Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

"Airlines Livery", Cara Maskapai Membangun Citranya

22 Mei 2021   08:12 Diperbarui: 19 April 2022   01:27 2835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Livery Alaska Airlines yg menawan. Sumber: Evan Dougherty / planespotters.net

Kata 'livery' tidak hanya dikenal di kalangan penggemar pacuan MotoGP maupun pecandu balapan Formula One. Bagi pecinta dunia aviasi, "Airlines Livery" tidak kalah menarik diamati. Selain merepresentasi citra sebuah maskapai penerbangan, livery bercorak khusus seakan memamerkan sisi kreatif dari jenama maskapai tersebut. Dan livery seperti ini pun kerap menjadi buruan para "Plane Spotter" sedunia. 

Livery pesawat terbang sejatinya adalah corak, gambar, logo dan warna yang digunakan maskapai penerbangan pada semua badan pesawatnya. Terminologi ini awalnya diadopsi dari kata 'livery' yang berarti seragam yang dikenakan pembantu atau petugas tertentu. Tetapi, kini penggunaanya sudah sangat meluas. Livery pun juga dikenal di dunia pemasaran, seperti livery di pesawat maupun di moda transportasi lainnya.

Selepas Perang Dunia II, livery pesawat mulai mendapat perhatian sebagai bagian dari identitas korporat. Sebelumnya, livery pesawat bahkan hanya berupa logo dan nama pesawat di atas badan pesawat yang dibiarkan metal polos. Selanjutnya, di era 1970-an, berbagai corak livery pun makin dikenal.

Livery di masa lalu yg berwarna metal polos. Sumber: Lance C.Broad / wikimedia
Livery di masa lalu yg berwarna metal polos. Sumber: Lance C.Broad / wikimedia
Livery yang dibuat tidak lagi sekedar menyandang logo dan nama maskapai. Tetapi, makin berkembang menjadi pentas bagi maskapai kreatif memamerkan pesonanya. Dari waktu ke waktu, kita pun menyaksikan berbagai livery pesawat yang tampil menakjubkan. Dan harus diakui, sisi eksterior pesawat yang luas memang ideal untuk membangun jenama perusahaan.

Jika awalnya, beberapa maskapai hanya melirik desain bergaya klasik khas korporat yang ditampilkan di atas warna dasar putih yang dominan. Kini makin banyak maskapai yang berani bermain dengan warna mencolok. Warna keren nan menyala itu kemudian ikut menjadi warna korporat yang sulit dilupakan.

Lihatlah bagaimana penampilan para jawara di kelompok "Low Cost Carrier" atau maskapai penerbangan berbiaya murah. South West Airlines, misalnya, menggunakan warna biru yang mendominasi hampir seluruh badan pesawat. Lalu dipadu indah dengan warna kuning dan merah di bagian ekor pesawat.

Southwest, LCC asal AS dengan warna dominan biru. Sumber: Howard Chaloner / planespotters.net
Southwest, LCC asal AS dengan warna dominan biru. Sumber: Howard Chaloner / planespotters.net
Di belahan Asia, kita bisa menyaksikan Air Asia, yang mengadopsi warna merah merah menyala sebagai warna dominan. Begitu pula duo maskapai berbiaya murah lainnya asal Afrika Selatan yang tampil sangat eye-catching. Mau tahu warna pesawatnya?

Kalau Mango Airlines berani tampil beda dengan warna oranye bak buah mangga matang pohon. Eh, pasti sedap ya. Lain lagi dengan Kulula. Maskapai yang menggunakan warna hijau jeruk ini bahkan menuai pujian atas livery-nya yang unik.

Suka mangga? Ini pesawatmu. Sumber: Montague Smith / wikimedia
Suka mangga? Ini pesawatmu. Sumber: Montague Smith / wikimedia

Lihat saja berbagai tulisan yang menghiasi salah satu pesawatnya yang disebut "Flying 101" itu. Dari moncong hingga ekor pesawat. Ide pembuatan livery pesawat ini memang layak diacungi jempol. Kulula memang bukan pemain besar, seperti Easyjet atau Southwest. Namun, dengan livery-nya yang istimewa ini, maskapai ini pun sukses mencuri perhatian dunia aviasi.

Livery Kulula yg sangat menarik. Sumber: Hansueli Krapt / wikimedia
Livery Kulula yg sangat menarik. Sumber: Hansueli Krapt / wikimedia
Pemilihan warna dominan sendiri sebetulnya sangat penting. Mayoritas maskapai besar di dunia selama ini lebih condong memilih warna dasar putih. Hal ini tentu ada sebabnya. Seperti dikutip dari media aviasi Simple Flying, warna putih membantu memantulkan sinar matahari dan meminimalkan jumlah energi yang dibutuhkan agar pesawat tetap nyaman.

