Kota tuanya bertengger di sisi kota bagian atas. Sedangkan di bagian bawah kota (Lower Town) merupakan kawasan pemukiman yang dikenal sebagai Mattequartier.
Memasuki kawasan kota tua di Bern bak menembus lorong waktu kembali ke abad pertengahan. Mulai dari salah satu pintu masuk kota, yakni Nydeggbrucke yang berada persis di depan Bear Pit hingga kawasan sekitar Bundesplatz tempat berdirinya Bundeshaus (Federal Palace), berderet banyak bangunan yang telah berusia ratusan tahun.
Seperti banyak kota tua lainnya di Eropa, cara terbaik untuk menjelajahinya tentu saja dengan berjalan kaki. Dan di Bern, penulis mengawalinya dari Nydeggbrucke, yakni salah satu jembatan bersejarah di Bern yang dibangun pada tahun 1844.Â
Jembatan ini juga tidak jauh dari sebuah jembatan ikonik lainnya, yakni Untertorbrucke (Lower Gate Bridge). Inilah jembatan satu-satunya yang membentang di atas Sungai Aare sampai setidaknya pertengahan abad ke-19. Dibangun pada tahun 1461-89, Untertorbrucke pun dilabeli sebagai jembatan tertua di Bern.
Di jalan indah dengan fasad bergaya gotik dan barok ini pun pernah tinggal banyak tokoh ternama, termasuk fisikawan paling berpengaruh dari abad ke 20, yakni Albert Einstein.
Rumah bekas kediaman Einstein atau Einstein-Haus terletak di Kramgasse nomor 49. Konon, Einstein tinggal di lantai dua apartemen ini bersama istrinya Mileva Maric dan anak mereka Hans antara tahun 1903 -1905. Einstein memang sangat terkenal di kota ini. Selain rumah kediamannya ini, di Bern juga terdapat Einstein Museum.
Meskipun menara ini telah mengalami banyak renovasi, Zytglogge (time bell) tetap diakui sebagai monumen tertua di kota Bern. Kini Zytglogge terdaftar sebagai sebuah warisan budaya Swiss dan sekaligus bagian dari UNESCO World Cultural Heritage Site.