Sejak didirikan tahun 1926 oleh Joseph Daps, cokelat kelas premium ini bahkan dianggap sebagai simbol kemewahan dan prestise. Butik cokelat pertamanya berdiri persis di seberang Brussels Town Hall di alun-alun ternama Grand Place, Brussels.
Brussels memang salah satu destinasi wisata dunia yang juga dikenal sebagai surga para pecinta cokelat alias chocoholic. Selain Neuhaus dan Godiva, masih di sekitar Grand Place juga bisa ditemukan puluhan toko cokelat terkenal lainnya.Â
Selain ibukota Brussels, Belgia juga menyimpan tradisi coklat di kota tua Bruges. Kota bergaya abad pertengahan ini pun sangat populer dengan industri coklatnya. Sebagian besar toko coklat bahkan masih menyajikan cokelat buatan tangan dengan kualitas rasa tidak kalah menakjubkan.Â
Cokelat-cokelat itu bak suatu hasil karya seni yang tidak hanya sedap dipandang, tetapi juga memberikan sensasi rasa cokelat yang membuat pecinta cokelat bisa mabuk kepayang.
Beberapa toko cokelat yang sangat populer di Bruges, antara lain, Dumon, The Chocolate Line, Confiserie De Clerck, The Chocolate Brothers dan Pol Depla Chocolatier.
Sejuta pujian terhadap cokelat Belgia juga diimbangi banyak sanjungan untuk cokelat buatan Swiss. Kedua negara ini memang bersaing ketat dalam bisnis yang terus berkembang pesat ini.Â
Cokelat tidak lagi sekedar produk konfeksioneri biasa, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Dalam berbagai kesempatan, cokelat bahkan kerap tampil sebagai hadiah yang sangat menarik.
Sejarah cokelat di negeri indah ini pun tidak jauh dari penemuan cokelat susu ini oleh Daniel Peter pada tahun 1875. Begitu pula temuan lainnya oleh Rodolphe Lindt, yakni proses conching untuk menghasilkan rasa dan tekstur cokelat Swiss yang unik.