Tidak itu saja, warna putih terbukti tidak mudah memudar. Dan ini berdampak ke biaya pemeliharaan pesawat. Pasalnya, jika warna memudar dan harus dicat ulang tentunya tidak murah. Apalagi proses pengecatan ulang biasanya harus melalui tahapan pengelupasan cat lama sebelum pengecatan baru.

Sebuah pesawat rata-rata membutuhkan sekitar 273 - 544 kg cat. Tanpa pengelupasan cat lama sama dengan menambah beban ke pesawat. Artinya, makin banyak bahan bakar digunakan. Bayangkan saja, cat seberat 544 kg setara dengan sekitar 8 penumpang.

Livery Singapore Airlines yg tidak banyak berubah. Sumber: Terence Ong / wikimedia
Livery Singapore Airlines yg tidak banyak berubah. Sumber: Terence Ong / wikimedia
Singapore Airlines (SIA), misalnya, adalah salah satu maskapai ternama yang memilih warna dominan putih di semua armada pesawatnya. Livery SIA sendiri tidak banyak mengalami perubahan sejak pertama kali digunakan tahun 1987. Logo burung berwarna keemasan di atas sirip berwarna biru gelap masih tetap dipertahankan.

Lain halnya dengan maskapai asal Selandia Baru. Selain lebih sering mengganti livery-nya, Air New Zealand juga sangat berani menampilkan beberapa seri livery yang fenomenal. Dalam rangka ikut mempromosikan destinasi wisata yang pernah digunakan sebagai lokasi syuting film, ANZ pernah memamerkan livery bertema "Lord of the Rings" dan "The Hobbit". 

Livery Hobbit dari Air New Zealand. Sumber: Edwin Leong / wikimedia
Livery Hobbit dari Air New Zealand. Sumber: Edwin Leong / wikimedia
Tidak kalah menariknya adalah edisi "All Blacks" yang mulai digunakan pasca 'rebranding' tahun 2012. Warna hitam pun menjadi warna korporat yang mewakili simbol Kiwi di pentas dunia. All Blacks juga dikenal sebagai julukan untuk tim rugby nasional Selandia Baru. Boleh jadi inilah satu-satunya maskapai di dunia yang menggunakan warna hitam manis seperti ini.

Livery All Blacks dari ANZ. Sumber: Charlie Chang / planespotters.net
Livery All Blacks dari ANZ. Sumber: Charlie Chang / planespotters.net
Apa yang disuguhkan Air New Zealand memang tidak terhindarkan di era modern. Livery telah jauh berkembang dan digunakan untuk berbagai tujuan. Ada sebutan khusus untuk livery tertentu. Sebut saja, Commemorative Livery, Retro atau Heritage Livery, Marketing Livery, dan lain-lain.

Salah satu armada Boeing 747-300s milik South African Airlines pernah tampil sangat memikat dengan livery berwarna pelangi. Livery ini sengaja dibuat khusus untuk mengantar delegasi negara itu ke Olimpiade Musim Panas 2000 di Sydney- Australia. Livery bertema komemoratif juga kerap dibuat untuk suatu pencapaian khusus atau hari bersejarah dari sebuah maskapai.

Livery dari South African Airlines untuk mengantar tim Afsel ke Olimpiade Sydney. Sumber: Tsung TsenTsan/ wikimedia
Livery dari South African Airlines untuk mengantar tim Afsel ke Olimpiade Sydney. Sumber: Tsung TsenTsan/ wikimedia
Maskapai nasional Garuda Indonesia tidak kalah kreatif dalam hal menampilkan berbagai livery. Mulai livery vintage sampai livery kekinian. Misalnya livery masker-nya yang mendapat banyak apresiasi. Selain itu, Livery vintage Garuda pun menarik diamati. 

Pada tahun 2018 lalu, Garuda meluncurkan layanan penerbangan spesial bertajuk "Garuda Indonesia Vintage Flight Experience". Ada yang berbeda dari penerbangan ini. Tidak hanya pesawat yang digunakan memiliki livery vintage yang pernah menghiasi armada Garuda tipe DC-10 di era 1970-1980-an. Tetapi, seluruh awak kabin pun tampil dengan seragam klasik dari era yang sama.

Livery vintage buatan Garuda. Sumber: GZ-T16 / www.planespotters.net
Livery vintage buatan Garuda. Sumber: GZ-T16 / www.planespotters.net
Livery lainnya yang selalu menjadi buruan para plane-spotter adalah jenis livery yang berhubungan dengan berbagai jenis promosi. Baik promosi destinasi wisata di sebuah kota tujuan, maupun produk komersial lainnya yang populer. Mari kita lihat apa yang dilakukan beberapa maskapai ini.

Alaska Airlines, contohnya. Maskapai asal AS ini dikenal sangat kreatif menampilkan banyak livery menawan. Di antaranya, livery yang dirancang khusus untuk mempromosikan destinasi wisata di kota-kota tujuan yang diterbanginya. Livery Disneyland, misalnya, dibuat untuk mempromosikan rute Los Angeles yang dilayani maskapai yang telah berdiri sejak tahun 1932 ini.

Livery Disneyland kreasi Alaska Airlines. Sumber: Thom Luttenberg / planespotters.net
Livery Disneyland kreasi Alaska Airlines. Sumber: Thom Luttenberg / planespotters.net
Sama persis dengan Alaska Airlines, maskapai ternama lain asal AS, yakni Southwest, juga pernah mempromosikan destinasi wisata Sea World di Orlando-Florida dengan membuat Livery Orca yang sungguh keren. Paus pembunuh itu memang salah satu ikon di themepark terkenal yang menampilkannya dalam atraksi "Killer Whale Show".

Livery Orca dari Southwest. Sumber: Eddie Maloney / wikimedia
Livery Orca dari Southwest. Sumber: Eddie Maloney / wikimedia
Uniknya, livery pesawat tertentu bisa ikut mendongkrak popularitas pesawat tersebut dan tentunya rute penerbangan yang dilayaninya. Inilah yang pernah dialami EVA Air, maskapai asal Taiwan yang bermitra dengan Sanrio, perusahaan ternama asal Jepang. Alhasil, kerjasama keduanya pun melahirkan deretan pesawat dengan 'Livery Hello Kitty' yang kemudian dikenal sebagai "Hello Kitty Jets".

Sayang sekali, Livery Hello Kitty yang pernah menghiasi berbagai jenis pesawat Airbus milik Eva Air sejak tahun 2005 itu kabarnya tidak akan diteruskan lagi. Livery Hello Kitty terakhir yang disebut "Hand in Hand" Hello Kitty sudah dipensiunkan sejak 15 Mei 2021. Betapapun, Livery Hello Kitty akan selalu dikenang para pecinta livery. Dan mungkin ditangisi penggemar Hello Kitty. :)

Livery Hello Kitty yg menawan. Sumber: Danny Long / planespotters.net
Livery Hello Kitty yg menawan. Sumber: Danny Long / planespotters.net
Jika Hello Kitty pernah bermitra dengan EVA Air, maka lain lagi dengan Pokemon. Perusahaan pembuat animasi kondang asal Jepang ini memilih berpasangan dengan All Nippon Airways (ANA), sesama perusahaan asal negeri Sakura. Hasilnya, kita pun bisa menyaksikan deretan pesawat milik ANA dengan Livery Pokemon yang memesona.

Livery Pokemon milik ANA. Sumber: Toshi Aoki / wikimedia
Livery Pokemon milik ANA. Sumber: Toshi Aoki / wikimedia
Desain Livery juga sudah lama menyasar dunia sepak bola. Qatar Airways, misalnya, pernah mensponsori Barcelona FC. Begitu pula Emirates Airlines dan Etihad Airways, duo maskapai papan atas asal Uni Emirat Arab, yang mendukung dua klub ternama di Liga Premier Inggris.

Emirates Airlines mengkreasi livery yang sangat dinamis yang pasti membuat pendukung Arsenal sumringah. Begitu pula Etihad Airways yang menyulap salah satu Boeing 787-9 Dreamliner-nya tampil bak Manchester City terbang di langit biru. Anda pendukung Manchester City? Siapa tahu suatu saat Anda menaiki pesawat ini. 

Livery Manchester City dari Etihad. Sumber: Matei Dascula / planespotters.net
Livery Manchester City dari Etihad. Sumber: Matei Dascula / planespotters.net

Klub-klub Liga Premier memang memiliki pesona tersendiri. Selain kisah di atas, beberapa klub lainnya pun sudah merasakan manisnya kucuran dolar dari maskapai penerbangan dunia. Leicester City, mantan juara tahun 2015-2016 pernah menjalin kerjasama dengan Air Asia. Livery Leicester pun pernah menghiasi dunia penerbangan.

Livery Leicester di Air Asia. Sumber: Anna Zvereva / wikimedia
Livery Leicester di Air Asia. Sumber: Anna Zvereva / wikimedia
Lalu, bagaimana kabar dukungan sponsor Garuda Indonesia ke Liverpool? Meskipun kerjasama keduanya berlangsung singkat dan tidak menghasilkan suatu livery khusus. Namun, setidaknya stiker Liverpool pernah menempel di badan pesawat Garuda Indonesia. Jadi? You'll Never Fly Alone-lah. Hahaha.

***

Kelapa Gading, 22 Mei 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2, 3

Catatan: Sumber foto yg digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun