.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun